part 10

95 21 8
                                    

Flower9
.
.
.
Jiyeon menatap pintunya. Suara di belakang pintu terdengar jelas dan panas terasa dihati. Alunan napas Jiyeon berderu cepat. Telapak tangannya meremas tepi ranjang.
Didalam lubuk hatinya Jiyeon bertanya. Sejak kapan ini terjadi?

Apakah ini salahku?

Setiap kata yang ia dengar terdapat namanya. Disana mereka saling menyalahkan satu sama lain, mereka berkata bahwa dirinya paling benar, paling berjasa dan paling merasa sayang teramat pada Jiyeon.

'Kenapa mereka bertengkar karena aku?' batin jiyeon.

Orangtuanya sering kali bertengkar. Sang ibu menuntut sang ayah untuk lebih perhatian dan menyisihkan waktu bersama dengan Jiyeon. Sang ayah membela dirinya berusaha keras supaya masa depan Jiyeon jelas.
Kemudian sang ayah menyalahkan sang ibu. Sang ayah mengatakan tegas bahwa seorang ibu harusnya tak menjadi seorang yang berkerja terlalu keras.

Pembicaran . . . bukan . . perdebatan itu selalu muncul setiap Jiyeon jatuh sakit. Ketika sakit orangtua saling menyalahkan satu sama lain. Bukannya kompak merawat Jiyeon.
Kondisi Jiyeon kian buruk. Dia menghadapi orang tuanya bertengar bertepatan dia kehilangan Chanyeol.

Kemarin Jiyeon kehilangan Chanyeol, perasaan sedihnya belum pulih, keadaan semakin kacau ketika orangtuanya bertengkar.

Jiyeon yakin apa yang terjadi pada Chanyeol, dan pertengkaran orangtuanya akibat dirinya sendiri.
Dia terus menyalahkan dirinya sendiri. Berkata seandainya dirinya tidak bertemu Chanyeol, seandainya dia tidak lahir. . .

Setelah suara di belakang pintu berakhir, Jiyeon menuju meja belajarnya. Dia menulis surat.

' Saya sedih kalian bertengkar karena saya . . . mulai hari ini saya akan tinggal bersama Geun Mi imo. Dengan begitu kalian tidak perlu bertengkar apalagi saling menyalahkan karena kurang perhatian pada saya.
Terimakasih . . .'
.

.
.
Berkali-kali orangtua Jiyeon berusaha bertemu dengan Jiyeon dijam pulang sekolah. Mereka berhari-hari menunggu di ujung jalan supaya bertemu dengan Jiyeon. Namun Jiyeon berhasil menyelinap.

Waktu orangtuanya menjenguknya di rumah saudara sang ayah(tante Jiyeon). Jiyeon enggan keluar kamar, dan jika dia melihat mobil orangtuanya, Jiyeon pergi ke tempat lain bahkan sampai menginap di rumah temannya.

Kali ini orangtuannya mendatangi kantor guru. Tetapi mereka bukan bermaksud menceritakan masalah mereka, mereka tetap menyimpan masalah mereka. Yang ia katakan kepada wali kelas Jiyeon adalah keinginan mereka bertemu dengan Jiyeon.

Sang wali kelas tanpa curiga langsung meminta muridnya untuk memanggil Jiyeon ke ruang guru. Siswa tersebut menyampaikan pesan pada Jiyeon bila orangtuanya menunggu jiyeon di kantor. Jiyeon membalas iya dan berjalan seolah-olah menurut ke kantor guru.

Nyatanya Jiyeon pergi ke tempat lain bersembunyi.

Sampai jam akhir pelajar orangtua Jiyeon setia menunggu Jiyeon. Sang wali kelas terkejut mendapati orangtua Jiyeon masih berada di tempat. Akhirnya sang wali kelas merasa ada yang tidak beres. Ia pun bertanya pada mereka.

Setelah mendengar penjelasan orangtua Jiyeon, ia mulai mencari Jiyeon. Ia menuju kelas sebelum bel berdering, Jiyeon sibuk menulis di dalam kelas. Sang wali mengetuk pintu dan berbicara pada guru yang sedang mengajar. Tiba-tiba sang guru menyuruh Jiyeon keluar ikut dengan walinya.

Jiyeon menurut. Ia tak mencurigai maksud walinya memanggilnya. Jiyeon di antar ke ruang tamu. Jiyeon duduk di sofa seberang wali kelasnya duduk.

"Orangtuamu tadi datang ke sini, mereka menunggumu sangat lama,"

Flowers In front Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang