Menjadi perbincangan di sekolah sudah dia alami hampir tiap harinya.
Zellena Lee Aghya. Gadis blasteran keturunan Austria dan Korea yang sudah cukup lama menetap di Indonesia itu menjadi perbincangan karena ulahnya.
Ulah? Jika ditanyakan apa ulahnya, Ulahnya sangat banyak, bahkan sampai tak bisa di hitung.
Zelle, Menjadi tamu ruang Bimbingan Konseling setiap harinya. Menjadi perbincangan guru, dan murid lain yang ada di sekolahnya.
Kenapa? Cause, She is Bad Girl
Dia, tak pernah menuruti apa peraturan yang tertera di sekolah, tak pernah bisa bersikap sopan sekalipun hanya beberapa menit. Zelle tak pernah mau melakukan itu, dia tak mau berperilaku baik jika tidak di perilakukan sama.
Zelle, punya sebab.
Namun, ketika ada seorang Guru laki-laki baru. Guru muda yang menjadi idaman para Perempuan, tetapi Guru yang menjadi sumber ketakutan Zelle.
Guru itu adalah sosok misterius untuk semua orang, karena hanya dia yang mampu membuat Zelle setakut itu.
Kim Arrio Kael
"Gak mau! jauh-jauh lo dari gue!" Zelle membentak dengan terus mundur menjauh dari seorang lelaki yang terus mendekatinya.
Tembok, "Sialan!" Gerutu Zelle
Lelaki itu tersenyum miring, ia menaruh lengan di samping Zellle, mendekatkan wajahnya hingga hanya tinggal beberapa centi saja.
"Bocah! Gitu aja kamu takut? Kamu akan merasa lega jika sudah merasakannya!"
Zelle memejamkan matanya, kepalanya terus menggeleng. "Ah Om! Gak mau gue!"
"Nurut sayang, sakit awalnya doang kok"
Lelaki itu memberi sedikit banyak jarak di antara keduanya, "Sakit pas di tusuk nya sama di cabutnya doang, kesananya gak akan"
Zelle semakin menggeleng kuat.
Lelaki itu mengelus pipi Zelle, sangat lembut.
"Gak Om Kael!"
"Gue takut di suntik!!!"
To Be Continued
__________________
Yang ambigu manaa? Absen coba😆
Yang mau cerita ini lanjut mana? Absen coba😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl X Teacher Boy
Teen Fiction"Ah Om! Gak mau gue!" -Zelle "Nurut sayang, sakit awalnya doang kok" -Kael DON'T COPY MY STORY! Bila ada kesamaan cerita ini dengan cerita lain berupa nama,tempat,dan kejadian itu merupakan faktor ketidak sengajaan. Tapi, bila cerita yang sama itu b...