"Kalau punya mata itu tolong dipakai!""Yak! Kau yang menabrakku tapi kau yang mengata-ngataiku, dasar tak tahu diri!"
Taehyung begitu kesal. Saat dirinya dan Yoongi sedang dalam perjalanan menuju kelas kekasih mereka. Tiba-tiba bahu Taehyung tersenggol membuat orang yang menyenggolnya itu menjatuhkan semua buku yang di bawanya.
Yoongi yang melihatnya pun diam saja, tak peduli lah. Pokoknya ia ingin cepat-cepat sampai dan menemui yayank Jimin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kak Yoongi aku ingin batagor, belikan yy~"
"Kak Yoongi aku ingin rujak tapi hanya ingin buah melonnya saja yy~"
"Kak Yoongi aku ingin martabak tapi tidak pakai apa-apa, polos saja yy~"
"Kak Yoon -"
"Sudahlah Jim, apakah kau tidak kasihan dengan menjadikan kekasihmu itu layaknya babu. Lihat kekasihmu sudah benar-benar seperi mayat hidup, kau minta ini minta itu, apakah kau sedang hamil!"
Plakk
Geplakan dari Yoongi sukses didapatkan Taehyung karena omongannya itu.
"Yak! kenapa kau memukulnya keras sekali! Jangan keras keras nanti mukanya sudah tak tampan lagi, aku jadi repot harus cari yang baru." Kikik Jungkook jahil. Ia yang dari tadi hanya memperhatikan Taehyung dan Yoongi terus berdebat membuat Jungkook membuka suara.
Taehyung membalas perkataan Jungkook dengan sebuah helaan napas tak suka.
"Jungkook ini bukumu yang kemarin, terima kasih sudah meminjamkannya ya!" Tiba-tiba seorang pria dengan kaca mata bulatnya tak lupa dengan buku yang digenggamnya. Menghampiri tempat duduk mereka, memberikan sebuah buku pada Jungkook.
"Sama-sama Ming-"
"KAU! /KAU!" Ujar Taehyung hampir bersamaan dengan pria berkaca mata bulat itu.
"Apakah kalian berdua saling mengenal?" Tanya Jungkook bingung, melihat reaksi kedua orang di sekitarnya yang saling menatap tak suka.
"TIDAK!" Gelengan keras tanda tidak diberikan oleh pria berkaca mata bulat itu.
"Tentu saja tidak! Bagaimana aku bisa mengenal orang yang tadi menabrakku di koridor!" Ujar Taehyung sinis.
"Hei, aku tidak menabrakmu! Tapi kau lah yang menabrakku."
Entahlah rasanya setelah Jungkook mendengar perkataan Mingyu. Ia merasa de javu. Kejadian ini seperti terulang lagi atas apa yang terjadi dengan Taehyung beberapa bulan yang lalu.
"Hei hei, sudah ya kalian berdua jangan membuat berisik kantin! Sudah sudah ayo saliman, mari kita berdamai? Damai itu indah bukan?" Jungkook mencoba membujuk kedua oknum bermarga kim ini.
Kim Taehyung dan Kim Mingyu.
Atas bujukan dari si manisnya itu Taehyung pun memberika tangannya, saling menjabat tangan tanda damai. Iya walaupun sebenarnya dirinya masih tidak ikhlaz. Tapi yasudahlah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Nolep; [Taekook]
Fanfiction[END] Kim Taehyung, manusia dengan definisi sempurna, siapa yang tidak tergila-gila padanya? Kesempurnaannya yang membuat orang-orang minder untuk berteman dengannya. Semuanya berubah sejak pertemuan pertamanya dengan adik kelasnya, Jeon Jungkook...