🍁Chapter 5🍁

570 63 17
                                    

Jangan tanya kenapa ia membunuh? Karena itu memang keinginannya.

Bodoh jika ada yang berpendapat aneh tentangnya. Karena, jika itu sampai ke telinga nya maka bersiap-siap menjadi korban selanjutnya tanpa ada kata-kata sambutan.

Coba bayangkan saat seringai dari wajah cantik itu seperti mengancam dunia luas mu, apa yang akan kau lakukan? Lari?, bersembunyi?, meminta ampun? Atau menyerah
Dan paling parah memilih bunuh diri?

Hal-hal semacam itu sudah sering terjadi dikalangan orang-orang yang menganggap diri saint itu hanyalah musuh biasa atau hal sepele yang bisa mereka selesaikan. Namun tidak mereka pikir jika nyawa mereka menjadi taruhannya dan berakhir tamat.

Itulah yang dialami alexa dan saudara kembar serta kekasihnya. Memilih terjun sungai api ketimbang memilih berenang di kolam berenang di rumah mereka. Aneh bukan?. Bodoh, benar-benar bodoh.

"mommy pulang..."teriak saint saat melihat keanu yang sedang bermain bersama plan.

"phi saint, "senyum plan.

"mommy? Kean kangen... Peluk kean mom"rengek si kecil manja.

Saint tersenyum dan langsung memeluk keanu dan menghujaninya dengan ciuman,membuat si kecil tertawa kegelian.

"kikikih.. Mom, geli.. "keluhnya menghindar ciuman saint.

"prince nya mom sudah makan? "

Tanya sean sambil berjalan menuju sofa dengan keanu dalam gendongannya.

"sudah, disuapi mom plan. "jawab si kecil dengan wajah lucunya.

"bagus.anak mommy pintar. "

Sean duduk di sofa dan beralih menatap plan. "plan, mean kemana? Kenapa dia tidak kelihatan? "

Tanya saint sambil menyusuri rumahnya melihat keberadaan si pembuat onar.

"ah, phi mean. Dia sedang berada di kolam. "jawab si mungil.

"sedang apa dia di sana? "

"berendam... Katanya kepalanya pusing, entahlah pusing kenapa. "

"paling juga,  karena dia tidak bisa membuat kue coklat lagi. "keduanya tertawa mengingat mean yang mengacaukan dapur karena aksinya yang membuat kue namun gagal.

"hahaha... "

"apa yang membuat kalian begitu bahagia seperti ini? "tiba-tiba mean sudah berdiri di samping keduanya sambil berkacak pinggang

Plan dan saint yang sempat terkejut menghentikan tawanya.  Namun,  sedetik kemudian keduanya tertawa kembali mengingat wajah mean yang dilumuri adonan kue coklat dan tepung akibat kebodohannya sendiri.

Mean menggerutu. Ia tahu apa yang sedang kedua mahluk abstruk ini ter-tawakan.

"senang banget ya kalian berdua,membicarakan ku dibelakang dan tertawa pula. "kini ia duduk di samping keanu yang sedang memakan kuenya.

"paman mau? "tawar si kecil dan mean menggeleng.

"tidak.. Kean saja yang makan biar cepat gede. "ujar mean sambil mengusap kepala keanu dengan sayang.

Dan si pangeran kecil melanjutkan acara makan memakan kuenya dengan senyum tampannya.

Mean duduk di sofa samping plan yang juga sedang menyuapkan kue kedalam mulutnya.

"pelan-pelan saja. Tidak ada yang akan merampas kue mu. "

"iya.. Iya,  habisnya, kuenya enak si.. "

Mean beralih pada sean yang sedang mengusap kepala anak kesayangannya juga sesekali membersihkan mulut keanu yang belepotan krim coklat di bibirnya.

(slow Up)🍁My Story,My Life🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang