“Biru, sini?” panggil Achi yang masih duduk di bangkunya. Dirinya sibuk menggunting kertas warna-warni untuk di tempelkan di dinding kelas. Jumat ini merupakan hari bebas untuk anak Archi’s karena sebentar lagi memasuki HUT Kemerdekaan beserta ulang tahun sekolahnya.
“Paan?” tanyanya mendekat.
“Konser kuy!” sahut Achi lalu dengan segera menyetel lagu anthem mereka ‘Lagi Syantik’. Mendengar alunan nada dari speaker Achi dan anak-anak perusuh khususnya Andalas, dan Devon langsung turn on begitu saja. Bangku yang tadinya sudah berantakan karena acara mendekor itu kini semakin abstrak bentuknya. Lihat saja, ketiganya sudah berada di tengah kelas yang luang itu karena bangku dan meja didorong ke tepi.
Biru sudah siap dengan kameranya, ingin merekam aksi gila ikon Mednorts tersebut.
“Lumayan ada bahan buat update,” gumamnya.
“HEI SAYANGKUH HARI INI ACHI SYANTIK!” nyanyi gadis itu percaya diri. Yang lain heboh menyahuti. “SYANTIK BAGAI BIDADARI, BIDADARI DI HATIMU!” lanjutnya dengan nada centil yang melengking.
Di pojokan, Ino dan Mika hanya cekikikan melihat tingkah gila perempuan itu. Glo hanya melirik sekilas lalu kembali melanjutkan makannya tak perduli banyak. Aron melengos keras memandangi itu. Sudah biasa melihat keributan yang tercipta. Tian melebarkan mata, mengahmpiri Achi dan menyodorkan kemoceng ke arah gadis itu yang membuat jiwa dangdutnya makin membara.
“EMANG LAGI MANJA LAGI PENGEN DI MANJA!”
“HOBBA, SLOLOLOLO!” teriak Devon dan Andalas bersamaan.
“PENGEN BERDUAAN DENGAN DIRIMU SAJAAHH!”
“EMANG LAGI SYANTIK TAPI BUKAN SOK SYANTIK!”
“BUKA SITIK JOS!” teriak Adendra kesetanan.
“SYANTIK SYANTIK GINI HANYA UNTUK DIRIMUHHH!”
Berikutnya mereka mulai kesetanan menggerak-gerakan kepalanya tak santai mengikuti hentakan lagu yang sebenarnya kalau di lihat bukan serasi malah jadi seperti orang kesurupan.
Azrel mendekat, menghentikan lagu tersebut. “Ehh Chi ganti lagu, ganti lagu!” pekiknya lalu mengganti lagu menjadi Memori Berkasih milik Nella Karisma. Artis yang sedang booming di Jawa Timur itu. Mereka manggut-manggut saja mengikuti Azrel.
Achi dan pengikut sesatnya mulai diam, seakan menghayati lagu yang kini berirama pelan. Dengan sigap cewek itu berdiri ke atas kursi seolah menjadi center untuk mereka. Lalu di bawahnya seperti formasi melingkar sudah ada Andalas, Devon, Tian menjadi aktor untuk video clip tersebut. Di depannya, Lala dan Mika sudah menari-nari bergerak memutari mereka dengan gerakan balet. Kedua gadis itu sepertinya tak mau ketinggalan konser hari ini. Gerakan mereka mulai menggila saat musik menuju reff.
Achi memasang kuda-kuda, mencondongkan kemoceng ke depan bibirnya. “MENANGIS HATI INI-”
“AKU ORA PERDULI!” sahut Tian langsung.
Adendra menoyor kepala Tian, “ASU BUKAN GITU LIRIKNYA!”
“Gue tuli bodo amat!” teriak Achi lalu kembali melanjutkan konsernya.
“MENANGIS HATI INI KU JUGA BERSIMPATI HANCURNYA HARAPANKU MAAFKAN SAYANG!” nyanyi Achi dan Devon kompak. Sudah merasa bintang berdiri di tengah-tengah meja, “KASIHMU YANG BERUBAH AKU PUN TAK MENYANGKA!!”
“ITULAH ALASANMU PERGILAH SAYANG!”
Kemudian mereka seperti kesetanan bergoyang sana-sini. Melupakan fakta jika sebenarnya lagu ini berirama santai. Bahkan anak kelas pun ikut mengibas-ngibaskan rambut mengikuti musik. Hanya beberapa saja yang memilih menyingkir dari kegilaan mereka. Sampai lagu di putar habis sorakan kehebohan itu masih berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mednorts [HIATUS]
Teen Fiction[Plagiat Dilarang Mendekat] Mengandung kata-kata kasar. Harap bijak dalam membaca "Ada ya, manusia macam mereka ditengah-tengah sekolah internasional ini?"- Angkasa Putra Azharon "Harap sabar, kelas gue emang isinya anak monyet semua. Termasuk gue...