"Ini minumlah. Semoga bisa menghangatkan tubuhmu yang membeku." Ucap Jihyun menaruh cangkir berisi kopi panas kemudian duduk disamping sahabatnya.
Jihyun tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan Sungwoon seperti malam ini. Melihat ia jauh-jauh datang kemari beserta tas ransel yang tidak terisi penuh, sepertinya Sungwoon memang sengaja ingin bertemu dengan Jihyun karena hal tertentu. Jihyun tahu benar Sungwoon bukan seseorang yang dengan mudah melanggar kalimat 'Kau tidak perlu mengunjungiku di Seoul, karena aku akan pulang beberapa bulan sekali.' jika ia tidak memiliki sebuah alasan yang kuat. Lagipula darimana namja itu mendapatkan alamat apartemennya di Seoul padahal Jihyun tidak pernah memberinya sekalipun?
"Ah~ hampir saja tadi aku tersesat." Cerita Sungwoon membuka pembicaraan. "Aku mencoba naik bus dari stasiun Seoul ke tempat ini, tapi jalurnya ada banyak sekali sampai membuatku bingung. Tahu begitu aku naik taksi saja walaupun harganya mahal."
Senyuman di wajah Jihyun terkembang mendengar cerita Sungwoon yang menggebu-gebu. Ditambah dengan aksen kota Jeonju yang khas, Jihyun baru menyadari betapa ia merindukan sahabat kecilnya itu.
"Ah iya, aku sampai lupa. Kenalkan ini Daniel, teman yang tinggal satu apartemen dengan Seongwu."
Jihyun memang sengaja mengajak Sungwoon ke apartemen milik Seongwu–bukan miliknya, karena bagaimanapun juga nantinya namja itu akan menginap disini bersama dengan Seongwu dan Daniel.
"Wah..." Sungwoon masih memandang Daniel heran meski sudah beberapa menit mereka bersama. Postur tubuh Daniel yang tinggi dan berbahu lebar sepertinya memang dengan mudah diidamkan oleh setiap pria. Termasuk Sungwoon, mahluk special dengan tinggi 168cm itu.
"Seongwu hyung sudah pernah bercerita tentang hyung padaku." Ucap Daniel ramah. "Jika hyung butuh apa-apa, jangan sungkan untuk mengatakannya."
"Tentu saja." Sungwoon nyengir lebar. "Ah iya! Dimana Seongwu? Aku ingin bicara dengannya."
Jihyun terdiam dalam beberapa detik mencerna kalimat itu. Jadi Sungwoon jauh-jauh datang kemari hanya ingin bertemu dengan Seongwu?
"Dia... sedang ada urusan. Sepertinya Seongwu sibuk sejak kemarin sampai aku tidak sempat bertemu dengannya." Jihyun menjawab sambil melemparkan pandangannya pada Daniel, berharap ia bisa menjawab pertanyaan itu.
"Aku juga belum bertemu dengan Seongwu hyung." Jawab Daniel. "Sore ini aku baru kembali ke apartemen karena nuna menelfonku."
Membaca ekspresi Sungwoon yang berubah membuat Jihyun tiba-tiba merasa tidak enak. Entah kenapa Sungwoon tampak begitu khawatir setelah mendengar jawaban Jihyun dan Daniel tentang keberadaan Seongwu.
"Ada apa Woon-ah?" Tanya Jihyun gelisah.
Sejak hari Jumat setelah Jihyun pergi bersama Seongwu, mereka sempat berbicara sejenak di rooftop apartemen seperti biasa. Kemudian hari Sabtu Jihyun tidak bisa menolak panggilan 'lembur' kerja karena hari Jumat ia membolos. Pekerjaan di kantor pun kian menumpuk saat memasuki akhir tahun. Malamnya Jihyun sama sekali tidak mengecek keberadaan Seongwu dan langsung pulang untuk beristirahat.
Dan hari ini... seharian Jihyun membersihkan apartemennya dan menelfon Daniel untuk berbelanja karena Seongwu tidak bisa dihubungi. Jihyun hanya berfikir secara sederhana, mungkin memang Seongwu sedang sibuk jadi tidak bisa diganggu.
Sekarang setelah Sungwoon bertanya, Jihyun baru menyadari bahwa malam itu terakhir kalinya ia melihat Seongwu.
Ini... bukan berarti pertanda buruk kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
FF ongniel : Serenity
FanfictionJihyun, Seongwoo dan Daniel memilih untuk menjalani kehidupan sesuai dengan cara mereka masing-masing. Tapi meskipun mereka bertiga sudah mencoba menjalani hidup seperti apa yang mereka inginkan. Tak ada satupun yang benar-benar sanggup mendapatkan...