PROLOG

155 42 24
                                    

Tolong vote dan commentnya yah kalau kalian tertarik sama cerita ini. Jangan cuma ditambahin ke perpus karena part nya belum banyak. Kalau kalian cuma nambahin ke perpus tapi gak kasih vote padahal tertarik sama ceritanya Author sedih banget... HUAA..., juga biar Author tau akun mana aja yang baca atau cuman sekedar mantengin cerita ini setelah part nya banyak baru dibaca. Jadi tolong tinggalkan jejak dengan cara vote!

***

Author's POV

31 DESEMBER 2001

Tahun baru akan segera datang. Semua orang gembira dan merayakannya. Para pedagang pun berjejeran dengan semangat karena suasana yang ramai menjadi peluang bagi mereka untuk mengantongi rizki. Suara petasan datang dari berbagai arah dibarengi teriakan dari anak-anak kecil yang berlarian kesana kemari. Di langit malam yang gelap pun banyak terukir bunga api. Sepertinya alam pun ikut berbahagia menyambut tahun baru karena semilir angin kadang menerpa wajah memberi kesejukan.

Di sana terlihat dua orang manusia yang tengah duduk berdua di bangku taman. Wajah sang wanita memerah tersipu malu dan sang pria tengah tersenyum manis kearahnya. Terlihat seperti pasangan kekasih.

Di samping pasangan itu ada sebuah keluarga dengan dua anak yang tengah kerepotan mengurus anak pertama mereka yang berlari kesana kemari mengabsen semua pedagang yang ada.

Di lain tempat ada seorang kakek yang tersenyum ikut semangat melihat keramaian dan hingar bingar orang-orang muda disekitarnya, walaupun dia sudah tidak punya gigi tapi semangatnya masih membara seperti api yang tak pernah padam.

Di lain sisi ada seorang anak lelaki yang berjalan dengan letih tengah memperhatikan kemeriahan disekelilingnya. Menatap orang-orang yang tertawa, berteriak karena terlalu semangat walaupun dirinya sudah dewasa, anak-anak yang berlari kesana kemari, muda-mudi yang di mabuk cinta, bahkan semangat kakek tadi pun tak luput dari pandangannya.

KRUYUK

Sebuah bunyi yang barasal dari perutnya mengalihkan perhatian anak itu dari hingar bingar kemeriahan yang ada. Dia menatap perutnya. Dia lapar. Sudah berhari-hari dia tidak makan. Untuk mendapatkan sesuap nasi saja sangat sulit baginya. Rencananya dia akan memungut makanan sisa ditempat sampah saat suasananya sudah sepi. Namun perutnya sangat perih. Ia tidak kuat menunggu sampai suasana sepi nanti.

Dia memutuskan untuk mendatangi salah satu kedai makanan. Berharap ada orang yang memberinya makanan walaupun hanya sesuap. Anak itu berjalan dengan tertatih-tatih menuju salah satu meja pelanggan di kedai itu.

"Pak ... tolong beri saya sedikit makanan yang Bapak punya, tidak apa-apa walaupun hanya sesuap," kata anak itu lemah sambil memegangi perutnya.

BRAK!

"CUIH, BERANINYA ANAK JALANAN KAYAK KAMU DATANG KESINI DAN MENGGANGGU! DASAR SAMPAH GAK GUNA!" teriak seorang Bapak yang dimintai sedikit makanan oleh anak tadi sambil memukul meja yang ada di hadapannya.

Sontak saja gebrakan dan teriakan itu menarik perhatian orang yang tengah makan di kedai itu.

"Maaf Pak ada keributan apa?" Pemilik kedai pun datang diikuti beberapa orang berbadan besar di belakangnya.

"NIH, SAMPAH SATU INI TIBA-TIBA DATANG KESINI! NGERUSAK SELERA MAKAN AJA!"

"Iya sih, penampilan anak itu bikin selera makan hilang ...."

"Kaya ada bau-bau gitu, bau sampah ...."

"Aduh ... gak habis pikir anak jalanan sekarang emang pada nakal."

"Tapi kasihan gak ada yang ngurusin."

"Yaudah lo aja sana urusin tuh anak."

"Ya, ga mau juga sih, hehe ...."

Orang-orang dikedai itu pun ikut mencibir. Pemilik kedai yang mendengar cibiran-cibiran itu segera bertindak.

"Maaf Pak atas ketidaknyamanannya, akan saya bereskan segera. Sebagai bentuk permintaan maaf kami, akan ada dessert gratis untuk anda nanti." Pemilik kedai itu tersenyum ramah dan segera memerintahkan orang-orang berbadan kekar dibelakangnya untuk mengusir anak itu.

Mendengar perintah atasannya, dua orang lelaki maju dan menyeret anak itu dengan kasar. Tidak mempedulikan rintihan kesakitan yang dikeluarkan sang anak.

"Ck, dasar sampah menyusahkan saja, ayo balik." Keduanya kembali kedalam kedai setelah mengeluarkan anak itu.

Dengan tertatih sang anak bangun dengan sisa tenaga yang ia punya. Ia berjalan meninggalkan hingar bingar kemeriahan itu menuju hutan yang gelap dan dingin. Sekilas dia melihat kembali ke kedai tadi. Bapak yang berteriak tadi, pemilik kedai yang mengusirnya, orang-orang yang mencibirnya, orang-orang yang tadi menyeretnya dan melemparnya bagai sampah ....

Mereka ... orang-orang jahat itu ... tengah tersenyum ....

"Tidak apa-apa, aku kakak laki-laki yang kuat, aku bisa menahan rasa lapar ini," gumamnya.

Anak itu berhenti di tepi sebuah danau di ujung hutan dan duduk di batu besar yang ada ditepinya. Dia pun duduk diujung kanan batu itu dan menyisakan bagian kirinya.

"Aku sangat suka bintang dan bintang malam ini sangat banyak dan begitu bersinar, di langit malam ini juga ada bulan purnama, aku juga suka bulan purnama, karena air di danau ini akan terlihat bersinar saat diterpa cahaya bulan purnama, sangat ... indah ...," kata anak itu datar sembari menatap air danau yang berkilauan.

"Tapi, kenapa aku tidak bahagia? Padahal semua orang tertawa dan terlihat bahagia, bahkan orang-orang jahat tadi pun bisa tertawa," ucapnya dengan suara parau menahan tangis.

"Hiks ... hiks ... Dek ... kalau kamu ada disini Kakak pasti bisa tertawa dan bahagia seperti orang-orang itu, walaupun Kakak gak makan berhari-hari pasti Kakak masih punya tenaga buat ngelawan balik orang-orang jahat tadi, kalau kamu ada disini pasti kita bisa lihat kembang api bareng, kamu kan suka itu ... hiks ... lalu kita menunggu orang-orang itu pulang ke rumah mereka dan mencari makanan sisa kemudian membawanya kemari, pasti kamu suka dengan langit malam ini yang penuh dengan bintang bersinar, dan air danaunya juga bersinar Dek ... Kakak kangen kamu ... hiks ...."

***

"Ck, dasar makhluk-makhluk kecil malang, disaat semua orang tertawa dan bahagia kalian malah sengsara dan menderita? Aku akan memberi kalian kesempatan, karena aku baik hati ...."

***

Walaupun jelek...
NO PLAGIAT!!!
NO COPY COPY!!
Hargai karya seseorang!!
Vote + Comment + Follow
Makasih... ~

Eleven LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang