04.

4.5K 313 4
                                    

Tepat pukul dua malam, pintu apartemen milik Anna diketuk dengan kasar dan brutal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul dua malam, pintu apartemen milik Anna diketuk dengan kasar dan brutal. Anna yang baru terlelap sekitar tiga puluh menit yang lalu, mau tak mau kembali terjaga.

Kelopak matanya mengerjap, kesadarannya masih belum lengkap, dengan malas selimut yang membalut tubuhnya ia singkap.

Berjalan gontai ke arah pintu utama, bersandar sebentar pada pintu kamarnya guna mengumpulkan nyawa yang belum tertata.

Yang awalnya berupa ketukan kini berubah menjadi tendangan. Semoga pintu apartemennya tidak rusak apalagi jebol.

Dengan sedikit mengumpat ia memutar knop pintu dengan wajah sengit.

Antara terkejut dan terhanyut. Betapa mengenaskan pemandangan di depannya saat ini. Pemuda berantakan dengan aroma alkohol yang menguar dari mulut sexynya.

Lagi-lagi Hyunjin begini. Terakhir kali ia mabuk adalah saat Anna ketahuan dekat dengan junior tampan di kampusnya. Kim Minkyu.

Dengan berat hati Anna membopong tubuh bak gajah itu memasuki rumahnya. Anna menghempaskan badan Hyunjin di sofa. Tulangnya seperti akan terpisah dari raganya.

Setelah sepanjang malam ia habiskan untuk jalan-jalan dan belum sempat beristirahat, bagaimana tidak remuk tubuhnya kalah memapah pria berpostur seperti petinju.

Dia menghela nafas pelan, beranjak dari kursi dan menutup pintu utama lalu kembali pada pemuda kacau yang sudah mengganggu tidurnya.

Hyunjin masih meracau tak jelas, kadang tertawa, kadang menangis, dan sekarang pemuda itu tengah merengek sembari meneriakkan namanya.

"Anna~ Don't go!!!!" Matanya masih terpejam, sementara tangannya berusaha menggapai udara mencari sosok yang dicarinya.

"I'm here, Hwang. Shut up your fuckin' mouth!" Ujar Anna frustasi sambil memijit pelipisnya.

Bukannya tenang, Hyunjin malah semakin meraung kesetanan. Segera Anna tenggelamkan saja mulut sialan itu di dadanya. Mendekap kepala pemuda itu, berusaha menyamarkan teriakannya.

Apartemen Anna memang kedap suara, tapi telinga Anna sudah serasa ingin copot menangkap teriakan dari bibir sang Hwang.

"Calm down, Hwang. I'm here" Anna terus menggumamkan kata-kata penenang sembari mengusap bahu pemuda itu pelan.

"Why you drunk again?" Hyunjin semakin menenggelamkan kepalanya pada dada Anna.

"It's you. The reason is you" gumam Hyunjin yang hampir tak dapat didengar. Anna hanya tersenyum mendengar penuturan pemuda itu.

Pernah dengar jika seseorang mabuk maka ia akan berubah menjadi mahkluk paling jujur?

Tak ada alasan bagi Anna untuk meragukan Hyunjin.

Adegan berpelukan itu harus terjeda karena si Hwang tiba-tiba menunjukkan gelagat seperti akan mengeluarkan seluruh isi perutnya.

Buru-buru Anna menuntun Hyunjin ke kamar mandi, tak ingin sofa hitamnya ternodahi.

Dengan telaten Anna memijat bagian tengkuk Hyunjin supaya pria itu lebih mudah untuk muntah.

Setelah selesai, Hyunjin langsung terduduk lemas di lantai kamar mandi. Anna segera menutup kloset dan menyiramnya.

Tangannya kembali ia daratkan pada kening pemuda itu yang penuh keringat. Diusapnya keringat itu dengan perlahan.

"Kau selalu saja menyusahkan"

"Tapi kau suka" kata pemuda itu masih dnegan mata terpejam, menikmati setiap sentuhan Anna di dahinya.

Tak dapat menyangkal, akhirnya gadis tersebut hanya dapat terdiam. Senyum tipis muncul dibibir Hwang, merasa ia sudah menang.

Hyunjin mendudukkan dirinya dikloset dan menarik Anna sampai jatuh ke pangkuannya.

Dia mengikis jarak diantara mereka. Saat hidung keduanya sudah bersentuhan, Anna langsung mendorong keningnya dengan sedikit bar-bar, menbuat si Hwang gusar.

"Dasar jorok! Kau baru saja muntah, cepat sikat gigi! Aku akan membuatkan sup pereda mabuk. Jangan lupa minum air hangat yang ku taruh di nakas" titah Anna sambil menggerakan dagunya menunjuk segelas air hangat yang ada di nakas samping pintu.

Saat Anna akan bangkit, Hyunjin nasih menahan pinggangnya. Alis Anna bertaut, sedangkan bibir pemuda itu mengerucut.

"Kenapa lagi, Hwang?" Tanya gadis itu malas.

"Kiss" kata Hyunjin manja sambil menunjuk bibirnya.

Oh ayolah pemuda mabuk yang sangat menyusahkan ini terlihat tampan tanpa cela. Anna menghelas napas sebelum akhirnya mendaratkan sebuah kecupan di kening pemuda itu.

Hyunjin membeku.

Demi tuhan, dicium di dahi lebih mendebarkan jantungnya daripada dicium dibibir. Ya meskipun mungkin Hyunjin lebih suka jika keduanya bertukar saliva.

Anna langsung bangkit dan berlalu dari kamar mandi berpintu abu-abu itu. Berusaha menyembunyikan rona kemerahan yang terbit di pipinya.

Tak hanya Anna, Hyunjin juga.

Tak hanya Anna, Hyunjin juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
「 𝐟𝐰𝐛 - 𝐡𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang