ONCE

4.1K 368 12
                                    

Malam yang cukup dingin hari ini. Sejak Nat mengantar Arlent pulang ke rumahnya, hujan deras terus mengguyur daerah dimana Nat masih bekerja.

Pelanggan hari ini cukup ramai sehingga mereka pulang sedikit lebih lambat dari yang biasanya. Nat tidak sengaja melihat seorang wanita karir, kelihatannya sih tomboy karena berambut pendek.

Nat memperhatikan wanita itu masih menatap gelas kopinya yang kosong. Karena bingung, dia memutuskan untuk menyuruh Selena membersihkan mesin kopi. Di saat Nat hendak mendekati wanita itu, Selena memanggilnya.

"Hanna, bentar lagi kakak pulang ya." Ucap Selena.

Wanita karir yang dipanggil Hanna itu hanya melirik kearah Selena lalu mengangguk kemudian dia melihat Nat berdiri di depannya yang hendak melangkah kearahnya.

"Kenapa kak?" Tanya Hanna.

Nat terdiam. "Kamu siapanya Selena?" Tanya nya sembari mendekati Hanna.

Nat POV

Kulihat Hanna masih menatap gelas kosongnya dan dia terkejut saat gelas itu diambil oleh..

"Kak." Hanna terkejut karena Selena mengambil gelas itu.

Selena mendelik. "Jangan murung. Coba ngobrol sama orang yang seumuran denganmu. Ini Nat, bos kakak. Nat, ini Hanna adik sepupuku. Kalian ngobrol ya."

Selena meninggalkan kami sementara aku biasa saja tapi tidak dengan Hanna. Dia masih tampak murung, mungkin pekerjaan di kantor membuatnya suntuk.

"Apa masih mau kopi? Ini gratis." Ucapku.

Hanna hanya menggeleng. "Aku tidak bisa tidur nanti. Besok masih banyak kerjaan di kantor."

Hm oke. Suasana kembali hening dan berkali-kali terdengar helaan napas dari Hanna. Aku jadi penasaran dengan pikirannya.

"Tidak usah baca pikiranku." Ucapnya tiba-tiba dan langsung membuatku terdiam.

Membaca pikiran? Justru aku yang harusnya bilang begitu.

"Iya maaf salah, aku bisa membaca pikiran. Sorry." Sesalnya.

Hm sepertinya adik sepupu Selena cukup unik.

"Unik sekali. Sampai-sampai aku dijodohkan."

Ck, lagi-lagi dia membaca pikiranku tanpa permisi.

"Sorry." Ucapnya lagi.

Aku akhirnya mengangkat tangan ke depan dia sehingga dia hanya melirik. Aku meremas kedua tanganku diatas meja itu sementara staff yang lain membersihkan cafe.

"Kamu dijodohkan?" Tanyaku.

Dia mengangguk lalu mengulurkan tangan sambil tersenyum. Aku mengulurkan tanganku sembari membalas senyumannya.

"Aku Hanna Nathalia Mendoza, sepupunya Selena Ackerman." Ucap Hanna.

"Aku Nat Christina Leonhart pemilik cafe ini." Sahutku.

Hanna tampak terkejut. Eh, ada yang salah kah? Kulihat Hanna menggeleng lalu tersenyum. Aneh. Setelah kami berjabat tangan, Selena menghampiri kami.

"Kak Nat, kalau orang yang dijodohkan ke kita itu membawa laki-laki ke rumahku. Wajarkah kita marah?" Tanya Hanna.

Aku menaikkan alis sambil memandang Hanna dan Selena bergantian. Aku menghela napas pelan lalu mengangguk.

"Wajar. Tunggu, laki laki?"

Hanna mengangguk. "Iya, orang yang dijodohkan ke aku itu perempuan. Dia mempunyai attitude yang jelek, ayahnya marah makanya dia dijodohkan ke aku. Tapi dia marah. Sampailah kami seatap tapi beda kamar."

Te Voy A Amar (GXG) {FIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang