Pemakaman begitu khidmat, setelahnya beberapa orang dengan pakaian hitam beranjak dari tempat pemakaman. Tangis Ella kembali turun mengingat ketika ibunya tidak bersama dirinya bibinya lah yang menemani hari-hari Ella.
Jennie berjongkok mensejajarkan posisinya dengan Ella, "Ella, bibi Irene juga tidak mau jika kau bersedih terus-menerus..." ucapnya.
Ella mengangguk dan Jennie menghapus air matanya perlahan kemudian menoleh ke arah Taehyung, di wajah pria itu masih tampak penyesalan yang dalam, ia terus mengatakan pada Jennie bahwa ia benar-benar gagal menjadi seorang pria, karena dia tidak bisa melindungi Irene.
Jennie berdiri kemudian memeluk Taehyung dari samping dan dibalas olehnya. Setelah beberapa saat mereka memutuskan untuk pulang, dengan hati-hati Jennie mendorong kursi roda Ella untuk kembali ke mobil.
Tapi langkah mereka seketika terhenti ketika dua orang berjalan mendekat. Dan Jennie tidak asing dengan mereka berdua. Gadis itu, gadis yang memiliki dendan padanya, Jung Eunbi. Yang lebih membuatnya terkejut adalah kehadiran pria yang sama sekali tidak ia harapkan ada di hidupnya.
Park Jimin
"Kami turut berduka cita" ucap Eunbi pada Jennie.
Jennie hanya diam tidak menanggapi ucapan Eunbi. Dan matanya beralih menatap jimin ketika pria itu membuka suara, "Sudah lama kita tidak bertemu, Jane"
"J-jimin.." lirihnya ketika melihat seseorang yang telah membuat hidupnya hancur kini berdiri dihadapannya tanpa perasaan bersalah atau sedih sekalipun, pria itu tampak biasa saja.
"Apa yang kau lakukan disini, Jim?" tanyanya dengan suara yang bergetar, tidak tau antara harus kecewa, sedih, atau marah semuanya bercampur jadi satu di dalam hati, sedang Ella menatap semua orang disana dengan bingung.
"Mengungkapkan bela sungkawa atas—"
"Kenapa kau di sini, di New York?" tanya Jennie begitu saja memotong kalimat Jimin.
"Aku memiliki perusahaan yang besar disini, jadi aku mengurusnya dan tinggal di New York"
Hal itu membuat Jennie terkejut, bagaimana dia bisa tidak tau jika Jimin memiliki perusahaan disini. Jika tau seperti ini lebih baik ia dan juga Ella kembali pulang ke Korea.
"Apa kau juga ikut andil?" tanya Jennie dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.
"Maksudmu?" sebenarnya Jimin tau maksud pertanyaan itu, tapi alangkah menyenangkan jika dia bertingkah seperti orang bodoh terlebih dulu.
"Apa ini semua rencana kalian?" tanya Jennie lagi tanpa menghirukan pertanyaan Jimin sebelumnya.
"Kau ini bicara ap—"
"APA INI SEMUA RENCANA KALIAN?!" air matanya mulai turun, suaranya sedikit serak ketika meneriakkan kalimat itu.
"Ya, ini semua rencana kami untuk menghancurkanmu secara perlahan" jawab Eunbi dengan santainya.
Tak mau tampak lemah lagi, Jennie mendecih dan mengusap air matanya, "Aku sudah lama menduga bahwa kalian bekerja sama" jawabnya sarkas.
"Bagus jika kau sudah memikirkannya meskipun aku belum mengatakan hal itu. Kau cukup pintar sekarang, tapi masih sama cerobohnya dengan dulu. Kau penyebab jatuhnya Jungkook dan kau juga yang menyebabkan saudaramu tertembak. Seharusnya peluru itu menembus dadamu, bukan Irene" ucap Eunbi sambil tersenyum sinis.
"Apa yang sebenarnya kalian inginkan, apa yang sebenarnya ingin kalian lampiaskan padaku?!"
"Jane..." Taehyung berusaha menenangkan Jennie, karena Ella yang juga terlihat ketakutan mendengar ibunya berbicara dengan nada yang tinggi sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Mistake | taennie
FanfictionSemua berawal dari kesalahan tak disengaja yang dilakukan oleh Jennie. Membuat Taehyung gelap mata dan membekukan hatinya, bahkan otaknya tak mampu berpikir sehat. Tapi satu fakta mampu membuka matanya dan membuat beku dihatinya mencair. Tapi apakah...