Chp 04. Pasrah?

1K 101 8
                                    

Sewaktu makan malam. Hanz bersikap layaknya tak terjadi apa-apa tentunya. Dia mencoba tak mempermasalahkan hal sepele itu. Kak Tesla sepertinya masih mempermasalahkannya. Itu terlihat jelas bagaimana sikapnya yang bengong ini. Dari tadi hanya menatap sarapannya tanpa menyentuhnya sedikitpun.

Kak Tesla mulai berdiri dari bangkunya dan berkata “Maaf, aku sudah kenyang. Sekarang aku ingin tidur terlebih dahulu. ”

Hal ini membuat seluruh orang yang berada di meja makan terdiam. Ini tak biasanya.

Hanz masih berpikir-pikir apa yang membuatnya marah tadi. Apakah karna pertanyaan Limit Strength?

Hanz sudah menyelesaikan sarapannya dan kemudian ikutan berdiri.

“Yah, bisakah kamu luangkan waktumu sebentar? Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan. ”

Ayah tak banyak tanya dan langsung menyetujui permintaan Hanz, karna ekspresi yang dipampang Hanz kini terlihat begitu serius.

Di ruangan Ayah, Hanz mulai bertanya kepadanya.

“Bisakah Yah katakan tentang Limit Strength ku ini? Aku sangat penasaran. Tak masalah apapun itu, aku akan menerimanya. ”

Sejenak Ayah menatap Hanz yang penuh akan keyakinan yang membuatnya tak bisa mengelak. Dengan mengambil sebatang rokok di atas meja, dia merokok dengan hembusan nafas lesunya.

“Kau tau nak, Kau itu sebenarnya adalah seorang Useless. ”

(Note : Useless adalah julukan yang diberikan kepada orang yang tak memiliki kemampuan maupun keterampilan apapun yang membuatnya tak biasa mengunakan sihir maupun senjata )

Hanz terdiam, tak dapat mempercayai hal tersebut.

Dengan suara beratnya Hanz bertanya kembali “Apa yang Yah katakan? Apakah itu benar? ”

Ayah mengelakkan tatapan langsung dari Hanz. Ini membuat Hanz sedikit terpukul karna mengetahui dirinya adalah seorang Useless(tak berguna).

Dengan menegakkan tubuhnya Hanz membulatkan niatnya kembali dan bertanya.

“Jadi bisakah Yah katakan apa maksudnya aku ini dengan Useless? Ketika aku bertanya pada Kak Tesla, entah mengapa dia begitu marah. Tentu saja itu membuatku bertanya-tanya. ”

Sejenak Ayah menatap ke luar jendela  dan menjawabnya.

“Sewaktu kau mengetahui bahwa dirimu adalah Useless di usia 10 tahun, kau begitu terpukul hingga mengurung dirimu begitu lamanya. Karna itu pula seluruh orang meledek dirimu serta menghina mu. Karna kejadian itu membuatmu trauma dan tak pernah berbicara pada seorangpun termasuk kami(keluargamu sendiri). ”

Pada akhirnya Hanz merasa sangat bersalah karena bertanya hal itu. Sepertinya Kak Tesla berusaha menyembunyikannya supaya membuatku tak melakukan hal sebelumnya.

Hanz dengan mata yang berkaca-kaca mulai mengusap dengan lengannya. Dengan wajah yang kembali tegar, dia berusaha untuk menyembunyikan rasa tangisnya.

Hanz langsung membungkukkan tubuhnya di hadapan Ayah “Terima kasih Yah, karna sudah memberitahukan seluruh permasalahan itu. ”

Ayah mulai mengulurkan tangannya dan menepuknya sedikit di kepala Hanz.

“Sudahlah, jangan dipikirkan. Jadilah kuat dan cobalah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, yang membuat orang-orang yang menyayangimu menangis karenanya. ”

Ungkapan Ayah begitu besar maknanya. Ini bukan sekali maupun dua kali Ayah memberikan nasehat.

“Terima kasih Yah. Tapi ada beberapa urusan yang ingin ku selesaikan terlebih dahulu. ”

Unlimited ability: the strongest loser is unmatchedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang