"Ngapa lo kusut amat bosque." Seru Joji kepada Lisa yang sudah duduk bergabung distudio.
"Iya, Jalannya pincang kek Zombie lagi" Sambung Jisoo
saat ini Lisa sudah berada di Studio musik milik Lisa's squad, mereka membeli studio karena hobi membuat dan menghasilkan lagu sendiri.
"Yaa apalagi kalo bukan ga dimaafin Ayang bebeb, Jennie." Balas Brian setelah menghembuskan asap rokoknya
"Lebih parah pasti, ini mah kusut banget heuheuu~" Joji memeriksa dengan detail wajah Lisa.
"Perlu gue ambil setrika?" Celetuk Jisoo sambil menaruh botol Aqua diatas kepalanya
"Boleh, colokkin di hidung lu ya tapi." Balas Niki membuat mereka tertawa, tapi tidak dengan Lisa yang diam sedari tadi.
"Gue bingung..." Lisa mengubah posisi duduknya menjadi tiduran disofa dengan kepalanya diatas paha Niki
"Gue kurang apasi sama Jennie? Cantik iya, ganteng apalagi! Gue juga perhatian sama ngertiin dia banget, bahkan sebelum face to face pun gue malah bucin banget sama dia." Curhatnya.
"Mungkin dia kesel atau malu sama dosen dan anak BEM nya karena punya pacar badgurl nakal, susah diatur, tukang bolos, hobi nge toxic pula." Jawab Brian, mereka mengangguk setuju.
"Ya tapikan emang sifat gue kek gini, bahkan sebelum kenal kalian. Nakal-nakal begini jyga gue kan pinter banget, dari SD sampe SMA gapernah absen ikut olimpiade."
"Lah lu pikir kita kaga pinter!" Protes Joji
"gue kan lagi curhat tentang gue sama Jennie ogeb!" Balas Lisa membuat Joji menyengir bodoh.
"Iya juga ya hehe~"
Lisa menghembuskan nafas berat, "Bukannya cinta itu apa adanya ya? Mencintai kekurangan dan kelebihan masing-masing biar bisa saling melengkapi?" Ia berkata sendu sedangkan teman-temannya menyimak.
"Gue cuma pengen dia mencintai diri gue sendiri apa adanya tanpa berniat menyuruh gue jadi orang lain sesuai apa yang dia mau. Gue ya gue, jangan dibandingin sama siapa - siapa gitu." Sambung Lisa lagi kemudian bangkit ke mode posisi duduk semula.
Lisa mengambil sebatang rokok, menghidupkan, lalu menghisapnya. "ini ngapa jadi mendadak mellow?" Tanyanya kepada mereka yang memasang wajah sedih, nampak menghayati kegalauannya.
"Kita sedih.." Mereka berucap serempak.
"Kalian sedih karena simpati soal hubungan gue sama Jennie?!" Tanya Lisa lagi dengan semangat, sungguh keajaiban dunia melihat squad nya bersimpati.
"Bukan.."
Lisa mengerutkan dahinya bingung, "Lah? Terus?"
"Ya karena kita jomblo, jadi gatau yang namanya sakit hati kek lu goblok." Jawab Niki yang diangguki setuju oleh Jisoo, Brian, dan Joji sementara Lisa membulatkan matanya lebar.
"What the F-----------"
"PUBG KUY!!" Ajak Jisoo memotong umpatan Lisa
"KUYYY!!" Sorak Joji, Brian, dan Niki dengan senang hati.
"Jahanam." umpat Lisa sambil mengeluarkan handphonenya, ikut bergabung bermain PUBG.
Sementara di lain sisi......
"Kasian tau Jen Lisa nya." Hailee membuka suara, mereka sudah bersantai riah di apartement jennie.
"Iya, lu kelewatan." Timpal Joey
"Biarin. Biar dia tau kalo gue kesel banget sama dia. Tiap hari ada aja kelakuannya buat onar kampus, gue kan jadi---------"
"Malu?" Rose memotong ucapan jennie cepat membuat gadis bermata kucing itu menganggukkan kepalanya membenarkan.