=3= Maharani ~Eunwoo~

228 23 6
                                    

Cerita ini terinspirasi dari lagu Ebiet G. Ade - Nyanyian Rindu

***

Dari suduh pandang Eunwoo.

Semilir angin menerbangkan rambutku. Tak apa, aku suka ini. Kuhirup aromanya dan kuresapi setiap embusannya. Aku selalu merindukan bau ini, bau kota ini.

Bali, Pulau yang selalu menjadi tempat yang kurindukan. Pernah kuingat sekali ketika aku menginjakkan kaki di tanah surga ini, aku tidak ingin kembali ke rumahku, ke negaraku. Sungguh, siapa pun yang pernah singgah di tanah ini, serasa tidak rela bila harus pergi.

Kulihat banyak mobil dan juga bus berlalu lalang, menjemput dan mengantarkan turis asing yang datang. Ada para pelajar—mungkin jumlahnya sampai 5 bus—yang berbondong-bondong masuk ke bus yang mereka sewa dari jasa tour guide. Ada juga kulihat turis asing—kurasa orang Eropa—naik mobil dan berlalu meninggalkan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ini.

"Excuse me. Are you Mr. Cha Eunwoo?" Suara seorang pria paruh baya dari dalam mobilnya membuyarkan lamunanku. Dia adalah sopir mobil dari jasa rental mobil yang sudah kupesan sebelumnya. Aku tersenyum lalu masuk ke mobil itu, yang akan mengantarkanku ke hotel.

***

Kurebahkan punggungku ketika sudah di hotel. Mengistirahatkan tubuhku yang satu hari ini sangat lelah karena perjalanan. Ditambah lagi efek dari pekerjaanku yang padat, membuat tubuhku kini tak berdaya.

Kurasakan ponsel yang masih kusimpan di saku belakang jeans bergetar. Aku melengos melihat nama itu yang terus menghubungiku. Sejak aku menonaktifkan mode pesawat ponsel setibanya di Bali, orang itu menghubungiku terus. Aku bosan. Tujuanku ke Bali adalah untuk menghindarinya, tapi dia malah menghubungiku terus. Aku tak peduli. SIM Card-ku kucabut dari tempatnya, menghilangkan kesempatan bagi orang itu untuk terus menghubungiku. Lalu setelahnya aku sudah tak sadarkan diri dan telah berkelana jauh di alam mimpi.

***

Pagi-pagi sekali aku sudah berkemas untuk pergi ke suatu tempat. Ada satu tempat yang sangat cantik, dan dulu aku belum sempat mengunjunginya. Bukit Kintamani, itulah tempat yang akan kukunjungi. Aku keluar dari kamar hotelku dan keluar dari kawasan hotel, dan ternyata jasa rental mobilku sudah menunggu. Segera aku naik dan menuju ke tempat tujuan.

Butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di tempat tujuan. Hingga akhirnya aku sampai di sebuah desa yang sangat cantik, Desa Panelokan. Indah tempatnya, ramah warganya, unik budayanya. Tak bisa kupungkiri bahwa aku terpesona.

Canon EOS 3000D yang kukalungkan di depan dada tak kubiarkan menganggur. Kubidik setiap objek yang kutemui, tak terkecuali. Rumah-rumah warga yang cantik dan dibangun pura di depannya membuatku menolak untuk tersenyum. Kulihat beberapa orang tengah melakukan persembahyangan dengan khusyuk, dan aku melihat segerombolan anak-anak yang tengah memainkan permainan tradisional. Sungguh, aku benar-benar terpesona sekarang.

Yang lebih membuatku terpesona adalah ketika aku melihat seorang wanita berambut hitam legam sepunggung dengan balutan kebaya cokelat tengah membawa canang¹ di tangannya. Wanita itu menuju sebuah pura kecil yang di kanan-kirinya ditumbuhi pohon akasia, dan melakukan sembahyang di sana.

 Wanita itu menuju sebuah pura kecil yang di kanan-kirinya ditumbuhi pohon akasia, dan melakukan sembahyang di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ASTRO ONESHOOT FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang