Hypnosis Mic © KING RECORD, IDEA FACTORY & Otomate
(Fanfiksi ini hanya untuk hiburan semata)
.
.
.
.
.
.
.Bingung, bingung, bingung.
Samatoki bingung dengan perasaannya sendiri.
Apa benar ia beneran naksir dengan Kang Ojol yang waktu itu? Hanya karena ia mendapat senyuman gratis yang super manis dan susah dilupakan itu?
Samatoki rasanya mau denial saja dengan perasaannya saat ini. Tapi mari kita lihat... Untuk apa jika memang ia tidak naksir sampai rela mencari-cari kembali keberadaan penarik ojek online yang spesial itu? Untuk apa juga ia sampai excited ketika melihat sosok yang mirip dengan Kang Ojol-nya saat di kantin, siang itu? Untuk apa ia repot-repot bertanya ke Ramuda, kenalan lamanya, hanya untuk memastikan kebenaran keberadaan orang yang baru ditemuinya sekali? Bahkan sampai mentraktir Ramuda hanya untuk mendapat info lebih lanjut. Dan untuk apa pula ia merasa senang ketika mengetahui namanya?
Coba jawab. Awas saja jika dirimu masih denial dengan perasaanmu, Yang Mulia Samatoki.
Rambut diacak, lalu ditarik-tarik. Pusing. Puyeng. Rasanya ia sudah menjadi bucin alias budak cinta. Padahal mengenal lebih dalam saja belum.
Sejak Samatoki menerima nomor kontak sepupu dari Ramuda (yang diduga adalah teman si target), Samatoki jadi bingung dengan dirinya sendiri. Ia seakan tiba-tiba disadarkan dari kondisi bucinnya sebelumnya.
Itulah sebabnya dia masih belum berani untuk mengambil tindakan berikutnya. Nomor kontak yang diterima dari Ramuda ia abaikan begitu saja, meskipun dalam hati ia sudah merasa penasaran. Tetapi ada sisi lain dari dirinya yang gengsi.
Apa bener gue naksir?
Semalaman Samatoki memikirkan hal tersebut sampai kurang tidur.
###
Hari Sabtu. Hari libur bagi Samatoki, Jyuto, maupun Riou. Mereka biasa menggunakan waktu luang ini untuk berkumpul di rumah Riou (karena rumahnya yang paling luas). Selain untuk nongkrong yang tidak berfaedah, mereka juga bermain nintendo, atau hanya menumpang WiFi. Yang jelas tempat tinggal Riou sudah seperti markas mereka sendiri.
"Ri, lo pernah naksir orang kagak?" Samatoki yang sedang selonjoran di sofa milik Riou, tiba-tiba bertanya. Riou yang tadi sibuk membaca koran jadi mengangkat kepalanya, lalu menatap wajah Samatoki. Memastikan terlebih dahulu, apa si preman ini sedang serius atau iseng.
Saat dilihat raut wajah Samatoki nampak serius, Riou pun menutup dan melipat korannya. "Pernah, tapi udah dulu banget." Jawab Riou jujur.
"Itu gimana, ya?"
"Gak gimana-gimana, ya naksir."
"Lah naksirnya itu gimana maksud gue, Ri???"
"Ya suka lah, mat."
"Nah suka itu kayak gimana sekarang gue nanya????"
"Jadi mikirin dia terus,"
Anjir.
Kok pas sih?
Samatoki 'kan akhir-akhir ini cuma mikirin si Kang Ojol itu terus. Sampai-sampai kurang tidur. Saat tidur pun, si Kang Ojol juga mampir di alam mimpi. Seakan-akan mau Samatoki sedang sadar ataupun tidak sadar, lelaki itu selalu hadir dalam benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
【サマイチ】 First Sight
AléatoireSemua berawal dari pandangan pertama si Preman Kampus terhadap tukang ojek dadakan, yang merubah segalanya. . . . ⚠ WARNING ⚠ AU! Lokal Boys Love Out Of Character Plotless (kinda) Bahasa kasar Humor gagal Ide pasaran Diksi payah Dsb dll dst etc R...