“Ugh! Apa yang terjadi ... Apa yang sebenarnya terjadi?! ”
Itulah ungkap awal Yagami ketika dia membuka matanya. “Dimana ini? ... Ugh~ kenapa dengan kepalaku! ”
Yagami tak tau dimana kini ia berada, bahkan kepalanya kini terasa begitu sakit, sakit seakan terbentur dengan sesuatu yang keras.
Ketika Yagami menahan rasa sakit kepala dengan kedua tangannya, seseorang wanita berpakaian maid masuk kedalam ruangan dengan ekspresi terkejutnya. Saking terkejutnya maid itu menjatuhkan seluruh barang yang dia angkut tanpa sadar.
Dia mulai berlari dengan paniknya seraya berteriak. “Nyonya!! Tuan!! ”
“...? ”
Kini Yagami lah yang dibuat binggung akan apa yang sebenarnya terjadi. Sakit kepalanya mulai memudar. Yagami mulai keluar dari ranjangnya dan berjalan mengelilingi ruangan yang akhirnya juga keluar dari ruangan ini.
Awal Yagami membuka pintu, Ia begitu terpukau akan lorong di depannya begitu luas. Yagami mulai berjalan tak menentu ke depan hingga sampai di sebuah pintu besar.
Belum Yagami menyentuhnya, pintu itu terbuka dengan sendirinya. Secara cepat sinar matahari membutakan matanya. Mata Yagami terbelalak akan silau'an itu hingga mulai jelas kembali perlahan seiring berjalannya waktu.
Yagami terbengong dengan pemandangan yang dapat dilihatnya kini. Suatu yang begitu fantastis. Sebuah taman dengan luas ratusan meter terpampang dengan indah begitu saja. Berbagai bunga dengan motif serta bentuk yang berbeda-beda membuatnya terlihat tak bosan untuk dipandang.
Yagami mulai berjalan mengitari kerumunan bunga yang berjejer itu seraya menghirup udara segar yang dihasilkannya. Dia mulai berhenti di sebuah tempat bersantai di tengah-tengah nya. Duduk dan bersantai seraya merilekskan seluruh tubuhnya.
Yagami masih tak tau akan situasi nya saat ini. Bahkan sebab dia ada disini pun juga masih tak ingat.
Suara langkah kaki yang tergesa-gesa terdengar dengan jelas yang membuat Yagami langsung menatapnya. Seorang wanita muda dengan rambut putih berkilau menuju kemari, matanya biru sebening kristal membuat seseorang seakan hanyut dalam pandangannya. Raut mukanya kini begitu khawatir akan sesuatu.
Tanpa mengatakan sepatah katapun wanita itu langsung memeluk Yagami dengan bahagianya. Air matanya menetes dengan spontan.
“Akhirnya, akhirnya kamu siuman juga Hanz. Ibu begitu khawatir tau. ”
'Hah..? Apa yang barusan dia katakan? '
Yagami terdiam tak dapat merespon perkataan wanita ini. Dia tak ingin membuat wanita ini menangis kembali. Tapi itu bukan saatnya untuk tak bertanya tentunya.
“Eto.. kalau boleh tau anda ini siapa ya? ”
Ketika Yagami bertanya dengan raut wajah herannya wanita itu begitu terkejut. Tak percaya akan apa yang baru saja Yagami katakan.
“Ap-apakah aku salah bicara? Aku hanya bertanya ini dimana ya? ”
Yagami melanjutkan pertanyaan yang masih ingin dia ketahui.
Wanita itu langsung memegang kedua pundak Yagami dengan raut wajah begitu paniknya.
“Apakah kamu tak mengingat apapun ketika jatuh dari tebing? ”
“Hah? Terjatuh maksudnya? ... Maaf aku tak mengerti apa yang anda katakan, jadi bisakah anda menjawab seluruh pertanyaan ku tadi, hehehe.. ”
Beberapa saat dia terbengong hingga Yagami memangilnya kembali.
“Eto.. apakah anda baik-baik saja? ”
Baru saja Yagami menyelesaikan kalimatnya, wanita itu langsung memeluk Yagami kembali dengan eratnya.
“Ugh! Bisakah anda lebih lembut? ”
Tapi dia tak merespon perkataan Yagami dan terus menangis meneteskan air mata seraya bergumam kecil “Maafkan ibu nak, maafkan ibu.. ”
Yagami makin keheranan akan situasi ini dan berpikir biarkanlah wanita ini sejenak melampiaskan seluruh emosinya seraya menggosok-gosok punggungnya sedikit.
Tak lama setelah itu, segerombolan orang mulai berlari ke arah kemari. Dari beberapa gerombolan itu terlihat seorang maid tadi yang mengunjungi Yagami yang akhirnya kabur.
Mereka semua berhenti tepat di hadapan Yagami.
Seraya masih memeluk wanita yang sedang menangis ini Yagami kembali bertanya “Bisakah aku mengetahui siapa kalian? Aku makin binggung akan situasi saat ini. ”
Seluruh orang yang mendengar perkataan Yagami pun memaparkan raut wajah yang sama dengan wanita ini tadi. Raut wajah yang begitu tak percaya.
Seorang pria dengan tegapnya langsung berjalan melangkah maju satu langkah dan bersujud di hadapan Yagami tanpa pikir panjang seraya sedikit berteriak dengan suara lantangnya “Maafkan Ayah nak, seharusnya Ayah mendengarkan mu ketika itu.. ”
'Hah? Apa lagi nih maksudnya lah? '
“K-Kumohon tuan, tolong angkat kepala anda kembali. ”
Seorang cewek dengan rambut hitam mengkilat terurai bebas oleh angin langsung menyela ke pertengahan.
“Apa yang kau katakan?! Dia adalah Ayahmu Lo! Ayahmu!! ... Apa ada yang salah dengan mu? ”
“Eh?! Ap-Ap-Ap.. ”
Ketika Yagami tak dapat berkutik apa-apa wanita yang tadinya menangis kini mulai menegakkan kepalanya dan mulai berbicara.
“Bisakah kalian semua tenang?! Apa kalian semua tak mengerti juga kalau Hanz kini sedang kehilangan seluruh ingatannya apa!! ”
Yagami mulai panik ketika mendengar itu dan bertanya kembali dengan suara rendah.
“Apa yang anda katakan? Ini bukanlah akting layaknya filem-filem di sinetron itu kan? ”
Mereka semua tak menjawab apa-apa. Hanya mengalihkan wajah mereka yang terlihat begitu sedih.
Yagami dengan cepat langsung berlari ke dalam rumah kembali dan mulai berkeliling ruangan seakan mencari sesuatu. Sesuatu yang dicari Yagami akhirnya dapat di sebuah kamar. Rupanya itu tak lain adalah sebuah cermin besar.
Yagami mulai menatap cermin itu dengan teliti nya. Itu dilakukannya apakah tak ada yang salah dengan tubuhnya kini.
“Fiuh~ ”
Dia begitu lega ketika tak ada sedikitpun perbedaan pada tubuhnya. Tapi dia masih bertanya-tanya akan apa maksud dari ungkapan mereka semua tadi.
Pada akhirnya hanya lukisan besar terpajang di atas dinding inilah yang dapat menjawab seluruh pertanyaannya.
Lukisan besar yang memaparkan sebuah keluarga bahagia. Yagami begitu terkejut bahwa dirinya entah sejak kapan berada disana.
“Apa sebenarnya terjadi ini? Apakah ada yang salah dengan ku? ”
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlimited ability: the strongest loser is unmatched
Fantezie[[ Hiatus ]] [ Status : Ongoing ] [ Update : min-1x Seminggu ] [ Maaf kalau ungkapan katanya masih sedikit amburadul. Ya~ intinya bisa dibaca kan~. ] **Sinopsis** Ketika Ia membuka matanya, dia tak menyangka bahwa dia kini sudah bukan lagi berada d...