.
.
Happy Reading
.
."Kau harus menerima perjodohan ini Daniel, keluarga mereka sudah menjadi sahabat kakek mu. Ibu tidak mau lagi mendengar kata tidak dari mulutmu itu"
Kata pertama yang dikeluarkan oleh Ny. Kang membuat Daniel pening, bagaimana bisa ibunya terus saja memaksa untuk menerima perjodohan yang menurut Daniel konyol ini."Omma,,, sudah berapa kali aku bilang kalau aku tidak mau, Omma juga taukan jika aku punya kekasih. Kita bukan lagi hidup dijaman kuno"
"Kalau begitu menikahlah denganya, menikahlah dengan kekasihmu. Omma tidak mau mendengar kata nanti lagi"
"Omma tau Seongwoo masih harus kuliah dan dia ingin mewujudkan mimpinya sebagai penyanyi"
"Lihat,,,, Lihat itu Daniel, setiap kali kau memintanya untuk menikah bukankah dia selalu menolak? Omma tidak mau tau malam ini datanglah kerumah lebih awal"
"Aku pergi, terimakasih atas sarapannya"
Daniel langsung melangkahkan kakinya keluar rumah untuk pergi kekantor. Dia sudah pusing karena pekerjaannya apalagi diumurnya yang masih muda dia sudah menjadi CEO dan kepalanya semakin pusing ketika ibunya terus menerus memintanya untuk segera menikah dengan orang yang tidak dia kenal.
☁☁☁☁
"Kakek tau kau masih terlalu muda untuk menikah tapi kakek sudah tua, kakek ingin melihatmu menikah dan yang terpenting ada yang menjagamu Woon"
"Aku tau, apapun keputusan kakek aku tidak akan bisa menolak"
"Kau tau Ny. Kang kan? Dia sahabat ayahmu dan dia juga hampir akan mengadopsimu ketika ayahmu meninggal, aku tau anaknya juga pasti sangat baik" Kakek Ha menggenggam tangan Sungwoon untuk meyakinkan cucunya.
"Kakek jangan khawatir, aku sudah bilang kan dari awal jika aku tidak keberatan"
"Kau memang cucu kakek yang terbaik"
"Aku berangkat sekolah dulu, aku sayang kakek"
"Hati2 dijalan sayang"
Sungwoon hanya mengacungkan jempolnya dan bersiap berangkat sekolah, helaan nafas terdengar dari mulutnya. Bagaimanapun Sungwoon hanya remaja yang baru berusia 18 tahun dan masih sekolah. Tapi seprtinya dia harus merelakan masa remajanya sebagai suami dari seseorang yang bahkan belum Sungwoon kenal.
"Ingin kuantarkan kesekolah Tuan?"
"Tidak, aku akan memakai sepeda. Aku tidak suka memakai mobil paman tau kan?"
Tn. Kim, seorang supir pribadi keluarga Ha hanya tersenyum dan mengangguk. Dia sudah tau kebiasaan Tuan mudanya ini yaitu tidak suka naik mobil dan lebih memilih untuk berangkat dengan sepedanya.
.
.
."Kau melamun lagi,,, " Minhyun menopangkan sebelah tangannya dimeja dan menatap Sungwoon yang melamun.
"Eoh??? Sejak kapan kau berada disini? Sudah jam istirahat ternyata" Sungwoon baru menyadari jika sekarang dikelas hanya ada dia dan Minhyun.
"Mau kekantin bersamaku? Aku lapar, kajja tidak ada penolakan" Minhyun menarik tangan Sungwoon tanpa menunggu sang empu menjawab ajakannya.
"Tidak,,, itu,,, Minhyun,,, aku sudah membawa bekal, aku tidak perlu makan kekantin" Sungwoon agak meronta untuk melepaskan genggaman Minhyun.
"Tidak ada alasan lagi Woon,,, aku tidak punya teman makan"
"Temanmu banyak kenapa kau memintaku untuk makan bersamaku"
Minhyun terus saja menyeret Sungwoon kekantin dan membuat murid lain gaduh. Seorang Hwang Minhyun sang Prince sekolah menyeret Ha Sungwoon yang bahkan disekolahnya tidak mempunyai teman? Ok mari kita perjelas kenapa Sungwoon tidak mempunyai teman disekolahnya, pertama sekolah yang ditempati Sungwoon adalah sekolah elite dimana semua murid yang bersekolah disini adalah anak orang kaya bahkan banyak diantara mereka yang sudah mempunyai black card, kedua jika kau bersekolah disini hanya bermodalkan beasiswa kau akan dibully. Mereka pikir Sungwoon bersekolah disini dengan mengandalkan beasiswa seperti yang lain karena selama ini Sungwoon bahkan tidak pernah diantarkan oleh mobil dan hanya memakai sepeda, dan juga Sungwoon tidak memakai bareng yang branded.
YOU ARE READING
Be With You (NielWoon)
RomanceMeski rasanya sakit aku tetap akan mencintaimu, bahkan jika Tuhan bertanya padaku tentang kehidupanku selanjutnya aku akan meminta dipertemukan kembali denganmu