Hari ini hari sabtu. Akhir pekan Anna tak ada yang berbeda. Tak ada yang istimewa. Tak ada keluar bersama pacar atau pun kawan-kawannya.
Semenjak lulus SMA Anna memilih tinggal sendiri di apartemen. Dengan alasan tak ingin menyusahkan orang tua dan ingin hidup mandiri. Semua itu hanya alasan belaka yang ia buat agar bisa lebih leluasa dalam bertemu kapan saja dengan temannya.
Siapa lagi kalau bukan Hyunjin.
Hubungan tidak sehat ini sudah berlangsung kurang lebih dua tahun, sejak keduanya berada di bangku kelas sebelas. Dua tahun sudah mereka menumpuk dosa. Sejauh ini tak ada yang kalah, mereka berdua masih berpegang pada aturan yang sudah disepakati jauh-jauh hari.
Anna sedang memasak pasta, tak ada menu lain yang terpikirkan di otaknya untuk sarapannya yang lumayan telat ini.
Saat ia meniriskan spaghetti tiba-tiba ada sebuah lengan kekar yang melingkar di perutnya.
"Oh gosh!"
Gadis itu terkejut, tapi ia tahu betul siapa pelakunya. Hanya ada dua orang yang tau kode apartemennya. Jeon Somi, adiknya. Dan Hwang Hyunjin, temannya. Bahkan kakak laki-lakinya, Jeon Jungkook tak ia beritahu.
"Berhenti mengagetkanku, Hwang!"
Pemuda di belakangnya hanya terkekeh pelan. Tak melepaskan pelukannya. Anna tak merasa keberatan, karena itu sudah menjadi kebiasaan.
"Lepaskan, Hwang. Aku ingin mandi"
"Bagaimana kalau aku ikut?"
Anna langsung mencubit lengan pemuda itu. Ketahuilah bahwa cubitan Anna itu tidak ada duanya. Hyunjin meringis sambil mengusap bekas cubitan Anna yang terasa begitu nyeri.
"Makanlah dan jangan membuat kekacauan"
Setelahnya gadis berambut panjang itu hilang di balik daun pintu kamar mandi di samping dapur.
Alih-alih menyantap makanan yang ada di depannya. Hyunjin memilih untuk memainkan ponselnya. Membalas pesan dari kekasih barunya.
Rencananya nanti malam ia akan mengenalkannya pada Anna.
"Hyunjin!"
Terdengar teriakan dari dalam kamar mandi.
"Apa? Ada kecoa lagi?" Tanyanya sedikit keras.
"Tidak, aku lupa membawa handuk dan pakaian. Bisa tolong ambilkan?"
"Bagaimana jika kau ku peluk saja sampai ke kamar?"
"Get out from my room, Pervert!"
Hyunjin hanya tertawa mendengar makian dan umpatan yang ditujukan untuk dirinya. Hyunjin sangat suka mendengar Anna mengumpat, apalagi karena kelakuannya.
Membayangkan bagaimana gadis itu selalu mengatainya brengsek setiap kali menunda pelepasannya. Tubuh yang dipenuhi keringat serta wajah yang memerah, membuat gadis itu seribu kali lebih sexy.
Sial, hanya dengan memikirkannya saja dapat membuat birahi Hyunjin naik.
Dia cepat-cepat mengambilkan Anna pakaian dengan random. Tak lupa dengan bra dan juga celana dalam.
Hyunjin mengetuk pintu kamar mandi.
Tok tok
"Nugu eopseo?" tanya Anna dari dalam sana.
"Buka pintunya, bodoh"
Sedetik kemudian, pintu abu-abu itu terbuka sedikit. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Hyunjin langsung menerobos masuk dan mengunci pintunya dari dalam.
"OH THIS JERK!"
Beberapa menit kemudian teriakan Anna mulai berganti dengan desahan-desahan.
"Ouh, h-hwang! F-fasterhh, spaghetti ku s-su-dah dinginhh"
Pintu apartemen terbuka, menampilkan sosok cantik berbalut kaos olahraga. Gadis itu melempar carriernya asal dan segera menuju ke ruang makan.
Melihat ada dua piring pasta favoritnya, tak tinggal diam, gadis itu langsung membawa kedua piring tadi ke depan ruang TV.
Setelah menghidupkan Televisi dan mengeraskan volumenya guna mengusir suara-suara aneh dari pendengarannya, barulah gadis itu menyantap makan siangnya.
Gadis tersebut bangkit saat mendengar dering ponsel dari ruang makan. Persis seperti ponsel kakaknya. Casenya juga sama. Tapi layarnya menampilkan panggilan dari kontak bernama Jeon Heejin.
"Kapan si sialan itu akan berhenti mempermainkan kakakku"
Dengan cepat Somi mereject panggilan dari Jeon Heejin itu.
Somi menggeram, jangan sampai yang menelpon tadi adalah Heejin sepupunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
「 𝐟𝐰𝐛 - 𝐡𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 」
Short Story- M A T U R E C O N T E N T [𝗛𝗪𝗔𝗡𝗚 𝗛𝗬𝗨𝗡𝗝𝗜𝗡 𝗙𝗔𝗡𝗙𝗜𝗖𝗧𝗜𝗢𝗡] 𝙳𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚝𝚞𝚛𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚝𝚞𝚕𝚒𝚜 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚊𝚝𝚊 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚍𝚒𝚊𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊. 𝚃𝚊𝚙𝚒 �...