My Ghost - GDragon

97 6 5
                                    

Aku duduk termenung diatas batu besar ditengah hutan gelap dan lembab.
Ya, ini lah habitatku.
Disinilah aku tinggal sekarang, tempat dimana orang-orang tidak pernah berani menjangkaunya, tempat dimana aku bisa hidup dengan senormal mungkin tanpa harus menjerit, bergetar dan menangis histeris.

...

Sejak sore tadi aku mendengar lengkingan makhluk, entah dimana ada nya tapi aku mampu mendengarnya, hutan ini cukup sunyi, sehingga daun kering jatuhpun bisa dengan jelas terdengar.

"YAK!! Adakah yang mendengarku?Tolong aku.." Suara pria itu terus menyeruak kedalam telingaku.
Aku menggigil ketakutan,suara itu semakin lama semakin mendekat, aku menutup telingaku rapat-rapat, enggan untuk mendengar suaranya.

TAP

Aku terperangah,mataku membulat ketika tangan dingin itu menyentuh kulit bahuku dari belakang, dress putih sederhana yang ku kenakan memang tidak memiliki lengan dikedua sisinya.

"Tolong bantu aku." Ucapnya.

Tanpa menengok ke arahnya aku segera berlari menjauh, tubuhku bergetar hebat, tangan dan kaki ku terasa lemas, bahkan ia sudah tak mampu menopang berat badanku sendiri, aku terjatuh. Makhluk yang kutakuti itu terus berlari mengejarku,seolah dia bergantung hidup padaku.

Aku memejamkan mataku sebentar, "Akh.... sial" umpatku menyadari bahwa aku masih ditempat yang sama.
"Apa yang terjadi denganku?aku tidak bisa menghilang." Gerutuku.

Dengan sisa tenaga yang ada, aku kembali berdiri dan berlari menghindari pepohonan dan semak "Dong Jima.... Dong Jima..... Dong Jimaaaaaa...." aku terus merapal nama nenek tua itu sebagai mantra yang bisa menyelamatkan ku kali ini.
Aku berharap dia datang menolongku.

"Lee Haeri.." benar saja, dia memang bisa diandalkan, aku langsung memeluknya dan tangis ketakutanku tidak bisa dibendung lagi.

"Ada apa?"

Aku segera kebelakang punggungnya. Aku memang gila,aku menjadikan nenek tua bungkuk sebagai tamengku, padahal untuk berdiri saja dia harus bertumpu pada kayu 1.5 meter yang selalu dibawanya.

"Halmeoni... aku takut..."

"Tenanglah, kuasai dirimu jangan biarkan emosi yang menguasaimu."

"Dia datang hammeoni, aku takut." Racauku tidak jelas.

Dong Jima hanya menatap iba padaku.

Tak lama kemudian seseorang muncul dibalik semak-semak, seseorang yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.

"To... to... tolong..." pria itu ambruk didepan Dong Jima, tubuhnya penuh dengan darah, baju nya terlihat sobek dimana-mana. Pria itu semakin merangkak berusaha menyentuh kaki Dong Jima, aku langsung menarik lengan Dong Jima agar menjauh dari makhluk berbahaya itu.

"Tidak apa-apa Haeri, kau tenang saja."-Dong Jima

Dong Jima berjongkok mengimbangi pria itu. "ANDWAE........!!!" Aku berteriak histeris saat tangan pria itu berhasil menggenggam tangan Dong Jima.

"Jangan lakukan apapun" aku menangis,tubuhku kembali bergetar. Aku segera menarik lengan Dong Jima.

"Dia butuh bantuan Haeri, apa kau tidak kasihan padanya?" Dong Jima menatapku tak percaya.

"Maafkan gadis itu, dia punya masa lalu yang buruk dengan banyak pria."

"Tidak apa-apa halmeoni, obati lukaku,juseyo."

Dong Jima melirik kearahku yang sedang menangis dibelakangnya.

"Haeri tidak bisakah kita menolong pria ini?"

YGstan ONESHOOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang