02.

5.6K 322 6
                                    

Sekarang Anna, Hyunjin dan Somi tengah berada di ruang TV di apartemen Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Anna, Hyunjin dan Somi tengah berada di ruang TV di apartemen Anna. Dengan satu box pizza di meja. Anna tadi sempat marah lantaran dua piring spaghetti buatannya sudah lenyap ditelan sang adik tercinta.

Salahkan adiknya yang maniak pasta dan memiliki perut karet.

Akhirnya Hyunjin memesan satu box pizza. Dari pada harus mendengar pertengkaran kakak beradik yang sama-sama keras kepala.

Lihatlah, setelah menghabiskan dua piring spaghetti, sekarang Somi tengah melahap potongan pizza ke-3 nya. Rakus memang.

"Pelan-pelan, Somi"

Anna membersihkan noda saus di pipi Somi dengan tissue. Meskipun Anna ini galak, tapi dia sangat menyayangi adiknya.

"Jin"

Bukan Anna yang memanggil, tapi Somi. Hyunjin hanya menaikkan sebelah alisnya, karena mulutnya penuh dengan pizza.

"Tidak jadi"

"Dasar aneh"

Somi kembali melahap pizza, tak mempedulikan cibiran kakaknya. Sebenarnya gadis itu ingin bertanya mengenai Jeon Heejin yang tadi menelpon, tapi ia urungkan karena ada Anna.

Biar Hyunjin sendiri yang mengatakannya pada Anna. Somi tak ingin ikut campur dengan hubungan mereka berdua.

"Nanti malam kau ada acara?" Tanya Hyunjin pada Anna.

"Kenapa?" Terbitlah kerutan di dahi gadis bersurai blonde itu.

Anna baru mengecat rambutnya sekitar seminggu yang lalu. Dan warna rambutnya yang baru ini berhasil membuat Hyunjin merajuk selama tiga hari. Salahkan Jeno yang juga mengganti warna rambutnya menjadi sama seperti Anna.

"Aku ingin mengenalkan seseorang padamu" jawab Hyunjin dengan senyuman di bibirnya.

"Sepertinya aku tidak akan kemana-mana" jawab Anna dengan senyum yang terkesan dipaksakan.

Somi mendengus, selalu saja seperti ini. Kakaknya yang bodoh itu selalu diam saja saat Hyunjin akan mengenalkannya pada kekasih baru pemuda itu.

"Bukannya kau ada janji dengan Jeno?" Tanya Somi tiba-tiba.

Anna terkejut, seingatnya ia tak ada janji dengan Jeno.

"T-tapi..." Perkataan Anna terpotong.

"Jangan mengikari janji. Kalau kau ingin pergi dengan Hyunjin, ajak Jeno juga"

Setelah berkata demikian Somi langsung pergi ke dapur. Meninggalkan kedua insan yang tengah sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Sanpai jumpa nanti malam di café Love Shot"

Setelah berhasil mencuri satu kecupan di bibir Anna, Hyunjin langsung menghilang di balik pintu utama. Tersisalah Anna yang mematung.

Bukannya tak paham, ia sendiri sudah tahu pasti laki-laki itu akan mengenalkan kekasih barunya lagi.

Terkadang Anna bingung. Kapan Hyunjin PDKT dengan pacar-pacarnya itu kalau hampir tiap saat lelaki itu selalu menempel pada Anna bagai hama.

"Datanglah dengan Jeno. Jangan biarkan hanya si brengsek itu yang mengenalkan kekasihnya. Kenalkan Jeno sebagai kekasihmu juga"

"Astaga, Somi! Kau mengejutkanku"

Anna mengelus dadanya yang berdebar hebat.

"Kau akan lebih terkejut nanti. Ayo cepat aku bantu siapkan baju mu. Buat si brengsek itu buta akan kecantikan mu. Dua tahun kalian bersama, tapi dia tetap saja buta"

Anna hanya bergumam. Tak ingin membantah Somi. Ya, Anna sudah kalah. Tepatnya sekitar tiga bulan yang lalu. Saat Hyunjin membela Anna yang tengah berseteru dengan mantan kekasih pemuda itu.

Nakyung tak terima Hyunjin memutuskan hubungan keduanya. Akhirnya dia dan kawan-kawannya menyerang Anna. Tak hanya diam saja, Hyunjin langsung memarahi gadis tersebut habis-habisan di depan umum.

Hyunjin melepaskan hodie yang dia pakai, dan memakaikannnya pada tubuh Anna yang sudah basah dan lengket akibat ulah Nakyung dan kawannya.

Hyunjin memarahi mereka dengan mendekap tubuh Anna yang mulai bergetar. Tidak, Anna bukan wanita yang lemah. Yang di bully seperti itu sudah banjir air mata. Dia hanya tak kuasa menahan dingin yang mulai menggerogoti tubuhnya.

Nakyung yang dikatai pelac*r oleh Hyunjin langsung menangis sejadi-jadinya. Hyunjin itu tipikal orang yang kasar pada pria namun lembut pada wanita.

Baru kali itu Anna melihat Hyunjin meledak.

Dan sejak saat itu jantung Anna selalu berdebar dua kali lebih cepat saat bertetap muka dengan sulung Hwang.

Dan sejak saat itu jantung Anna selalu berdebar dua kali lebih cepat saat bertetap muka dengan sulung Hwang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
「 𝐟𝐰𝐛 - 𝐡𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang