CHICO

4.8K 443 6
                                    

Dari atas atap Nat melihat Arlent terduduk di trotoar dengan hpnya yang hampir diinjak orang. Seorang lelaki berjas membantu Arlent berdiri. Sontak Nat berdiri saja di sana sambil melihat kejadian dibawah yang berjarak 5 meter itu.

"Siapa laki-laki itu?" Gumam Nat.

Terlihat Arlent berdiri lalu menggeleng dan tersenyum tapi dengan bodohnya dia menunjuk gedung di sebelah dan sedikit mengarahkan jarinya ke atap gedung itu.

"Bodoh." Gumam Nat terkejut melihat kelakuan Arlent yang polos itu.

Nat segera berlari kearah Arlent dengan melompat begitu saja dan tak menyadari ada sebuah mobil melaju kencang dan BRAK!

Tubuh kekar Nat ditabrak begitu saja hingga dia terpental lumayan jauh. Dia yakin kalau rusuknya patah. Dengan susah payah dia mencoba mengambil oksigen tapi rasa sakitnya tak tertahankan.

"Chriss!!" Teriakan Arlent terdengar.

'Damn. Itu pasti mereka. Bergerak Nat.. bergerak sekarang sebelum terlambat.'

Nat berusaha menggerakkan badannya dengan pandangannya yang memburam. Seketika pikiran liciknya menyuruh membuka kartu As miliknya.

'Tidak. Jangan gunakan itu. Aku tak mau lepas kendali.'

Nat berusaha berdiri dan melihat Arlent ditahan oleh orang yang menolongnya. Pandangannya diusahakan tajam dan pada akhirnya, dalam sekejap mata para lelaki berjas itu tumbang dan Arlent berada di pelukan Nat. Arlent terkejut saat melihat Nat memeluknya, dia melihat ke ganjalan pada bola mata Nat. Ada sedikit warna kebiruan di salah satu matanya.

"Sudah kubilang jauhi aku. Kenapa kau tak mengerti?"

Nat menatap bola mata Arlent sedangkan Arlent mendadak kikuk saat melihat kedua bola mata dengan warna yang berbeda itu.

"Matamu cantik." Gumam Arlent.

Nat melepaskan pelukannya dan hendak pergi tapi seketika pandangannya buram.

'Baru dilepasin juga elah.'

Arlent berteriak terkejut melihat Nat jatuh pingsan di depannya sehingga dia berteriak histeris.

'Dia panik? Cinta membuatnya tampak bodoh.'

Di detik sebelum kesadarannya hilang, Nat merasa dirinya di angkat dan tercium aroma parfum yang dia kenal.

'Bang... Al..'


.



Nat langsung dibawa ke ruang operasi untuk melihat luka dalamnya sementara Arlent bersama seorang wanita menunggu di luar. Tampak Arlent panik tapi dia mencoba tenang sedangkan wanita yang di sebelahnya tampak tersenyum melihat gadis yang tampak muda itu gelisah.

"Aku akan membeli minuman. Pesan apa?" Tanya wanita itu.

Arlent menoleh dan terkejut melihat kalau dia tidak sendiri. Raut mukanya tampak takut sedangkan wanita di depannya hanya tersenyum.

"Aku bukan bagian dari mereka." Ucap wanita itu.

Arlent tampak bingung.

"Aku kakaknya, Sherly Leonhart. Yahh kakak angkatnya setelah Alice."

Arlent hanya bisa tersenyum kikuk lalu pintu ruang operasi itu terbuka dan menampakkan dokter berbaju hijaunya. Dia membuka maskernya sambil memandang kedua wanita yang berjalan kearahnya.

"Bagaimana dok?" Tanya Arlent cemas.

Dokter itu tampak berpikir.

"Ini akan terdengar ganjil." Ucap dokter itu.

Te Voy A Amar (GXG) {FIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang