Dia kembali👀

12 0 0
                                    

2 hari kemudian~

"Seeettttt" Rafin menghadang Naura tepat didepan pintu kelas. Hampir membuat dirinya bertabrakan, tetapi Naura berhasil menahannya.

"Huuh...ngapain si lo?" Ujar Naura sedikit kaget.
Gadis itu memanyunkan bibirnya karena merasa sedikit kesal.

"Ra, kenapa kamu enggak balas pesanku?" Tanya Rafin dengan serius.

"Bukan urusan kamu"

"Apa aku pernah berbuat kesalahan?" Tanyanya lagi.

"Tidak"

"Lalu, kenapa kamu bahkan mengabaikan panggilanku semalam?" Rafin menatap heran pada Naura, karena semenjak kejadian dua hari lalu ketika dia menangis dihadapan Rafin, Naura sangat berbeda dari biasanya. Kini gadis itu sangat kasar.

"Bukan urusan kamu" Naura mendengus kesal. Gadis itu menyibak tubuh Rafin lalu pergi meninggalkannya. Namun belum sempat dia lolos, Rafin berhasil menggapai tangan dan memutar tubuhnya sehingga membuatnya bertatap muka padanya.

"Ra! Kamu kenapa?" Rafin memegang kedua pundak Naura, menatap lekat Naura dan berusaha menahannya.

Naura berusaha meloloskan diri. "Iiiiiihh lepasin aku" Namun Rafin malah semakin menahannya.

"Ra!" Kali ini Rafin memanggilnya sedikit keras.

Mendengar itu, Naura menatap Rafin. Gadis itu membiarkan tangan Rafin yang kini memegang kepalanya dan menengadahkan wajahnya. Dan Naura memegang kedua lengan Rafin.

"Kamu kenapa?" Tanya Rafin lirih namun masih terdengar oleh Naura.

Tidak ada jawaban dari Naura, gadis itu hanya diam menatap Rafin. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedangkan Rafin yang mengetahui hal itu langsung menenggelamkan kepala Naura pada dadanya. Memeluknya sembari mengusap kepalanya. Sementara Naura saat ini mulai terisak tangisannya.

"Kalau ada masalah bilang sama aku" bisik Rafin.

Naura menarik tubuhnya dari pelukan Rafin, gadis itu menyeka air matanya, berusaha menegarkan dirinya. Sementara Rafin kini memegang kedua tangan Naura. Pria itu benar benar tidak ingin Naura meninggalkannya begitu saja. Melihat Naura menangis, rasanya Rafin ingin menghantam dirinya. Jujur saja, sejak pertama kali dia melihat Naura, Rafin meiliki perasaan yang berbeda. Bisa dibilang ini adalah Cintaㅋㅋ.

"Fin, apa kamu benar benar tidak mengingat sesuatu?" Tanya Naura yang kini membuat Rafin sedikit bingung.

Rafin mengerutkan dahinya. "Sesuatu? Tentang apa?" Pria itu berusaha mengingat kembali apakah ada sebuah janji yang mungkin tidak ditepatinya pada Naura.

"Tentang kamu" Naura kembali meneteskan air matanya.

"Aku?" Rafin semakin bingung.

"Apa kamu benar benar tidak mengingatnya?"

Melihat Naura seperti ini, rasanya ia ingin mengutuk dirinya sendiri. Dia hanya bisa mematung. Sementara Naura terus menangis dihadapannya.

"Oke. Mungkin aku cuma salah orang" tambah Naura. Gadis itu menarik tangannya lalu berbalik. Ia kembali menyeka air matanya sembari berjalan meninggalkan Rafin. Sementara Rafin masih diam ditempat, Melihat punggung Naura dari belakang. Ingin sekali ia mengejarnya, namun pria itu tidak tau harus berkata apa padanya.

"Raaa"

"Nauraaa"

Naura berhenti. Ia mendapati Rafin yang kini berlari menghampirinya. "Ra, mungkin saat ini aku tidak bisa mengingatnya, tapi aku janji, aku akan berusaha mengingatnya kembali" ucap Rafin setelah menghampirinya.

"Waktu aku masih SMP aku pernah jatuh dari lantai tiga, dan itu berdampak buruk padaku, hingga kini aku masih tidak bisa mengingat apapun"

Mendengar itu, Naura terdiam. Sedikit kaget dengan perkataan Rafin.

"Diantara teman-teman lain, mungin hanya kamu yang mengetahui hal ini. Tapi, aku sama sekali tidak keberatan karena memberitahukan soal ini kepadamu. Pliiiiss Ra, kasih aku kesempatan buat mengingat semuanya, mungkin kamu mengetahui sesuatu dariku, tapi maaf, aku masih belum bisa mengingatnya. Tapi aku janji, suatu hari nanti aku pasti bisa mengingatnya kembali. Jadi untuk saat ini, apa kamu bersedia membantuku mendapatkan kembali ingatanku?" Lanjutnya.

Sempat tidak percaya akan hal ini, tapi Naura sangat yakin jiki pria yang dihadapannya ini sedang bersungguh-sungguh. Oh tuhaaan, kenapa Rafin mendapatkan masalah seperti ini.

Naura menghela napasnya, lalu menatap Rafin. Gadis itu mencoba memberi jawaban dengan menganggukkan kepalanya. Dan kini Rafin tersenyum padanya.

Pasti pada bingung kan? Wkwkwk
Baca lanjutannya dong dipart selanjutnya😹
Akan segera di update kok✌🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang