Hari Ke-O5

1K 190 13
                                    




"Berkencanlah denganku"

"Ya kagak mau lah gue"

Renjun memekik ketika gadis di depannya itu memintanya untuk berkencan kemudian tertawa. Ia tak percaya jika Shasha akan meminta hal yang tidak terduga sebagai balas budinya.

Ia menatap heran Shasha, gadis yang baru saja ia kenal tiga hari yang lalu.

"Aneh banget lo, baru kenal tiga hari udah ngajak gue pacaran" ucap Renjun sambil menyeruput es kopinya.

Hening.

Shasha kembali duduk di bangku. Renjun mengikuti gadis itu duduk di sampingnya.

Renjun melirik Shasha yang hanya diam menatap lurus ke arah zombie yang terkurung.

"Sorry nih, bukannya gue gak suka sama lo" ucap Renjun kemudian diam berfikir. "Maksudnya gue juga bukan berarti suka sama lo. Gimana anjir susah banget ngomongnya" ucapnya kemudian menggaruk kepalanya pusing.

"Gak papa" jawab Shasha pelan.

"Gue suka sama lo tapi dalam artian temen, gue suka lo jadi temen gue, gue suka kita temenan" ucap Renjun kemudian kembali diam, rasa bersalah kini menyeruak dalam dirinya.

"Lo gak marah kan gue tolak? Gue gak salah sih sebenernya" tanya Renjun mencoba menenangkan hatinya.

"Aku gak marah" jawab Shasha pelan.

"Bagus. Tapi lo jangan kayak gini sama cowo lain Sha"

Shasha kini menghadap ke arah Renjun. Ia mengambil tangan pemuda itu kemudian meletakannya di dadanya.

"Ngapain sih lo" pekik Renjun kaget dengan kelakuan Shasha.

Pasalnya ini tempat umum, semua orang bisa lihat dan posisinya sekarang bisa saja orang-orang mengira Renjun sedang melakukan pelecahan seksual pada Shasha.

Namun genggaman Shasha terlalu kuat.

"Aku punya ini, disini dan berfungsi. Kau merasakannya bukan?"

Renjun bisa melihat sorot mata penuh harap Shasha. Namun ia tidak mengerti kenapa Shasha harus bertanya mengenai jantungnya yang berfungsi.

Renjun menarik tangannya paksa.

"Sha, lo aneh"

"Aku bukan seperti itu" jawab Shasha menunduk kemudian berdiri melangkah pergi dari sana.

"Lah, mau kemana lo?" tanya Renjun ikut berdiri.

"Pulang"

"Ya udah bareng gue aja"

Mereka berdua berjalan berdampingan tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut keduanya. Renjun yang bingung dan sebenarnya dia pun merasa bersalah takutnya Shasha sakit hati karena penolakannya.

"Sha, gue minta maaf. Kita bisa jadi temen dulu dan gue harap lo gak benci gue"

"Aku gak benci kamu"

Renjun menghela nafas lega. "Makasih Sha. Dan, oh ya kalo lo termasuk orang yang cepet jatuh cinta lo jangan lakuin ini sama cowok lain, gue takut lo ketemu cowok yang salah dan nantinya malah manfaatin lo. Oke" jelasnya memperingati.

Shasha tersenyum.

"Gue balik" pamit Renjun kemudian berlalu dari sana.

Shasha masih menatap kepergian Renjun yang semakin lama semakin menghilang.


Jatuh Cinta? Tidak. Kamu manusia pertama yang berani berbicara kepadaku dan mungkin yang terakhir. Aku hanya ingin merasakan bagaimana diperlakukan dengan baik, tersenyum dan merasa dilindungi sebelum hari eksekusi itu datang padaku, Renjun.


S  E  V  E  N DAYS - Huang Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang