This is not about me , or about You
Especially not about him
It's about us together
.
.
.
"Apa kau suka menari?"
"Aku tidak suka menari, tapi aku mencintainya"
"Bukankah kau akan pergi ke Juilliard?"
"Ya, dan aku harap kau juga akan kesana"
"Kenapa ?"
"Karena impian terbesarku adalah bisa menari bersama orang yang kucintai di tempat yang sangat aku impikan"
"Hmm ... kau lebih memilih menari daripada aku?"
"Aku menyukaimu sebesar aku menyukai menari"
***
Cuaca kota Seoul secerah biasanya. Seorang gadis berbalutkan mantel putih itu berjalan riang menuju sebuah studio tari. Dua tangannya penuh dengan kantong plastik.
Sesampainya di studio tari itu, dia langsung membuka pintunya dan mendapat sambutan hangat dari seseorang di dalam sana.
"Oh noona kau datang?" seorang pemuda kira-kira berumur dua puluh tahunan itu menyambut gadis itu dan membawakan kantung yang sedang di bawanya.
"Jiwon dimana?"
"Oh Bobby hyung? dia sedang ada kelas menari, mungkin sebentar lagi selesai."
Bobby Kim atau Kim Jiwon begitu gadis itu memanggilnya - karena menurutnya nama pemberian sejak lahir adalah yang terbaik - adalah seorang guru menari sekaligus seniornya di SMA dulu. Bobby adalah sahabat Kim HanBin, seseorang yang sangat gadis itu cintai.
"Oh Jisoo-ya, kapan kau sampai?"
"Baru saja ... " gadis yang dipanggil Jisoo itu tersenyum ke arah Bobby. Mereka kemudian duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu. Untuk beberapa saat suasana terasa hening.
"Dia masih sering meneleponmu?"
Jisoo terdiam beberapa saat. Wajahnya juga terlihat muram. Kemudian dia cepat-cepat mengubah air mukanya dan terseyum ke arah Bobby.
"Tentu saja ... "
Bobby menghembuskan napas beratnya. Dia tahu bukan itu yang sebenarnya terjadi.
"Dia masih belum menyatakan perasaannya padamu?"
Jisoo menggeleng lemah. "Tapi aku yakin, saat aku masuk Juilliard nanti dia pasti akan menyatakan perasaannya."
"Jangan terlalu memaksakan, aku tahu kau latihan hampir setiap hari. Aku tidak mau kau kenapa-napa."
"Jangan khawatir Jiwon-ah"
***
Wanita itu pergi ke tempatnya biasa latihan setelah berkunjung dari studio tari Bobby. Dia tahu ini tidaklah benar. Dia latihan hampir setiap hari dan waktu istirahatnya sangat minim. Tapi bagaimana lagi, dia harus mengejar target agar bisa masuk ke Juilliard, tempat yang sangat Hanbin cintai.
