Part 4

993 63 2
                                    

       Di sepanjang perjalanan menyusuri koridor kampus, air mata Syifa terus mengalir tanpa henti, hatinya berkecamuk ada rasa ingin marah, memaki atau apa saja yang biasa ia lakukan ketika hatinya tersakiti tapi sebisa mungkin ia tahan karena kali ini yang membuatnya kesal adalah seorang dosen
       "iiiiihhhhh, dasar dosen sok killer tampang kalem kek gitu gak pantes killer" lepas, emosi syifa sudah memuncak dan kata-kata itu pun keluar dari mulutnya, ya meskipun ia hanya menggerutu sendiri tanpa langsung mengatakan pada orang yang bersangkutan
       "Astaghfirullah, ingat Syifa dia itu dosen. gak boleh ngomong kayak gitu" sesegera mungkin syifa beristghfar mengingat apa yang sudah ia katakan tadi
       "iiiiihhhhh tapi akutuh keselll" dengan mata terpejam karena emosi syifa mulai berbelok untuk menuju perpustakaan tapi tiba-tiba....

   Bruukk...
       "Aaawwww"
       "Aaduuuhh kalo jalan bisa hati-hati gak sih" ucap syifa kesal ditambah emosi yg sejak dari tadi belum juga reda
       "Yeee yang nabrak siapa, yang marah siapa? Kenapa sih? Lagi PMS buk?" jawab seorang lelaki yang ditabrak syifa dengan santai
       "Ma.. mas megan..? Ngapain disini? " kaget Syifa
       " hhhh, aku kuliah disini juga kalo kamu lupa"
       "Isshh ya tumben aja jam segini udah dikampus biasanya siang baru masuk?"
       "Iya nih dosen pembimbing aku minta ketemu pagi soalnya siang nanti beliau ada acara"
       "Ooohh enak ya jadi mas megan, bentar lagi udah mau wisuda"
       "iya alhamdulillah, itu pun klo aku rajin syif nyusun skripsinya"
       "Harus semangat dong biar cepet lulus"
       "Insyaallah pasti, doain ya" jawab megan tersenyum

        Ahmad megantara mahasiswa sastra Indonesia tingkat akhir yang juga merupakan aktor sekaligus model, ia  bersahabat dengan syifa semenjak dua tahun yang lalu, uniknya persahabatan mereka tidak pernah tercium oleh media bahkan oleh kalangan fans mereka masing-masing tapi baru-baru ini kedekatan mereka mulai diketahui oleh publik dikarenakan ada sebuah projek yang menyatukan mereka berdua
       "Mau keperpus kan? Masuk yuk sekalian ada yang mau aku omongin"
       "Apaan nih kok kayak serius?"
       "Masuk aja dulu, yuk" keduanya pun masuk keperpustakaan dan mencari tempat duduk yang sekiranya nyaman untuk mengobrol
       "Jadi apa nih yang mau mas megan bicarain? " tanya syifa penasaran
       " Jadi gini Syif kayaknya aku mau mundur deh dari project film kita" tutur megan
       "Hah, kenapa? Bukannya mas udah tanda tangan kontrak ya? " tanya syifa kaget
       " Iya sih, tapi aku udah omongin hal ini  ke produsernya kok"
       "kenapa sih mas kok tiba-tiba gini, trus apa kata produsernya? "
       " Ya katanya sih gak papa klo aku bisa cari orang yang pas buat gantiin aku"
       "tapi kan mas megan udah janji mau nemenin aku buat project film perdana aku ini, mangkannya kemarin pas aku ditawarin langsung mau karna lawan mainnya mas megan"
       "Iya maaf, tapi aku mau fokus ke skripsi dulu biar cepat lulus, aku janji bakal nyari pengganti yang udah berpengalaman dalam film, apa aku usulin si ri.. "
       " Drt..... Drt....." ucapan megan terhenti karena mendengar dering hp milik syifa
        "Bentar ya mas" pamit syifa berlalu untuk mengangkat telpon

Ditelpon
"Assalamualaikum kak rizky, ada apa? " ucap syifa pada sang penelpon
" Waalaikumsalam syif lagi dimana?" jawab rizky
" Lagi dikampus kak kenapa?"
"hehe gak papa kangen aja denger suara kamu"
"Dih lebay banget sih" lihatlah pipi syifa mulai merona karena ucapan rizky
"Beneran syif, akutuh sehari aja gak denger suara kamu bawaanya jadi bad mood tau gak"
"Apaan sih lebay banget"
"Gak percayaan amat sih"
"Maaf ya kak, tapi aku tuh gak mempan sama gombalan kak rizky hihi"
"siapa yang ngegombal sih? Oh iya inikan jam kuliah kok kamu bisa telponan? "
" Diusir sama dosen baru"
"Kenapa? "
"telat"
"Telat? Kok tumben? "
" Tauk, gara gara begadang semalam baca novel, dan sialnya lagi penulis novelnya yang ngusir aku tadi"
"Maksud kamu penulis novelnya dosen kamu gitu? "
" Ya iya sebel aku, nyesel akutuh semalem muji muji" adunya pada rizky

Jodoh Tak Kan KemanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang