~Empat

158 17 1
                                    

Anyeonghaseo....

Si autor yang paling cantik cetar membahana ini balik lagi😂😂 jangan lupa votmennya ya...

Selamat membaca......

°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Yuna keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian yang diberikan neneknya tadi. Ia berjalan untuk merapikan rambutnya dan memoles make up tipis.

"Ish, kenapa juga gue disuruh pakai ginian!" gumamnya kesal.

Setelah itu ia keluar untuk menghampiri keluarganya yang sudah menunggu di ruang keluarga.

"All, Una udah siap!" katanya membuat semua menatap kearahnya.

"Perfect!" puji Donghae.

"Kita berangkat sekarang?"tanya Mina yang diangguki Donghae.

Mereka berjalan menuju garasi dan masuk ke dalam mobil. Mama, papa, kakek dan nenek-nya Yuna berada dalam satu mobil dengan Donghae yang mengemudi. Lalu Yuna satu mobil dengan Jeno yang mengemudi.

Mobil Donghae melaju meninggalkan rumahnya dan diikuti mobil Jeno dari belakang.

Sekitar 45 menit mereka sampai di sebuah rumah mewah namun bernuansa klasik. Mereka berjalan menuju pintu masuk. Donghae mengetuk pintu itu hingga ketukan ketiga seseorang membukanya dari dalam.

"Kalian sudah datang, mari masuk!" kata wanita paruh baya seusia Mina mempersilahkan mereka masuk.

Walau ragu, Yuna tetap mengikuti keluarganya dari belakang. Setelah dipersilahkan duduk, Yuna duduk diantara Donghae dan Mina.

"Silahkan diminum, saya panggil anak saya dulu!" kata wanita itu lalu pergi ke lantai atas.

Yuna hanya menundukan kepalanya dan memainkan ponselnya. Mungkin bosan sudah melanda dirinya walau dia baru beberapa menit duduk.

Tak lama kemudian wanita itu kembali bersama seorang laki-laki seusia Yuna. Laki-laki itu tampak malasnya sama seperti Yuna.

"Kenalkan ini putra kami!" kata wanita itu lagi.

Mendengar itu Yuna mengangkat kepalanya menatap seorang pemuda yang juga menatapnya. Mata mereka saling bertemu dan sama sama terkejut.

"Lo..!" kaget keduanya. Membuat semua yang ada diruangan itu menatap bingung kearah mereka.

"Kalian udah saling kenal?" tanya seorang pria yang merupakan suami dari wanita itu.

"Kami satu sekolah!" jawab pemuda itu.

Yuna memperhatikan wajah pemuda itu terdapat lebam yang sudah mulai samar dan lebam itu adalah ulahnya empat hari yang lalu. Ya, pemuda itu adalah Junho, orang yang bertarung dengan Yuna dan setelah kejadian itu Junho tak masuk sekolah.

"Wah bagus dong kalau kalian udah saling kenal!"ujar Mina senang.

"Bener tuh Min,Yuna kenalin nama tante Im Yoona dan ini suami tante namanya Jung Sangyun, kami adalah orang tua Junho." kata wanita yang mengaku bernama Im Yoona itu.

Yuna hanya menampilkan senyumannya walau sebenarnya dia binggung dengan maksud para orang tua itu.

"Jadi tujuan sebenarnya adalah, kami selaku orang tua Junho dan orang tua Yuna akan menjodohkan kalian!" kata Sangyun.

"Apa?"/"What??" kompak Yuna dan Junho bersamaan, berteriak dan kaget.

"Ma, pa, kalian bercanda kan?" kata Yuna berharap.

"Untuk apa kami bercanda?" ujar Donghae.

"Tap..." belum sempat Yuna menyelesaikan omongannya sudah dipotong papanya lagi.

"Nggak ada penolakan!" tegas Donghae.

Yuna menghela lafas kasar, tapi akhirnya ia pasrah juga dengan keputusan orang tuanya.

"Semoga aja tu anak nolak!"  batin Yuna berdoa.

"Kalau kamu gimana Jun?" tanya Yoona pada Junho.

"Junho  sih terserah mami aja!" jawab Junho membuat Yuna mendengus kesal.

"Kok dia nerima sih...."  batin Yuna lagi.

"kalau gitu gimana kalau nikahnya bulan depan?" saran Sangyun.

"Hah....?" lagi, Yuna dan Jaehyun bersamaan.

"Tapi tante, kita masih SMA kelas sebelas!" protes Yuna tak terima, "ya kali gue nikah muda!" lanjutnya dalam hati.

"Ya nggak papakan kalau nikah muda!" kata Junho santai seolah tidak terjadi apa-apa.

"Junho aja setuju, udah kamu nurut aja, minggu depan kalian nikah, lebih cepat lebih baik!" kata nenek Ryujin.

Yuna mendelik mendengar penuturan neneknya. Bagaimana bisa dia minggu depan menikah, bulan depan saja dia tidak mau.

"Junho, kamu ajak Yuna ke taman belakang aja, kami disini akan membahas persiapan pernikahan kalian." suruh Yoona pada Junho.

Junho hanya menuruti perintah maminya dan menarik tangan Yuna untuk pergi ketaman belakang rumahnya.

Yuna lagi-lagi hanya menurutinya. Ia mengikuti Junho dari belakang, karena lengannya juga masih digenggam Junho.

Mereka sampai di sebuah kursi taman dan mendudukan dirinya pada kursi itu. Keduanya sama sama terdiam, rasa canggung kini tercipta diantara keduanya.

#Rin1919

Maaf ya aku baru bisa up sekarang, aku lagi sibuk banget banyak kegiatan jadi nggak ada waktu, ini aja aku sempet-sempetin 🙏🙏🙏

Kasih votmennya yang banyak yaaa, kutunggu dirimu wahai papa readers❤

Salam manis dari adeknya Taeyong.... Muac muac😘

My enemy My husband [Junho >< Yuna] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang