.
.
Happy Reading
.
.Pembuliyan? Kata itu mungkin terdengar tidak asing apalagi dikalangan para pelajar dan sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat dimanapun. Sungwoon tidak pernah membayangkan jika dia menjadi salah satu korban pembuliyan sampai dia menginjakan kakinya disebuah sekolah yang cukup elite.
Sungwoon perlahan2 membuka matanya dan merasakan handphone nya bergetar dikantong celananya. Dengan tubuh lemas dan menahan sakit diseluruh tubuhnya Sungwoon meraba saku celananya dan mengangkat telpon tersebut. Dia baru sadar jika dia ternyata membawa handphone. Pabbo Sungwoon.
"Halo......."
"Apa kau ingin membuatku benar2 murka Ha Sungwoon!!! Kenapa kau tidak mengangkat telephonmu!"
Sungwoon melihat siapa yang menelpon dan dia membelalakan matanya ketika membaca nama Kang Daniel.
"Maafkan aku!"
"Aku ada didepan sekolahmu cepat keluar"
Dan setelah itu sambungan telephone terputus.5 panggilan tidak terjawab dari Minhyun, beberapa pesan dan 3 panggilan tak terhawab dari Daniel. Sungwoon kembali memasukan handphonenya kedalam saku celananya dan mencoba membuka pintu ceklek untungnya pintu tersebut tidak terkunci.
Sungwoon keluar dari toilet dan merapikan seragamnya dia ingin segera pulang dan membaringkan tubuhnya yang terasa remuk tapi sepertinya keinginan itu harus dia urungkan karena harus menemui Daniel.
"Aku tau kau pasti membolos, kali ini apa cloud, apa karena kau bosan dengan pelajarannya?" Minhyun berjalan kearah Sungwoon dan mensejajarkan langkah kakiknya dengan Sungwoon.
"Yaaahhh seperti yang kau tau Hwang" Sungwoon bersikap seperti biasa, bahkan selama ini Minhyun tidak tau jika Sungwoon sebenarnya hanya berbohong dengan mengatakan dia membolos setiap kali ditindas oleh Taehyun.
"Apa aku harus memberi tahu kakekmu jika cucu satu2nya ini ternyata kencan dengan pria lain?" Daniel sudah berdiri tidak jauh dari Sungwoon dan Minhyun.
"Daniel?"
"Siapa dia cloud?"
"Cepat masuk kemobil!"
"Kasar sekali, siapa kau sampai berani membentak Sungwoon?"
"Cih jangan ikut campur, ayo!"
"Minhyun aku harus pergi, aku akan mengabarimu jika sudah dirumah"
"Baiklah sampai jumpa"
☁☁☁☁
"Ne? Maksud Omma aku dan Daniel akan berbagi apartment? Kita berdua? Lalu bagaimana dengan Kakek apa dia setuju?"
"Kakek menyerahkan semuanya kepada Omma dan ketika Omma menyarankan tentang kalian untuk tinggal bersama Kakek sangat setuju"
"Omma apa kau sedang mabuk? Kenapa mendadak seperti ini"
"Mendadak bagaimana? Omma sudah merencanakan ini dari jauh2 hari, pokoknya tidak ada penolakan. Lagi pula kalian akan segera menikah dan otomatis kalian akan tinggal bersama bukan begitu Sungwoon-na kau tidak keberatan kan?"
"N-ne? Aku?" Sungwoon melirik Daniel dan lagi2 Daniel menampilkan tatapan tajam.
"Bukankah terlalu awal jika kami berdua tinggal bersama? Aku tidak bisa, pokoknya aku tidak bisa" Daniel tetap menolak dengan ide Ommanya.
"Tidak ada penolakan dan pakaian kalian sudah berada disana, semua yang kalian butuhan terutama Sungwoon sudah tersusun rapih jadi sekarang kalian pulanglah dan nikmati waktu kalian berdua"
YOU ARE READING
Be With You (NielWoon)
RomanceMeski rasanya sakit aku tetap akan mencintaimu, bahkan jika Tuhan bertanya padaku tentang kehidupanku selanjutnya aku akan meminta dipertemukan kembali denganmu