part 20

1.9K 56 1
                                    

Alika terbangun dari tidurnya, ia melihat tangannya yang memegang tangan Arsen membuatnya reflek menarik tangannya.

Arsen terbangun saat ada pergerakan dari Alika.

"Ngapain lo pegang-pegang tangan gue, modus ya lo mentang-mentang gue tidur lo seenaknya pegang tangan gue"ucap Alika.

Arsen terkekeh kecil mendengar perkataan istrinya itu. "Bukankah kamu sendiri yang pegang tangan aku bahkan nih ya tadi tangan aku udah terlepas dari tangan kamu tapi mirisnya tangan aku kembali di cengkal oleh tangan mu jadi aku biarin aja. Sekarang siapa yang modus kamu atau aku hmm"

Alika mendengar perkataan Arsen kepadanya membuatnya diam seribu bahasa, bagaimana tidak ia telah mengatakan yang membuatnya terintimidasi seperti sekarang ini ia di kembalikan fakta yang sebenarnya.

'O on banget sih kamu Alika, seharusnya kamu itu jangan ngomong gitu kan jadi dia yang ngembalikan fakta. Sekarang bagimana, mau jawab apa' batin Alika.

"Cie gak bisa jawab nih"ucap Arsen sambil mencolek dagu Alika membuat sang empuhnya menatapnya tajam tapi yang ditatap biasa saja.

Arsen berdiri dari duduknya dan melangkah menuju ke sofa namun terhenti oleh tangan Alika, Arsen tersenyum jahil ia menoleh kearah Alika.

"Kenapa? ah aku tau kamu gak bisa jauh-jauh dari aku ya"ucap Arsen sambil menaik-turunkan alisnya

"Dih kepedean lu"ucap Alika.

"Lah terus kenapa kamu pegang tangan aku hmm"ucap Arsen.

"Emm itu, itu apa ya. Gue lupa"ucap Alika.

"Bilang aja kalau kamu tidak bisa jauh-jauh dari suami mu yang paling tampan"ucap Arsen.

"Dih kepedean lo plus sok kecakepan"ucap Alika.

"Heleh kenapa malu sih, bilang aja suami mu tampan seperti artis thailand yang kamu suka tuh  namanya siapa gitu lupa aku"ucap Arsen.

Alika memutar bola matanya malas saat mendengar ocehan dari mulut Arsen.

"Heh, Sen lo tuh udah kepedean sok kecakepan dan lo kayaknya yakin banget gitu kalau lo itu tampan badahal gak. Udah lah lo kalau mau pergi, pergi aja gue gak halangi lo, sana"ucap Alika.

Arsen tersenyum menanggapi ucapan Alika, membuat Alika jengah dengan Arsen yang selalu tersenyum menanggapi ucapannya yang terlalu... ya gitu lah pasti kalian tau lah ya.

"Lo, kenapa masih disini sana pergi katanya mau keluar sana hus hus"ucap  Alika sambil mengibaskan tangannya mengusir.

"Iya khumairah nya mas Arsen yang tampan"ucap Arsen membuat Alika ingin muntah detik ini juga.

Alika memandangi kepergian Arsen dengan tatapan senduh, padahal ia ingin Arsen disini tapi ia dikalahkan oleh egonya dan alhasil ia mengikuti kemana Arsen pergi.

Arsen berhenti di restoran yang berada dekat dari rumah abang iparnya, Arsen masuk kedalam dan segera memesan makanan.

Selesai memesan ia memainkan ponselnya sembari menunggu pesanannya datang, kepalanya sekali-kali melihat kearah luar dan matanya tak sengaja melihat seseorang yang kenal.

"Dia, dia juga ada di disini sejak kapan"gumam Arsen.

Arsen tidak terlalu memikirkan itu, ia kembali fokus ke ponselnya. Lalu tak lama pesannya datang, ia langsung menyatap makanan dihadapannya itu.

Saat asik dengan makanannya tiba-tiba seseorang menyapanya, Arsen mendongak melihat siapa yang menyapanya.

"Hai"ucap Arsen singkat lalu kembali pada makannya.

"Aku boleh duduk"ucap orang itu.

Arsen menghentikan acara makannya ia kembali mendongak.

"Boleh"ucap Arsen. "Mbak, berapa semuanya"lanjutnya kepada pelayan di restoran itu.

Setelah membayar Arsen segera pulang, ia tidak mau berlama-lama di luar apalagi ada seseorang yang tak ingin ia lihat.

"Kamu mau kemana Sen"ucap orang itu.

Arsen tidak menjawab, ia terus melangkahkan kakinya keluar dari restoran. Saat ia sudah berada di luar restoran, orang itu menghampirinya dan menghadangnya mau tak mau ia menghentikan langkahnya.

"Apa lagi, kenapa kamu disini ada kerjaan atau anda mengikuti saya sampai kesini"ucap Arsen.

"Ya aku ada kerjaan dan aku sama sekali tidak mengikutimu bahkan aku gak tau kamu ada disini"ucap orang itu.

"Baiklah tapi saat kamu berada disini tolong jauhi saya, jangan dekati saya atau menyapa saya anggap aja saya orang asing bagimu"ucap Arsen dan lekas pergi dari sana.

"Tapi Sen, ck lagi-lagi gue di acuhkan sama dia, lagi-lagi sikap dia ke gue ketus dan terkesan dingin. Gue harus membuat dia luluh lagi ke gue, Arsen gak papa kamu mengacuhkan ku dan sikap dingin mu itu ke aku, aku tetap akan membuat mu bersikap manis seperti dulu dan siapapun yang menghalangi ku mendapatkan kamu lagi aku tidak akan tinggal diam"ucap orang itu.

Sementara tempat yang sama, seorang perempuan yang mendengar semuanya rasanya ingin marah kepada orang itu.

'Dan aku gak akan membiarkan perempuan itu merebut apa yang sudah menjadi milikku'pikirnya.

Perempuan pergi dari sana menyusul laki-lakinya yang sudah pergi menjauh drai resto itu.

"Sen"ucapnya saat sudah berada di hadapannya.

Arsen yang di panggil berbalik dan melihat siapa yang memanggilnya.

"Loh kamu, habis dari mana"ucap Arsen.

"Aku ke resto yang disana tuh, mau makan laper soalnya"ucap perempuan itu.

"Bener laper, bukan untuk mengikuti suami kamu hmm"ucap Arsen.

"Dih ngapain gue ikutin lo gak ada kerjaan lain apa, gue itu bener laper makanya gue keluar cari makan yang kebetulan di resto itu, gue gak tau lo ada disana"ucap Alika.

Arsen tersenyum. "Katanya gak ikutin kok bisa tau ya aku ada disana"

"Heh gue gak tau lo ada disana"ucap Alika.

"Oh iya padahal tadi aku hanya tanya kamu benar laper atau mengikuti suami kamu aku gak bilang loh aku ada disana, jadi bener ya kamu ikutin aku"ucap Arsen.

'Oh sial, kenapa gue bego banget seharusnya lo gak bilang gitu Alika'pikirnya.

"Gak, gue gak ikutin lo ya"ucap Alika.

"Masa"ucap Arsen.

"Iya"ucap Alika lalu ia pergi masuk kedalam rumah abangnya.

"Cie, udah mulai salting nih ye ehem ehem"ucap Arsen sambil tersenyum.

Alika yang mendengar ucapan Arsen seketika berlari masuk kedalam rumah dan menuju kekamarnya, Arsen melihat istrinya hanya bisa tersenyum lalu ia menyusul istrinya yang sudah masuk kedalam rumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Arsen Untuk Alika(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang