Chapter 7

246 33 0
                                    



Chapter 7

Kaa-san mengalami kecelakaan” jawab Sakura dengan wajah panik.

“Tenanglah!” Gaara menenangkan.

“Permisi!” mereka menoleh saat ada yang mendekati. “dengan Nona Sakura?”

“Ya” Sakura mengangguk.

“Ini ponsel Ibu anda, ibu anda mengalami kecelakaan didepan toko roti sebelah pusat berbelanjaan kota Suna. Ibu anda berboncengan dengan anak kecil laki-laki.” seorang bapak-bapak menghampiri mereka.

“Rai? Lalu dimana adik saya?”

“Sakura, Gaara?” suara ayah kiba berlarian menuju tempat Sakura.

“Paman?” tanya Sakura heran.

“Ada yang menelfon paman menggunakan ponsel ibumu. Paman tadi juga menelfonmu tetapi ponselmu sibuk. Jadi paman putuskan langsung kesini. Apa yang terjadi?”

“Kaa-san kecelakaan Ji-san”

“Astaga. Bagaimana bisa?”

“Sakura tidak tau tapi,  Ji-san ini sanksi matanya.” Sakura menunjuk bapak-bapak yang mengembalikan ponsel ibunya tadi.

“tuan bagaimana kejadiannya kecelakaan tersebut?” Maru menanyakan kejadian kecelakaan yang di alami Ibunya Sakura.

Ceklek..

Saat akan menjawab pertanyaan dari maru, tiba-tiba pintu ruang rawat terbuka.

“Dengan keluarga pasien?”

“Saya anaknya dok” Sakura menghampiri dokter yang menangani ibunya tersebut.

“Ibu anda mengalami pendarahan hebat dibagian bahu kanannya, kami harus segera melakukan tindakan operasi. Karena diprediksi tulang bahu nyonya mengalami patah dan tulangnya menacap ditubuh pasien. Bisa anda ke bagian administrasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan administrasi, nona? kami akan segera melakukan tindakan.”

“Baik Dok” Sakura segera menuju administrasi di ikuti gaara.

Setelah menyelesaikan segala urusan administrasi, Sakura dan Gaara menuju ruang operasi. Disana sudah berada Maru beserta istrinya, ada juga Hinata dan Kiba. Sakura berjalan menuju pintu ruang operasi, dia mengintip sedikit dibagian kaca buram di pintu. Namun yang Sakura lihat hanyalah bayangan abu-abu yang tidak menunjukkan apa-apa.

Merasa nihil, Sakura bersandar ditembok dekat pintu. Tak berapa lama Sakura dihampiri oleh Tsume istri Maru. Tsume mendekati Sakura, tersenyum menenangkan sambil mengusap lengan Sakura. Sakura mendongak sebentar lalu menunduk lagi.

“Sakura, adik-“

“Rai? Dimana dia Ba-san” Sakura lupa jika adiknya juga ikut mengalami kecelakaan, karena Sakura tadi sibuk dengan administrasi.

“Baa-san antarkan” Sakura mengikuti Tsume.

Mereka melewati lorong rumah sakit untuk menuju sebuah ruangan yang didalamnya berada adik Sakura. Sakura hanya mengikuti saja tanpa menyadari kemana arah mereka tuju. Tsume berjalan sedikit gelisah, dia melirik sedikit kearah Sakura. Sakura benar-benar diam dengan pandangan kosong.

Hingga mereka sampai pada sebuah ruangan dengan pintu besar. Sakura mengernyit heran, akhirnya ia melihat kesekeliling. Dan menyadari dimana mereka berada, Sakura memandang Tsume lalu menarik lengan Tsume.

“Ba-san?” tanya Sakura dengan memandang tsume.

“Sakura, Rai-“ Tsume tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Sakura bergegas membuka pintu itu lalu segera masuk.

CR or Carrot RabbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang