bab 8

41.5K 273 8
                                    

cerita cinta antara aku dan kanaya yang kukira akan berjalan dengan mulus ternyata malah sebaliknya. bukan kanaya yang bosan ,tapi aku. selama 3 bulan berhubungan dengan kanaya perlahan aku merasa bosan. apakah ini sifat alamiah dari seorang laki laki ? atau cuma aku yang merasa ?

belakngan ini aku sering tidur dirumah ayahku. kenapa ? karna aku ingin menghindari hubungan dengan kanaya. setelah sekian lama berfikir ,telah kuputuskan akan mengakhiri hubungan ku dengan kanaya hari ini.

aku menunggu kanya di sebuah caffe dekat rumah kami. sudah 10 menit aku menunggu. aku mulai bosan menunggu, 15 menit, 20 menit. kemana sebenarnya anak ini. aku pun mulai berdiri dan meninggalkan caffe ini. saat aku hendak berputar, tiba tiba ada yang menarik lengan ku.

" maaf aku telat kak, ada rapat mendadak dikampus tadi" tenyata kanaya yang memegang lengan ku. aku pun hanya mengangguk dan kembali duduk

"jadi kanaya-

"aku duluan yang bicara kak" eh buset ini anak siapa sih, main potong aja

" baiklah"

" jadi kenapa kakak selama ini menjauhiku ?"

"itulah yang akan kubicarakan kanaya, tolong dengarkan aku dan jangan memotong pembicaraanku. aku tidak suka itu." katau dengan tegas dan dia hanya mengangguk

" jadi aku ingin mengakhiri hubungan kita dan memulai kembali hubungan kita seperti yang dulu yaitu adik dan kakak hanya itu" jelasku panjang dan lebar dan kulihat dia hanya menatap mataku dengan tatatpan yang tak bias kubaca

"jadi setelah apa yang selama ini kanaya kasi ke kakak, ini balasan kakak? kenapa? kakak bosan sama kanaya? kanaya kurang apa kak? ngmong dong kak? jangan cuma diam aja? kasi alasan yang jelas sama kanaya" jawabnya dengan suara yang lumayan keras dan juga gemetar.

"Aku tak ingin menyakitimu Kanaya, hubungan kita tidak sehat, tidak seperti hubungan yang lain, kita saudara, aku kakak mu dan kau adalah adik ku. Jadi aku ingin kita memulai hubungan baru seperti layak nya adik dan kakak. Tolong mengerti, keputusan yang ku ambil demi kebaikan kita bersama"

Aku lihat Kanaya mulai menerima keputusan ku, perlahan memberi jeda pada tangisnya. Walau matanya sembab, dia tetap melihat kearah mataku dan berkata

"Oke kak, aku Terima keputusan yang kakak buat. Tapi aku akan minta pindah kuliah pada ayah. Aku sudah terlanjur cinta sama kakak, melupakan kakak butuh waktu. Dengan kita tidak pernah bertemu lagi mungkin akan mempercepat proses ku melupakan kakak. " Dengan suara bergetar Kanaya mengucapkan semua kata itu.

"Baiklah, aku akan membantumu untuk berbicara pada ayah" Kugenggam tangan nya
.
.
.
Sebulan telah berlalu, Kanaya telah 1 bulan meninggalkan ku, meninggal kan Indonesia. Ia kini berada di London, melanjutkan studi nya. Sepeninggal Kanaya pun aku tidak pernah lagi berhubungan dengan wanita mana pun, termasuk sekretaris ku itu

Hanya di tempat seperti ini aku bisa tenang. Ya kelab malam yang suara nya sangat memekik di telinga. Para wanita yang kurang kasih sayang berkeliaran di tempat ini. Fokus ku tertuju pada satu pelayana wanita berpenampilan tomboy. Seperti nya dia barista baru disini.

