🍁Chapter 1🍁

1.5K 84 13
                                    


Dia seperti pelangi diujung senja, bias cahayanya nampak indah..

Warna pada sang pelangi mengaggumkan bak sang putri dari kayangan..

Entalah ini sebuah puitis,pepatah atau syair?..satu hal yang pasti ini adalah gambaran nyata dari sesosok manusia yang terlahir dari para malaikat cantik yang disambut oleh sang pelangi dan senja yang mengagumkan...

Ini bukan sebuah lelucon yang harus ditertawakan atau sebuah drama yang harus ditonton. Tapi ini sebuah kisa nyata yang dihadirkan oleh sang dewa.

Restu sang dewalah yang membuat ia hadir didunia ini melalui cahaya malaikat disaat pelangi menghiasi dan senja menyambut.

Dialah sesosok malaikat itu. Saint supappong. Tapi, apakah kelahirannya yang indah dan sempurna bisa membuat hidupnya didunia juga indah dan sempurna?

Dan kenyataan itu....

Tidak benar adanya..
Lihatlah, ia seperti duri dibalik emas,madu bercampurkan racun,iblis berwajahkan malaikat dan syurga beratapkan neraka.

Seperti saat ini,lihatlah apa yang sedang iblis berwajah malaikat itu lakukan.

Jika sebagian dari banyak orang memilih menghindar dari masalah. maka, lain ceritanya dengan pemudah satu ini.

Dia adalah gambaran nyata berwajah malaikat namun berhati iblis.

Mengambil sebuah langkah besar dengan sebuah tujuan yang berujungkan balas dendam.

Saint supappong adalah pria manis,imut sekaligus cantik dari deretan para wanita dan pria berstatus 'uke'.

Pria manis dan cantik ini selalu menentang bahaya,melakukan tindakkan kekerasan serta pembunuhan tanpa terlacak oleh anggota kepolisian ataupun agen-agen tercerdaspun.

Bagaimana bisa seperti itu?
Ya..cara bermainnya yang halus selalu membawanya dalam keselamatan keberuntungan tentunya.

Dan saat ini saint baru saja menyelesaikan pekerjaannya yaitu membuat pemilik salah satu Night'Bar berakhir dirumah sakit  karena tidak mendengarkan perintah mutlak seorang saint supappong.

Dan berakhir ia disusul oleh Mean karena khawatir. Namun malah dia sendiri yang kena semprot kemarahan saint.

Lihat saja tingkahnya,ia menatap malas pada sesosok pria tampan dihadapnnya sahabatnya sejak kecil.

"Kau kenapa selalu mengganggu hidupku ai'Mean..?"

Ia berteriak sambil berkacak pinggang. Ia sangat kesal bakhan sampai wajahnya memerah karena menaha rasa kesal.

Napasnya naik turun matanya sedikit melotot kerah sang sahabat yang sudah menelan ludahnya kasar karena ketukutan.

Ia sungguh tidak berani berhadapan dengan wajah kelinci yang imut itu namun memiliki kemarahan seperti singa.

"Hehehe...ma..maafkan aku saint,na..na..na..?"

Permohonan itu pasti akan ditolak meski wajah sang sahabat sudah dibuat sememelas mungkin.

"Tidak...dan berhenti menatapku dengan wajah menjijikanmu itu."ia menghakimi sahabatnya dengan menatap tajam.

Sudah pernah dengar kata pepatah, jangan suka membagunkn singa yang sedang tidur. Beginilah jadinya jika tidak mendengarkan apa kata para petua.

Glekk..

Lagi-lagi ia hampir mati karena susa payah walau hanya untuk sekedar menelan ludah saja, ironis mamang.

"Iya..iya,aku kan sudah minta maaf,iya deh aku janji ini yang terakhir. aku nggak akan ganggu kamu lagi."ia benar-benar menyesal. lihat saja wajah lesuhnya dia terlihat sangat menggelikan dimata saint.

(slow Up)🍁My Story,My Life🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang