Markas NEC* dipimpin oleh satu laki-laki berdarah China dan satu perempuan cantik yang terkenal dengan strategi membunuhnya yang halus, markas yang sudah didirikan sejak 8 tahun terakhir ini sudah tumbuh dengan baik dan sudah bisa menghasilkan keuntungan tersendiri. Meski terbilang masih baru, tapi jaringan mereka sudah seluas dan menyamai mafia senior di negara itu.
Sudah banyak kejahatan yang mereka lakukan, sama halnya dengan mafia-mafia lainnya. Namun cukup satu yang perlu membedakan antara mereka dengan kelompok lainnya dan mungkin harus di waspadai yakni jangan pernah mempercayai apapun itu selagi semuanya berhubungan dengan mereka.
Dalam sebuah bangunan besar yang tidak terawat yang letaknya di tengah-tengah kota, berkumpul lebih dari 10 orang dengan berbagai pangkat yang berbeda dari masing-masing mereka semua. Salah satunya adalah pemilik pabrik permen kapas terbesar di negri itu, ia tampak selalu mengutarakan ekspresi tak senangnya sedari awal pertemuan yang dilakukan untuk kerjasama bisnis. Bahkan ia juga tak segan-segan mengucapkan berbagai kalimat spontan yang ketus dan selalu bisa menarik atensi 9 orang dihadapannya ini padanya, Ji Woong.
"Ini tidak menguntungkan bagiku, untuk apa kalian meminta ku ikut kerjasama yang bahkan tidak ada hubungannya dengan usahaku..." ucapnya, lagi-lagi ia melontarkan kata sedikit tidak terimanya.
"Tuan Ji, saya rasa anda tidak paham dengan kosa kata mutualis" ujar dari sosok yang sedari memang mengamati gerak-gerik tak suka dari pria berkaca mata itu,
"Usahaku tidak memerlukan barang-barang dari kalian, jadi aku rasa perusahaan ku tidak bisa ikut. Dan untukmu—" ucapannya menggantung seraya menunjuk salah satu orang yang duduk dihadapannya ini, wajah datarnya membalas wajah merah padam sosok Ji Woong
"—apa kau sedang ingin bermain-main dengan ku Tuan Lai?!! Jangan sekali-kali jika memang benar adanya, kau itu.." ucapnya final lalu beranjak dari ruangan itu meninggalkan sosok yang sebelumnya ia tuding,
Untuk sejenak suasana tiba-tiba berubah menjadi hening, delapan orang yang melihat bagaimana petinggi perusahaan permen kapas tadi menunjukkan tepat di wajah sosok yang sedari tadi hanya diam itu merasa nyalinya semakin menciut. Ya! Semua orang bahkan tau bagaimana ganasnya sosok Lai satu ini, delapan orang yang memilih selamat dari maut hanya diam tak berkutik sedikitpun atau kepalanya akan terlempar.
Namun pengecualian untuk Ji Woong, sepertinya ialah yang tengah ingin bermain-main dengan sosok Lai.
"Aku rasa kau yang sedang bermain-main Ji Woong—,
bermain dengan nyawamu sendiri.."
❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌
Ruangan yang biasanya selalu terlihat ramai itu kali ini tampak senyap, rak-rak sepatu depan ruangan itupun hanya di isi oleh sandal rumah yang artinya jika memang ruangan itu tak ada seorang pun yang tinggal.
Atau mungkin hanya dua orang saja,
Dorm Stray Kids itu biasanya akan ramai di jam-jam seperti sekarang, terlebih lagi hari ini adalah hari pekan. Biasanya semua member akan ada di dorm memenuhi ruangan itu dengan berbagai makanan, stik game dan suara keras mereka saat tertawa. Namun sepertinya pengecualian untuk saat ini, sebab dorm itu tampak hening.
Beberapa member memang sudah keluar untuk urusan mereka masing-masing, seperti Bang Chan dan dua member produksi lainnya yang sudah beranjak sedari subuh menuju ke kantor agensi, Seungmin yang sudah lenyap dengan kesibukannya pulang kerumah, Jeongin dan Woojin yang sepertinya memanfaatkan waktu libur untuk pergi ke gym, dan Felix yang sudah hilang sejak 30 menit yang lalu untuk pergi entah kemana.
Yang mana saat ini hanya menyisakan Minho dan Hyunjin saja di dorm luas itu, mereka berdua masih bergelung pada selimut mereka masing-masing di dalam kamar yang berbeda.
Keduanya juga tampak enggan untuk bangun, mengingat jika ini adalah sebuah kesempatan untuk beristirahat total ketika hampir satu pekan penuh yang lalu mereka tidak mendapat jatah tidur yang efektif sebab promosi debut mereka.
Jam sudah menunjukkan pukul 11.32 waktu Korea Selatan, dan dua manusia beda umur itu tetap saja asik diatas kasur mereka sebelum sebuah bel dorm berbunyi menandakan jika tengah ada tamu.
Tak mungkin member Stray Kids kan? Mereka tidak perlu menyalakan bel jika mereka sendiri sudah hafal diluar kepala password dorm itu,
"HYUNJINNNNN TOLONG BUKAKAN PINTUNYA, AKU SEDANG TIDURR" teriak keras yang berasal dari kamar seberang yang sudah pasti itu adalah Minho, dengan rasa yang jengkel pria berbibir tebal itu mau tak mau harus beranjak dari pulau kapuknya untuk membukakan pintu sialan di depan sana
"ck. Kau bilang tidur tapi nyatanya nonton TV? Hei jarak pintu depan lebih dekat denganmu dasar," gerutu Hyunjin saat mendapati si main dancer yang tadi sempat bilang jika masih tidur ternyata tengah asik menonton acara berita sembari memakan semangkuk sereal, bahkan ia abai saat Hyunjin mengomelinya. Dan lagi pula manusia seperti apa yang bisa berteriak ketika ia sedang tidur? Seperti nya yang tak beres bukan hanya Minho namun juga otak Hyunjin
Ting Tong
Bel dorm itu semakin brutal berbunyi dan sukses membuat Hyunjin semakin kesal dengan tamu yang tak tau diri diluar sana,
"ck. Iya-iya ini masih berjalan, astaga! Tidak sabaran sekali sih...."
Sebelum benar-benar membuka pintu dorm itu Hyunjin sempat melihat terlebih dahulu siapa tamu diluar lewat interkom, tampak didepan sana seseorang perempuan paruh baya dengan setelan batu resmi tengah menunggu.
Alisnya mengernyit bingung setahunya Ibunya sedang berada diluar negeri untuk perjalanan bisnis, sangat tidak mungkin jika didepan sana adalah ibunya. Jikapun itu adalah ibu Minho pasti tanpa repot-repot berteriak Minho sendiri yang akan membuka dan jika itu adalah ibu dari para member lainnya pun rasanya masih sangat tidak mungkin.
Ting Tong Ting Tong
Bel itu berbunyi kembali, menyadarkan pemuda Hwang yang masih asik dengan pemikiran nya. Sesaat sesudahnya Hyunjin membuka pintu itu, nampak lah dengan jelas sang tamu.
Seorang perempuan tua berumur kisaran 48 tahun dengan baju kantor yang rapi, tas branded yang terlihat bernilai ratusan juta, disampingnya ada sebuah anjing kecil berbulu tebal putih.
Wajahnya perempuan itu tampak dingin, masih diam sebab keterkejutan nya akhir nya Hyunjin mulai sadar jika seseorang di depannya ini bukan orang yang biasa. Ia pernah melihatnya, entah dimana namun ia yakin pernah berjumpa dengan orang ini.
"Hwang Hyunjin?"
"Iya..."
"Mari kita selesaikan sekarang.."
TBC
MAAF NGEGANTUNG SEPERTI BIASA, HEHEE🤭😂😂
HALOO!! HAI HAI, ADUH UDAH LAMA GAK UPDATE BOOK INI, MAAF BARU UPDTATE...
ENTAH KENAPA AKU JADI SEDIKIT KEHILANGAN JIWA PENULIS KU, BEBERAPA BULAN TERAKHIR INI AKU JADI KEHILANGAN FOKUS BUAT BIKIN CERITA..
JADI MINTA MAAF SEMISAL KALIAN TERLALU LAMA NUNGGU, DAN MOHON MAKLUMSEMOGA ENJOY, DAN BISA MENEMANI WAKTU KARANTINA KALIAN, OH IYA SEKALIAN BUAT KALIAN JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN NYA.. DIRUMAH AJA, BACA BOOK AKU, GAK USAH KEMANA-MANA HEHE😂🤭
BYE BYE!!

KAMU SEDANG MEMBACA
TRIGGER'z
Teen Fiction[BOOK #2] Bagaimana jika seorang IDOL atau grup IDOL yang di segani banyak orang dan memiliki jutaan penggemar ternyata adalah...... WARNING! »Bahasa : Baku//Non-Baku »Dilarang salah lapak