"Elena, apa kah dia pegawai baru mu? Siapa namanya" Aku bertanya pada Elena, pemilik kelab malam ini
"Iya, dia pegawai baru namanya anita, dan juga tidak seperti " Mereka" Jadi kau jangan macam macam padanya and "
"Bisakah kau panggil dia kesini dan juga bawakan minuman paling mahal disini"

"Baiklah, tapi ku peringat kan kau jangan macam macam padanya"

"Oke aku mengerti "

Setelah sekian lama akhirnya ada yang membuka pintu ruangan VIP ini dan masuklah gadis itu, memakai pakaian khas barista dan di tambah topi yang di putrargian kebelakang. Lumayan cantik

"Ini tuan minuman mu, permisi" Setelah meletakkan kan botol dan juga gelas itu dia berbalik tapi tangannya kutahan

" Bisakah kau menemaniku disini sebentar" Pinta ku padanya. Anehnya ini seperti bukan diriku

"Hei lepaskan, aku bukan wanita bayaran seperti mereka, jika kau ingin ditemani panggilah mereka yang diluar , aku tak bisa berlama lama, satu jam lagi aku harus pergi" Katanya dengan mencoba melepaskan cekalan tangan ku padanya

"Aku tak akan macam macam padamu, aku hanya ingin kau menemaniku duduk disni dan bercerita dengan mu,, aku akan mengganti satu jam mu itu, oke?"

"Oke hanya satu jam saja, tapi bayaran nya akan sangat mahal jika kau mampu " Oh gadis kecil ini belum tau siapa aku

" Haha, baiklah katakan seberapa mahalnya? "Jawab ku lagi menantangnya

" 50 juta"

"... "

"Sudah kuduga kau tidak akan sanggup membayar ku" Setelah mengatakan itu dia segera berdiri dan

"Berikan nomor rekening mu " Dia terlihat terkejut beberapa detik kemudian tersadar

"Ini"

"Oke sudah ku transfer 50 juta " Kataku padanya dengan menunjukan bukti transfer dari mobile banking smartphone ku

"Wow kau luar biasa tuan, baiklah ini sebagai tanda terimakasih ku" Tanpa kusangka, dia mencium pipi ku. Hanya pipi dan aku telah merasa senang,

Aku bercerita panjang lebar tentang diriku dan juga hidupku. Anita hanya menyimak ceritaku dan sesekali melihat smartphone nya dan mengetik sesuatu disana

"Tuan ini sudah satu jam, aku akan segera pergi" Katanya dengan buru buru pergi meninggal kan ku

Kulihat dia pergi di jemput oleh seorang pria bermotor. Sebelum naik ke boncengan, terlebih dahulu mereka melakukan tos seperti seorang sahabat.

Entah mengapa aku mengikuti nya sampai ke sebuah tempat yang lumayan rame, para wanita berpakaian sangat minim sangat banyak di tempat ini dan juga para pria bertato yang raut wajahnya terlihat seram

"Baiklah kita sambut ratu jalanan kita, Queen A " Teriak MC yang sepertinya memperkenalkan pembalap
Ulung disini dan
Astagaa apakah itu Anita? Wajahnya memang tak kelihatan, memakai hodie abu tua dan kacamata. Dilihat dari postur tubuhnya, memang lah seperti Anita. Apakah Anita seorang pembalap jalanan?

Aku terus menunggu sampai selesai permainan ini, aku menunggu di belakang para sahabat dari queen A tadi. Dan ternyata queen A yang memenangkan kan pertandingan ini.

"Wih nit udah gue sangka pasti lo yang bakal menang, selamat ya atas 100 juta lo, jangan lupa traktir kita kita" Apa, nit? Anita??

Seketika laki laki tadi diam setelah mendapat potongan mata dari queen A. Kemudian laki laki tadi hanya tersenyum dan mengangkat 2 jari tangannya.

"Tenang aja sob, gua bagi entar. Gua duluan ya, di marahin nyokap entar" Sepertinya masih sangat muda dengan bahasa yang digunakan itu. Kemudian dia berjalan menuju kearah sepi yaitu kearah ku, dan hendak membuka penutup hodie nya sebelum ku katakan

"Hai Anita, ternyata seorang pembalap liar ya? " Dia yang telah berjalan melewati ku pun berhenti seketika dan menoleh ke belakang dan melihat ku

"K - kau? "

.
.
.

My Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang