05.

4.4K 301 6
                                    

Moeriapeuda!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Moeriapeuda!

Alarm diponsel Anna menyala, tak seperti biasanya yang hanya dibiarkan sampai alarm tadi berhenti dengan sendirinya, kali ini langsung dimatikan oleh pemiliknya.

Anna mengehela napas bahkan sekarang sudah pukul 5, tapi ia masih tetap terjaga. Anna ingin terlelap, namun matanya masih tetap menatap.

Pandangannya terkunci pada maha karya Tuhan di hadapan wajahnya. Sungguh, bagi Anna pemandangan ini lebih indah dari Maldives atau Grand Canyon yang pernah ia kunjungi.

Wajah tenang dan polos Hyunjin saat tertidur. Tak ada seringai atau alis mengkerut. Semuanya damai.

Perlahan Anna menggerakan tangan kananya untuk mengusap pipi pemuda itu. Gadis itu mengulas senyum tipis, mengagumi kuasa Tuhan.

Tangannya yang masih hinggap di wajah pemuda itu ditahan. Gadis Jeon tercekat, bukan malu perihal ketahuan mengusap, tapi takut mengganggu Hwang yang terlelap.

"Guten morgen" sapa si pemuda dengan vokal serak khas manusia bangun tidur.

Tak membalas, Anna hanya tersenyum pasif. Dapat ucapan selamat pagi dari si pencuri hati. Oh damn! Wajah Anna memerah, beruntung kamar Anna hanya disinari oleh lampu tidur yang remang-remang. Hyunjin memang tak bisa tertidur apabila lampunya dinyalakan.

"Where my morning kiss?" Tanya sang Hwang dengan nada manja. Alih-alih gemas, Anna justru ingin menggulingkan pemuda itu dadi atas ranjang. Wajahnya benar-benar menyebalkan.

Anna segera bangkit, dari pada ia harus terjebak dalam permainan Hyunjin yang tak pernah puas dengan satu kecupan.

Saat gadis itu sudah berada di pintu kamar mandi, Hyunjin membalikkan badannya. Bibir keduanya saling bertabrakan, memagut penuh sayang. Tidak ada nafsu kali ini, hanya ada kelembutan. Demi apapun ini lebih membuat Anna hilang kewarasan, hanyut dalam permainan perasaan.

Gadis itu menepuk keras bahu Hyunjin karena paru-parunya kehabisan oksigen.

"Enough, Hwang!" Tuturnya sambil menarik napas sebanyak-banyaknya.

Sementara si gadis menarik napas, tangan pemuda itu bergerak ke wajah sang Jeon. Ibu jarinya mengusap sisa saliva mereka yang masih tersisa, tak lupa dengan senyum bulan sabit andalannya.

Astaga jantungku, batin Anna.

"Always be my favorite lips"

Anna hanya dapat mengumpat dalam hati, Hyunjin di pagi hari benar-benar bisa membuatnya mati.

"Lepaskan, aku mau mandi" pinta Anna, karena tangan kiri pemuda itu menahan pinggangnya agar jarak diantara mereka tak tercipta.

"Aku ikut"

"Jangan coba-coba atau ku tendang" ancam gadis Jeon.

"Ayolah aku rindu rumah" si Hwang mulai merengek sambil mengusap-usapkan hidungnya di ceruk leher Anna.

Ketahuilah kelemahan Anna berada pada lehernya, Hyunjin tahu dan dia licik. Tak menyia-nyiakan kesempatan, pemuda itu mulai mengecupi leher si gadis.

Anna melenguh, Hyunjin menyeringai. Segera dia mendorong Anna masuk ke kamar mandi dengan dirinya. Dengan sekali tendangan pintu berhasil tertutup.

Dan yang selanjutnya terdengar adalah kedua manusia yang saling memuaskan birahinya.

Somi yang datang dengan Yeji untuk mengajak Anna lari pagi hanya mendengus ketika mendengar lenguhan dari dalam kamar mandi.

Setelah berdecak, kedua gadis itu langsung meninggalkan kamar Anna. Memilih keluar dari pada mengganggu suasana.

Yeji mendengus saat melihat jam dinding yang ada di ruang tengah menunjukkan pukul tujuh.

Dunia benar-benar serasa milik berdua.

Dunia benar-benar serasa milik berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
「 𝐟𝐰𝐛 - 𝐡𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang