Ruangan ini begitu senyap. Setelah Jennie mengatakan kalimat itu. Bingung adalah hal pertama yang dirasakan Taehyung. Ia menautkan kedua alisnya. Seolah menanyakan maksud dari kalimat yang Jennie katakan.
"Apa itu kalimat terakhirmu?"
"Taehyung, kumohon dengarkan aku" Jennie menelan saliva sebelum melanjutkan ucapannya. Tapi belum sempat ia lanjutkan, Taehyung memotongnya terlebih dulu.
"Kau mau mengulur waktumu, Jane?"
"Taehyung kumohon... Setelah ini kau bebas melakukan apapun padaku tapi dengarkan semua penjelasanku terlebih dulu, agar kau tahu apa yang sebenarnya terjadi" ucapan Jennie mempu membuat Taehyung merasa penasaran.
Apa hubungan semua ini dengan Jimin? Apa Jennie hanya menjadikan Jimin sebagai kambing hitam agar dia terlihat tidak bersalah? Tapi kenapa Jimin? Semua pikiran itu berkecamuk di kepala Taehyung dan menunggu penjelasan yang dikatakan Jennie.
Sedangkan Jennie menghela napas panjang sebelum memulai penjelasannya. Dia yakin saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua kebenarannya. Setidaknya sebelum Taehyung mengakhiri hidup perempuan itu.
"Sebenarnya, itu adalah sebuah ketidaksengajaan. Aku sangat tertekan saat itu, dan sesuatu yang terlintas dipikiranku hanya kalimat itu. Aku terlalu takut untuk mengatakan 'ya', hingga tanpa sengaja bibirku mengucapkan semuanya dengan lantang. Aku juga tidak tahu jika Jungkook berada diantara kerumunan lain-"
Air matanya terus jatuh membuat pipi pucatnya basah. Rasa sakit ketika air mata itu mengenai luka di pipi dan rahangnya kembali muncul. Tapi dengan sisa energinya, Jennie berusaha menahan semua rasa sakit itu.
Menurutnya, lebih mudah menahan sakit ditubuhnya dari pada harus menahan sakit dihatinya lebih lama lagi atau mati dengan kebenaran yang masih ia genggam sendiri.
"Lalu apa hubungan semua itu dengan Jimin?" tanyanya.
"-Jimin yang membuatku tertekan, dia yang membuatku merasa ketakutan" Taehyung masih tidak mengerti dengan semua ucapan Jennie.
"A-aku..." dia menantikan kalimat Jennie selanjutnya.
"A-aku... membawa kehidupan lain" ucapnya takut.
Taehyung justru mendecih, "Katakan dengan jelas, aku tidak sama sekali tidak bisa memahami semua kalimatmu"
"Jimin. A-aku bersama calon anak Jimin saat itu. Dia melihatmu saat mangatakan bahwa kau akan menjadikanku gadismu. Dia menatapku, aku sangat takut. Aku takut jika semuanya akan terbongkar"
Pemuda itu mengguncang bahu Jennie, "Apa yang terbongkar?! Katakan semuanya! Jangan berbelit-belit!" bentaknya.
"Jimin mengancam akan membongkar fakta bahwa aku sedang mengandung anaknya. Dengan konsekuensi aku akan dikeluarkan di tahun terakhir sekolahku dan menanggung rasa malu yang besar. Satu lagi konsekuensi yang harus aku tanggung, jika aku tidak bersamanya dia akan membunuh anak tidak bersalah itu" jelasnya panjang lebar dengan air mata yang tidak berhenti jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Mistake | taennie
Hayran KurguSemua berawal dari kesalahan tak disengaja yang dilakukan oleh Jennie. Membuat Taehyung gelap mata dan membekukan hatinya, bahkan otaknya tak mampu berpikir sehat. Tapi satu fakta mampu membuka matanya dan membuat beku dihatinya mencair. Tapi apakah...