4. COOLDOWN

1.1K 238 45
                                    

❝ You looked at me like I was someone else, oh well
Can't you see? 

I don't wanna slow dance  ❞

Aku tidak pernah melewati enam hari yang begitu pelik dan dirundung ratusan pertanyaan, enam hari paling membingungkan dalam hidupku—terperangkap di rumah pria dengan dua watak berbeda yang timbul-tenggelam seperti samudera dan langit petang dari ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak pernah melewati enam hari yang begitu pelik dan dirundung ratusan pertanyaan, enam hari paling membingungkan dalam hidupku—terperangkap di rumah pria dengan dua watak berbeda yang timbul-tenggelam seperti samudera dan langit petang dari bawah kulit madunya.

Aku kebingungan karena merasa sudah menjadi bagian penting dari rencana terselubung milik pria itu, sehingga aku merasa perlu tahu perihal segalanya.

Aku perlu tahu apa yang dia pikirkan mengenaiku, rencana apa yang sedang dia susun, dan mengapa dari ratusan siswi sekolah menengah atas yang punya wajah menggemaskan dan proporsi tubuh yang bagus, dia justru memilihku untuk dibawa pulang.

Pakaianku rapi dengan wangi detergen saat pergi melangkah ke sekolah di pagi hari dan berubah jadi bau sampah sepulangnya ke rumah akibat ulah senior Young bersama teman-teman centilnya yang tidak tahan melihatku hidup sejahtera barang sehari saja.

Rambutku pendek sebahu dan kusut  seperti kain wol usang, butuh sepuluh menit bagiku untuk menyisirnya agar terlihat normal. 

Wajahku dihiasi jerawat dan tidak ada obat oles dengan harga terjangkau di mini market tempatku bekerja yang bisa membuatnya berhenti meradang. 

Tubuhku super kurus dan hampir semua seragam sekolahku kedodoran.

Kuulangi lagi, aku penasaran. 

'Kenapa aku?'

Apa yang dia bayangkan di dalam kepalanya, di balik kedua bola matanya yang kerap memindaiku  tajam, di balik senyum tipisnya yang tertahan dan berujung menyakitiku tanpa alasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang dia bayangkan di dalam kepalanya, di balik kedua bola matanya yang kerap memindaiku  tajam, di balik senyum tipisnya yang tertahan dan berujung menyakitiku tanpa alasan.

Aku sedang memandang ke arahnya saat memikirkan ini, memerhatikan bagaimana ia bertopang dagu ke lengan kursi lalu tanpa sengaja menangkap tatapanku, "Apa? Mau bermain?" Gumamnya rendah.

Tidak, sedikitpun aku tidak mau. Ketimbang bermain-main dengan nyawaku, aku lebih suka bermain dengan tanda tanya yang meluap-luap dalam pikiranku. Siapa tahu aku beruntung dan dapat secercah jawaban atasnya.

Slow Dancing in The Dark | Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang