04 : Gangbang

21.2K 253 34
                                    

Ini aku re-publish gitu soalnya pas aku baca kok malah cm smpe dua paragraf aja, di kalian juga gitu gaa?

•••

Seperti ini lah Zelle sekarang. Tunggu, jika kalian berpikir Zelle tengah bersama dengan Kael, jawabannya salah. Zelle tak mungkin menerima ajakan Kael untuk pulang dengannya, itu mustahil.

Kalian mungkin tidak akan percaya akan keadaan Zelle sekarang. Anak dari pemilik saham terbesar di sekolah sedang berjuang menuju rumahnya hanya dengan menggunakan kaki. Faham maksud nya?

"Argh shit! Kenapa sih handphone gue harus lowbat segala!"

Handphone nya mati, uang nya habis karena meneraktir Alice dan Gav yang jajan nya seperti orang sekampung.

Miris.

"Oh god. Kenapa sih hari ini gue sial banget? Udah mah si om Kael mendadak datang, gue di cium lah tadi, dan sekarang? Gue harus jalan kaki ke rumah!" Zelle terus menggerutu langkah per-langkah. Tak memperdulikan beberapa orang yang menjadikannya pusat perhatian.

"Ngebul meureun otak nya ku rumus , jadi frustasi gitu?" mungkin kebanyakan orang yang melihat berpikiran begitu.

Kasihan Zelle.

Langkah Zelle terhenti saat melihat tiga orang berbadan besar yang sedang berkumpul di depannya. Mereka menatap Zelle seakan ingin menelanjangi.

Zelle memutar tubuhnya, melangkah menjauh. Mereka mendekat sampai akhinya berada di depan Zelle. Zelle bukan takut, cuma sieun. Enggak-enggak! Zelle hanya waspada saja, ya begitu maybe.

"Mau kemana atuh neng? Buru-buru amat" Ucap seorang lelaki berkulit hitam dengan berbagai tato di tubuhnya.

Zelle berusaha pergi, namun di tahan. Tangannya di cekal oleh lelaki kedua yang tak jauh penampilannya dari lelaki tadi.

"Lepasin gue!" Zelle berusaha melepas cekalan itu, tapi tenaga tak bisa menandingi tenaga lelaki yang memegangnya. Ketiga lelaki itu tertawa kecil.

"Kamu ini mending nurut sama kita, gak akan macem-macem da. Hiji macem weh" Ucap lelaki ketiga yang di angguki oleh kedua temannya.

Zelle menggelengkan kepala "Enggak! Lepasin gue! Atau gue teriak nih?!"

"Neng teriak, Aa cium"
Mereka tertawa.

"Anjing! Lepasin gue!" Zelle berusaha melepaskan cekalan itu lagi, tapi malah kedua lengannya yang sekarang di cekal.

Mata Zelle memanas, ia takut. Ia menunduk sekarang, dengan air mata yang keluar

"Lepasin pacar saya!"

Kepala Zelle sontak terangkat mendengar teriakan itu.
"Om kael?"

"Saha maneh ha?!" Satu lelaki mendekati Kael, menarik kerah bajunya. Kael tersenyum miring, detik itu juga kael melayangkan pukulan yang tepat mengenai wajah lelaki itu.

Beberapa pukulan di bagian lainnya hingga kedua temannya melepaskan cekalan Zelle dan pergi melawan Kael.

Mereka bertiga kalah, oleh Kael. Mereka pergi.

Menang bukan berarti tidak terpukul sedikit pun, Kael mendapat lebam di pipi, sudut bibir, dan sakit di perutnya akibat pukulan.

Zelle berlari, memasuki mobilnya Kael. Pemiliknya menyusul memasuki mobil.

"Kamu gak peduli banget sama saya? Bukannya nanyain keadaan saya, malah langsung masuk mobil? Gak ada rasa terimakasih gitu, seenggak nya?"

Mendapat beberapa pertanyaan Zelle malah menunjukan muka polos "Gue kan takut!"

Kael hanya bisa menggelengkan kepalanya, ya mau apa lagi? Yang di ucapkan memang benar. Jejenya itu sedang ketakutan.

Tangan Kael tergerak mengelus pelan pipi Zelle yang basah karena air mata. "Tenang ya"

Zelle menepis tangan Kael dari pipinya "Gue masih gak tenang, gue takut sekarang jebol kalau sama lo!"

Mata Kael membulat, tak percaya akan apa yang keluar dari mulutnya Zelle. "Heh! Mendingan kamu jebol sama saya dari pada sama mereka bertiga tadi! Emang kamu mau di gangbang sama modelan kayak mereka? Udah jelek, item, dekil lagi. Mending sama saya, ganteng. Punya saya juga besar panjang kok. Besarnya sekitar-"

Gangbang adalah kata yang harus kalian searching di google karena author gak mungkin menjelaskannya di sini.

"Shut up!" omongan Kael di potong oleh Zelle "Kenapa lo jadi bahas beginian sih! Otak lo tuh isi nya selangkangan semua ha?!"

"Loh? Kamu yang mulai kan?!" Balas Kael tak terima.

"Tau ah! Udah cepet jalanin mobilnya, sebel gue lama-lama sama lo!"

Kael menarik nafasnya dalam lalu mengeluarkannya dengan tenang, ia menyalakan mobilnya "Sabar-sabar"

•••

Hari sudah sore, jarak rumah Zelle dari sekolah cukup menghabiskan waktu.
Mereka sekarang tiba di sana, dengan keadaan Zelle yang sudah tertidur pulas.

Kael tersenyum manis, tangannya mengelus kepala Zelle. Ia kemudian keluar dari mobil, dan membawa Zelle ke dalam rumahnya.

Bridal style. Beruntung nya Zelle.

Kamar Zelle. Berukuran besar tapi hanya diisi beberapa barang, ranjang, lemari, dan meja rias. Tak ada apa-apa lagi.

Kael menurunkan Zelle perlahan di ranjang queensize itu, ia kemudian ikut menidurkan diri samping Zelle. Mengecup dari puncuk kepala, kening, hingga ke bibir Jeje nya itu dengan penuh kasih sayang.

"Good sleep, Jeje" Kael memposisikan dirinya memeluk Zelle, itu membuatnya nyaman. Begitu pula dengan Zelle, sepertinya.

To be Continued

Pendek ya, kek aku:(
Maapin, bingung abisnya. Jangan lupa vote yaa, Spam komen yaa biar cepet next:)

Pict di atas bonus, bukan cast;)

Meaning :

1. Ngebul meureun otak nya ku rumus : Berasap mungkin otaknya sama/ krna rumus
2. sieun : takut
3. Hiji : satu
4. Saha maneh : kamu siapa

Bad Girl X Teacher BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang