+Bonus terakhir💛
Enam bulan berlalu, kini Renjun sudah baik-baik saja. Bahkan sangat baik. Dia sudah menjalani hidupnya seperti biasa. Dia kuliah dan mengejar ketertinggalannya.
Teman-temannya pun tidak pernah ada yang membahas atau pun mengolok mengenai Shasha. Diam diam Renjun pun berusaha melupakan gadis itu.
Renjun berjalan sendirian di fakultas Hukum untuk menemui Jaemin. Ini bukan fakultasnya, jelas ia sedikit canggung.
"Dimana sih nying nyusahin banget" gumamnya seraya mengetikan sesuatu di ponselnya.
Renjun celingukan di sekitaran kelas dimana Jaemin menyuruhnya kesana. Namun ia tak menemukan Jaemin malah netranya tak sengaja menemukan sosok yang membuatnya seakan ingin berteriak.
"Sha..."
Renjun langsung memeluk orang itu erat tanpa mempedulikan sekitarnya.
Gadis yang ia peluk memberontak lalu mendorong Renjun dengan kuat sampai membuatnya terjatuh ke lantai.
"APA APAN SI LO ANJING. COWOK MESUM. GILA" maki gadis itu. Raut mukanya terlihat emosi.
"Sha, gue Renjun" ucap Renjun kemudian bangkit berdiri ingin memegang tangan gadis itu namun ditolak. "Sha, lo hidup? Lo baik-baik aja"
Renjun tersenyum, terlihat sangat bahagia.
"Sakit jiwa lo. Siapa sih lo? Psikopat anjing"
"Gue Renjun, lo gak inget gue?"
"JUN"
Jaemin berteriak kemudian berjalan cepat ke arahnya dimana banyak mahasiswa yang juga ikut menonton disana.
"Temen lo Jaem? Temen lo sinting" ucap gadis itu.
"Jaem, dia Shasha gue, dia orangnya" tunjuk Renjun pada gadis itu.
Jaemin bisa melihat ketulusan dimata Renjun, terlebih matanya berkaca-kaca.
"GUE SHUHUA BUKAN SHASHA LO" bentak gadis yang ternyata bernama Shuhua itu.
"Shua maafin temen gue, dia kayaknya salah orang" ucap Jaemin memohon.
Renjun menatap Shuhua yang terlihat angkuh dan menatapnya tajam.
Benar-benar tidak ada yang berbeda antara gadis itu dengan Shasha-nya. Rambut hitam terurai, garis wajah yang benar-benar mirip. Mungkih hanya ekspresi yang berbeda, Shasha tak berekspresi sedangkan Shuhua terlihat arogan.
Jaemin menarik Renjun dari sana membawanya ke kantin fakultasnya.
"Jun, lo-"
"Gue gak gila Jaem, selama ini pun gue gak pernah gila. Jujur, dia Shasha yang selama ini gue cari"
"Dia temen sekelas gue, namanya Shuhua. SHUHUA bukan Shasha"
"Gue juga gak yakin karena dia sedikit berbeda mungkin cuman mirip. Lagipula Shasha yang gue kenal gak kasar"
Jaemin tidak bisa berkata apapun lagi karena dia merasa Renjun benar-benar berkata jujur dan tulus.
Renjun pulang ke rumahnya dan langsung bertemu bundanya.
"Hari ini aku ketemu dia, Shasha. Dia temen Jaemin. Tapi dia gak inget aku, dia bilang dia bukan Shasha." lapor Renjun pada Wendy.
Psikiater memang menyarankan Wendy untuk tau apa yang Renjun lakukan selama di luar dan sampai saat ini Renjun masih melakukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
S E V E N DAYS - Huang Renjun✔
Fiksi PenggemarBagaimana jika tujuh hari dalam hidupmu tidak pernah terjadi? Segalanya hanya sebuah kenangan yang tak pernah orang lain ketahui.