PART 4

19 1 0
                                    

*Flashback on

Setelah selesai berpamitan pulang dengan teman-temannya, Dylan segera mengendarai motornya menuju rumahnya. Namun ditengah perjalanan ponselnya bergetar, pertanda adanya panggilan masuk. Dylan pun segera menepikan kendaraannya dan mengambil ponselnya. Benar saja panggilan itu dari Shofi. Dylan merasa senang, karena itu pertanda kalau Shofi tidak lagi marah dengannya.

"Hallo by"
"Di, kak Vero kecelakan" terdengan suara Shofi yang tengah menangis
"Hah? Apa? Oke aku ke Rumah sakit sekarang ya. Kamu dimana??"
"Aku di ruang ICU"
"Oke tenang ya by"

Dylan sangat terkejut mendapat berita tentang kak Vero, kakak laki" Shofi. Tanpa pikir panjang Dylan segera menuju Rumah sakit milik keluarga Shofi.

Sesampainya di rumah sakit,
Dylan segera menuju ruang ICU. Dylan menyusuri setiap koridor dan akhirnya dia menemukan kekasihnya yang duduk dikursi tunggu ruang ICU sambil menangis.  Dylan pun menghampiri dan menenangkan Shofi. Dan tak lama kemudian Shofi sudah mulai terlelap, mungkin dia lelah karena terlalu banyak menangis.  Dylan pun membaringkan tubuh Shofi di ranjang khusus untuk keluarga pasien. Dylan kembali ke rumah saat jam sudah menunjukan pukul 2 dini hari.

*Flashback off

"Ooh " Leon pun hanya ber-oh ria aja, sementara Jacob dan Samuel hanyan menggangguk.
"Lah berarti si beo kagak sekolah dong?" Tanya Leon
"Masuk kayaknya. Soalnya tadi pagi bokap sama nyokap nya udah pulang dari LA"

Sedangkan di koridor sekolah terdapat 4 siswi yang sedang berjalan menuju ruang osis sambil berbincang.

"Shofi gimana keadannya kakak lo?" Tanya Abel
"Udah membaik kok"
"Lo pasti capek bangett ya kan??" -Eve
"Iya nih gua capek, ngantuk lagi"
"Harusnya lo gak masuk juga gak papa sih" -Abel
"Nggak ah"
"Kenapa?"-Eve
"Ya.. nanti gak ketemu sama my baby honey Didi" ucap Shofi sambil cengegasan☺
Ketiga temennya yang mendengar jawaban Shofi pun hanya memutar bola matanya malas.

"Eh Val lo sakit ?" Tanya Abel sambil menempelkan punggung tangannya kekening Valish untuk mengecek suhu tubuh Valish. Valish yang merasa keningnya disentuh pun langsung sadar dari lamunannya.
"Eh. . . Iya . . . Apa?"
"Lo kenapa sih dari tadi diem mulu?"-Eve
"Eh anu itu gua takut🙁"
"Takut kenapa?"-Shofi
"Gua takut berhadapan sama kak Dylan sama teman-temannya"
"Lo gak usah takut. Ayo cepetan keburu kak Felix marah" ucap Abel sambil menarik pergelangan tangan Valish dan diikuti Shofi dan Eve.

Sesampainya diruang osis. Suasana dalam ruangan itu sangat tegang karena mendapat tatapan tajam dan mematikan khas dari Dylan. Mereka para osis yang menatap wajah Dylan pun gugup. Dan lidah mereka seperti tertahan untuk berbicara. Keempat siswi tadi pun sudah sampai didepan ruang osis.
"Permisi, maaf kak Felix kami terlambat" ucap Abel
"Iya gak papa. Cepet kalian masuk" ucap Felix
"Silahkan duduk. Kalian pasti tau kan, kalian berempat diperintahkan oleh kepala sekolah untuk mengawasi dan merubah sifat dari keempat cowok yang ada di hadapan kalian ini"

Valish, Eve dan Abel hanya diam dan menatap keempat laki-laki yang ada dihadapan mereka. Kecuali Shofi yang tak berani melihat tatapan dingin dari Dylan. Ya emang itu cara menatap Dylan, dingin dengan wajah datar yang membuat nyali orang menciut.

Leon mengetahui kedatangan Eve pun langsung cengegasan tapi sebaliknya dengan Eve, dia malah mengalihkan pandangan dan memerhatikan hal yang lain. 

"Ya sudah kalian sekarang lakukan tugas kalian" ucap Felix pada Valish,Eve, Abel dan Shofi.
"Baik kak"
"Kalian ikut kita" ucap Abel sambil berjalan lebih dulu dengan 3 temannya dan diikuti Dylan, Samuel, Leon dan Jacob. Mereka berjalan menuju ke perpustakan. Setelah sampai diperpustakaan mereka menuju ke meja yanh diatasnya sudah tersedia banyak tumpukan buku.
"Sekarang tugas kalian adalah merangkum semua buku-buku ini dan harus selesai hari ini juga" -Eve
"Kami akan tetep mengawasi kalian" -Abel

"Sebanyak ini? Hari ini? Mana bisa?" Ucap Jacob frustasi
"Ya harus bisa lah !!" Ucap Shofi
"Udah kerjain sekarang!" Lanjut nya.

4jam sudah mereka merangkum buku-buku tebal itu. Sudah nampak wajah mereka yang kelelahan dari keempat laki" itu.

"Gila rajin juga tuh gangster" -Abel
"He'em" -Shofi
"Iya juga, eh tapi ini udah 4 jam loh mereka ngerjain. Apa nggak dikasih istirahat dulu?" -Valish
"Oh iya, bentar gua tanya kak Felix dulu"

***

Setelah bertanya kepada Felix, Eve menyuruh Dylan dan kawan"nya untuk istirahat sementara Shofi dan kawan"nya membereskan buku" yang baru selesai di rangkum tadi. Setelah itu mereka menemui Felix untuk menyerahkan hasil tugas milik Dylan dan kawan"nya. 

ILY MY GANGSTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang