Penerbangan - 비행.

219 8 0
                                    

Jum'at, 04 mei 2018
Bandara Husein Sastranegara
Bandung. Pukul 08:50

Hari ini adalah hari keberangkatan ku ke korea. Pesawat kami akan take off  sekitar jam 10.15 WIB, masih ada waktu untuk kami menikmati waktu bersama kedua orangtua ku. Kami sedang bersantai di caffe dekat bandara.

"kakak, jaga diri baik-baik disana ya. Adek juga jangan terlalu nyusain kak aily oke, belajar yang baik" kata mama sebelum keberangkatan kami

"iya ma, mama juga jaga kesehatan kami akan merindukan papa dan mama" ucap assa lalu kami memeluk papa dan mama secara bergantian.

"udah sana gih masuk. Bentar lagi pesawat kalian take off" ucap mama.

"iya ma, sampai jumpa pah.. Mahh.." ucapku sambil melambai ke arah papah dan mamah.

Lalu pesawat kami pun take off.

"kalo kalian cape tidur aja dulu. Nanti kakak bangunin kalo udah sampe di bandara soekarno-hatta. Kita transit dulu" ucapku pada kedua adikku dan di balas dengan anggukan.

"ingat airplane mode. Jangan sampe ngehidupin paket data mengerti?" peringatku sekali lagi.

"ja zus.." mereka menjawab dengan bahasa belanda yg berarti (ya kakak{pr.})

***

Skip time, kami sudah berada di incheon airport.

"hhhhh~ akhirnya sampai juga" kata abel sembari meregangkan seluruh badan nya.

Kami segera mencari taksi karena seluruh badan kami rasanya remuk karena perjalanan panjang tadi.

"nah itu taksi nya. Ayo dek naik" perintah ku dan kami segera menaiki taksi tsb.

"hongdae geolilo gaja 23 se, ahjussi" saat berbicara kepada supir taksi.

"ne, arraseo" kata sang supir taksi.

Aku memang cukup mampu menguasai beberapa bahasa diantaranya belanda, jerman, china, inggris, korea, dan yang pasti bahasa ku sendiri bahasa indonesia. Keadaan lah yang membuatku bisa menguasai beberapa bahasa luar. Karena sering berpindah-pindah negara juga salah satu faktor utama nya.

Setelah kami sampai di depan rumah mendiang kakek dan nenek ku, aku segera ke arah pintu utama dan merogoh tasku mencari kunci rumah yg di berikan oleh ibu waktu di bandara tadi.

Rumahnya cukup nyaman. Komplek yg cukup tenang suasananya. Jauh dari jalan raya dan kurasa itu cukup untuk membuatku konsentrasi belajar.

"ayo assa, abel masuk" ajak ku kepada kedua adik ku.

"woah~ rumah nya sangat indah kak. Abel suka" kata abel sambil berkeliling melihat seisi rumah.

Memang tak bisa di pungkiri, rumah peninggalan mendiang kakek ku ini sangat lah indah. Bangunan dengan gaya arsitektur kuno yg di rancang sedemikian rupa. Barang-barang yg nasih terbilang antik terjajar rapi di setiap ruangan. Rumahnya juga cukup bersih, aku yakin sebelum aku kemari pasti mama menyewa seorang tukang pembersih.

"assa, abel kalian tidur sendiri-sendiri apa berdua?" -aily

"berdua kak. Aku masih belum berani tidur sendirian" -abel

HOU VAN DOKTER || KTH [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang