bab 4

78.8K 675 3
                                    

Bintang dulu dong biar gak lupa😁gratiss kok. Sekali lagi GRATISSSS

🖤🖤🖤🖤

Kepindahan ku ke Surabaya ternyata untuk mengurus cabang perusahaan ayah yang ada disini, jabatan ku sebagai CEO disini.

Banyak sekali pekerjaan yang harus kuurus disini, rasanya seperti kepalaku mau pecah sekarang juga.

Kutekan interkom yang ada di meja ku yang terhubung langsung dengan sekretaris ku. Aku membutuhkan dokumen penting yang diurus oleh CEO sebelumnya. Dari awal aku belum tau bagaimana rupa dari sekretaris ku itu, aku hanya tau namanya widia.

"Widia bisa keruangan ku sekarang?  Minta dokumen yang saya butuhkan di bagian accounting. "
"Baik Pak"

Sembari menunggu widia aku pindah duduk di sofa ku longgarkan dasi ku. Ah kenapa aku merindukan Kanaya. Baru saja kutinggal beberapa jam yang lalu. Setelah ku hubungi dirinya ternyata dia sedang berada di kampus. Katanya dia akan menungguku dan memberiku surprise. Aku jadi ingin cepat pulang.

Tok tok tok

"Permisi pak"
"Ya silahkan masuk"
'Tak tak tak' suara heels yang beradu di lantai ruangan ini

"Ini pak, berkas yang bapak minta" Widia berjalan dan berhenti di depan ku. Aku pun melihat dia dari atas sampai bawah. Badan yang tinggi, putih, langsing. Bokong yang bulat sexy terbungkus rok span diatas lutut. Payudara tidak besar juga tidak kecil, muat lah kalo di tanganku ini. Astaga apa yang kubayangkan ini. Aku pun menggeleng kan kepalaku.

"Apa bapak pusing? "
"Ah tidak, saya tidak apa apa. Bisa kau sebutkan apa saja schedule saya hari ini" Tanyaku sambil mengambil dokumen di atas meja dan atas meja dan mempelajari nya perlahan.
"Baik Pak" Katanya dengan membuka buku dan membaca nya.
"Hanya itu schedule bapak hari ini, jika sudah selesai bisa saya kembali pak? " Tanya nya yang kubalas dengan deheman.

Saat widia hendak berjalan keluar, dia tersandung oleh kakinya sendiri. Dan jatuh dengan mendudukan bokongnya di pangkuan ku. Shit junior lu yang sudah tegang karena nya jadi bertambah sesak.

Saat dia akan berdiri aku menahan nya dan ku kecup bibirnya.
Cup
Tapi lama kelamaan berubah menjadi lumatan. Dan dia pun berontak berusaha melepaskan ciuman ini. Tapi langsung ku gigit kecil bibir bawah nya dan kemasukan lidahku. Saat dia makan kehabisan nafas dia mendorong ku dengan kencang dan langsung berdiri.
"Maaf Pak ini tidak benar" Katanya lalu segera keluar d arr ini ruangan ku.

"Ah shit. Akan ku taklukan dirimu dan kubuat kau memohon di bawah ku widia" Kataku saat dia sudah keluar dengan smirk devil ku.
"Aku harus segera menyelesaikan tugasku hari ini dan segera bertemu Kanaya. Junior ku butuh Kanaya seoertinya" Kataku dengan mengelus junior ku yang masih terbungkus.

My Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang