Chapter 12

561 26 4
                                    










Chapter 12


"Hei Bung! Sedang apa kau disini? Seperti orang galau saja"

"Memang sedang galau" Sakura menjawab dengan acuh.

"Dari pada kau melamun tidak jelas disini, cari kerja sana! Pergunakan tuh ijazah camlaudemu itu!" Sakura memandang heran Kiba. "Sepertinya kau iri?"

"Tidak juga, biasa aja" Kiba duduk disebelah Sakura disofa depan televisi. Mereka berada di markas mereka dahulu.

"Bagaimana academy polisimu?" tanya Sakura untuk memecah keheningan.

"Lancar"

"Sepertinya enak yaa jadi aparat?"

"Tidak sama sekali. Kau akan digembleng habis-habisan"

"Dasar" Kiba menggendikkan bahu "memang kenyataannya. Tapi beruntungnya aku, aku bisa menyalurkan hobbyku yaitu melatih anjing."

"Benar juga. Kau pencinta anjing"

"Apa rencanamu sekarang?" tanya Kiba setelah hening beberapa saat.

Sakura mengendikkan bahu "Entahlah. Aku tidak tau"

"Dasar madesu"

"Hei.. hei aku tidak seburuk itu" Sakura mematap tajam Kiba.

"Minta kerjaan sana sama Kakakmu! Dia kan salah satu pihak penting diperusahaannya! mudahlah untuk kau bekerja disana."

"Itu sama saja aku memanfaatkan kakakku"

"Yaa terserah kau saja"

Mereka terdiam, merasa bosan Kiba menghidupkan televisi. Mencari channel yang menurutnya menarik Hingga ia putuskan melihat berita saja. Berita berisi tentang keberhasilan tentara jepang membantu para korban gempa daerah Hiroshima.

"Sepertinya menjadi tentara menarik" celetuk Sakura tiba-tiba.

Kiba tertawa sumbang "Tidak ada tentara wanita di Jepang"

"Yaa sekali-kali mengukir sejarah kan bisa"

"Kau tidak akan lulus test"

"Belum dicoba belum tahu"

"Carilah pekerjaan kantoran saja! Jika kau akan mendaftar jadi tentara, di pendaftaran kau akan langsung diusir. Ingat! Tentara wanita tidak ada di Jepang." Kiba memperingatkan.

"Ah benar juga. Kalau begitu aku harus mengenal orang dalam agar aku bisa mendaftar" Sakura serasa mendapatkan lampu menyala diatas kepalanya.

Kiba memutar kedua bola matanya "Itu sama saja memanfaatkan orang lain"

"Sekali-kali bolehlah" Sakura tersenyum menatap Kiba sambio menaik turunkan kedua alisnya.

"Terserah kau!"

"Baiklah aku putuskan menjadi tentara saja. Besuk aku akan terbang ke Tokyo untuk minta bantuan Saso-nii" Sakura bangkit dari sofa.

"Kau benar-benar sudah gila" Kiba menatap tidak habis fikir dengan Sakura.

"Bye Kiba. Aku akan bersiap-siap" Sakura beranjak.

"Heh fikirkan matang-matang permintaanmu itu sebelum Sasori membantah ucapanmu!" Kiba berteriak namun Sakura sudah lebih dulu melesat keluar rumah yang dulu dijadikan markas.

...

"Kau gila hah? Mana ada Tentara wanita di Jepang? Aku tau potensimu bagus untuk disalurkan ke lapangan langsung. Kalaupun kau yakin lulus, sebelum test pun kau akan diusir saat pendaftaran."

CR or Carrot RabbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang