Bagi yang bosann.... apakah kalian jenuhh?.. bolehlah bacaa iniii!!!
🙏💚💙💓
------
------
----
--
Oh My First Love....
Oh cinta pertama gue
Hahaha lebayy....
Apa kalian pernah berfikir cinta pertama itu seperti apa?
Cinta pertama gue?
First Love gue?
Oh My My My My boy
Gue punya cerita tentang My First Love. Tapi gue gak berfikir itu cinta pertama gue, dan gue juga masih bingung dengan istilah "First Love".
Gue punya dua perbandingan, manakah yang lebih cocok dipanggil First Love, apakah si Biru atau si Hijau.
Seperti biasa itu hanyalah nama samaran, tak mungkin gue ungkap namanya, takutnya nanti kalian nge-stalker mereka, nanti minta dikenalin lewat gue.. ogah gue mahh.. gue bukan mak comblang tapi gue mak Kuyaa oke!...
Sebut saja yang pertama si Biru
Ini kisah gue sama si Biru....
jengg....
jenggg.....
jengg....
Ketika gue kelas 1 SD, gue suka sama cowok untuk pertama kalinya, yaaa tak lain itu adalah si Biru. Gue mungkin masih kecil waktu itu, tetapi anehnya ketika melihat si Biru gue ngerasa bahwa gue ingin terus di dekatnya.
Tentang si Biru yang membuat gue ingin terus bersama dan melihatnya, si Biru itu bisa dibilang deket sama gue dan keluarga, karena tinggalnya masih di daerah yang sama.
Jadi kita sering main bareng, dulu ketika ada acara syukuran baik di rumah gue atau rumah si Biru kita sering main bareng.
Si Biru memang lebih tua dari gue tapi bisa dibilang seumuran beda beberapa bulan, dan ketika kecil gue yang selalu deketin dia.
Ketika si Biru mau pulang gue pengen ikut dia, ketika si Biru jajan sesuatu gue ngikutin, dan maaf anehnya ketika dia mau ke kamar kecil gue juga ikutan.
(Maksudnya ikut nungguin di luar kamar mandi.... ((-_-)Eittssss jangan pikirin hal aneh oke!!)
Dulu inget waktu main petak umpat, gue bakal ngikutin si Biru kemana pun dia ngumpet, tapi anehnya si Biru ga kesel sama gue. Kalau itu gue, pasti bakal gue tendang dah..
Ada satu dari ribuan kebersamaan gue sama si Biru, yaitu ketika ada Haol di Masjid (itu acara untuk memperingati hari kematian seseorang dalam Islam) biasanya ibu-ibu akan memasak di rumah nenek gue, dan pasti kalau ada acara itu mamah dari si Biru bantu-bantu kan, jadi mamahnya si Biru itu masih sodaraan sama nenek gue biarpun sodara jauh. What..?? berarti gue sama si Biru sodaraan juga...
Okee tak apaa!! Biar madeppp...
Jadi ketika ibu-ibu pada masak, yaaa kita anak-anak dari ibu-ibu itu main bareng di rumah nenek gue. Ketika itu kita main rurumahan.
Rurumahan itu gini, jadi kita buat rumah dari samping (kain panjang), sarung atau kain yang lebar, dan dibentuk rumah sama kita, terus kita masuk ke dalamnya, dan anehnya kita buat seperti layaknya sebuah keluarga, ada suami, istri, dan anak.
Waktu itu kita ada ber-lima ada 2 Cowok yaitu si Biru dan Malik (nama samaran yaa..), sama 3 cewek yaitu gue, Kak Memei, sama Momo (nama samaran juga).
Ketika rumah itu jadi, kita nentuin suami istrinya dulu kan, dan disaat itu jiwa gak mau kalah gue muncul.
"Siapa yang mau jadi suaminya??" Kata Memei.
"Mending si Biru ajaaa gimana?." Ucap Malik sambil nunjuk si Biru..
"Waahhh boleh boleehh, berarti nanti gue punya anak dong?" Kata si Biru.
"Ya iyalah... jadi yang jadi anaknya mau siapa? Gue mau jadi istri nya si Biru ajaa deh?" Lanjut Memei.
"Gue yang jadi istri si Biru mah, gue kan kelas 1, Kak Memei kan kelas 2, jadi gue sama kaya si Biru." Ucap gue.
"Tapi kan gue mau jadi yang ngelahirin nantinya..." Kata Memei memegang perutnya.
"Gue juga mau atuuhh..." Kata gue keukeuhh.
"Ihh... Kuya mah gituu. Gak sopan..." Kata Kak Memei cemberut.
Si Malik nyelaaa....
"Yaudah pilih sama si Biru nya ajaa dong...." Kata Malik..
Si Biru pun larak-lirik bingung milih yang mana, alhasilll.......
.
.
.
.
.
Rurumahan pun dimulai....
"Mah akuu mau jajan es krim, minta uangnyaaa.." Kata gue sambil tampan sae.
"Mah aku mau beli mainan, mana uangnyaa...." Kata Memei sama sebelah gue.
"Ini uangnya, jangan yang mahal yaa. Hati-hati dijalan...." Kata Momo sambil ngasih uang ke kita.
Yaa inilah yang dinamakan calon tak dipilih, alhasil Momo yang berperan jadi mamah nya. Terus gue sama kak Memei jadi anaknya, kak Memei anak ke 1 dan gue anak ke 2, ceritanya anak ke 3 nya masih dalam kandungan Momo, yaitu si Malik.
"Papah pulang..." Kata si Biru.
"Iyaa paahh... mau mamah siapin makan pah?" Kata Momo.
(Aduuuhhhh parahh ginihh yahh masa kecil gueee)
"Iya boleh... anak-anak udah pada makan belom?" Tanya papah alias si Biru.
"Belum... kita makan bareng pah. " kata Momo sambil siapin makanan mainannya
"Oke papah mandi dulu..."
Ketika semua keluarga selesai makan, kita pun bersiap untuk tidur. Tetapi ketika semuanya tertidur sesuatu hal terjadii....
"Aduhhhh oroknya mau keluarr pahhh, pah cepet panggil bidan!" Kata Momo berteriak membangunkan si Biruu.(layaknya akting di sinetron di tv)
Papah pun memanggil bidan. Aneh bin ajaib! dalam hitungan detik bidan pun datang. Bidan itu pun memulai proses persalinan Momo.. Tapii.....
"Ayoo buuuu sedikit lagii....." Kata gue. (gue nyamar dulu jadi Bidan, terus berubah lagi deh jadi anak si Biru)
"Oeeeekkkkk.... oooeeekkkkkk..... oooeeeekkk...." Begitulah suara Malik.
Aneh Bin Ajaib lagi dalam hitungan detik, tanpa ada pemberitahuan dulu bayi itu lahir ke dunia ini, dan Aneeeh Bin Ajaiibb lagi, dalam hitungan detik dia sudah besar. Keluarga mereka pun bersyukur punya 3 anak.
Itulah cerita yang dikarang gue sama si Biru dan lainnya waktu duluuu... Itulah yang disebut keluarga CEMARA.....
Itulah kisah gue sama si Biru. Tapi sesudah main rurumahan itu, si Malik nanya ke kita.
"Heyy... Kenapa coba, bayi harus dimasukin ke perut mamah? Kan nanti juga dikeluarin. Ribet amat ya..." Itulah pertanyaan Malik, dan disana kita juga bingung gak pernah mikir kesana.
Alhasil kita ber-lima nanya ke ibu-ibu yang lagu ngumpul. Ibu-ibu pun ketawa dan kita ber-lima tak tahu alasan ibu-ibu tertawa.
Tapi sekarangg ya tahuu lah alasan ibu-ibu waktu ituu.... Hahahahah kepolosan yang hakiki.
Itu tentang gue sama si Biruuu... 🤩💙💙💙💙💙💙👀👀👀👀
Nahh tinggal scroll lagiii... si Hijau nangi muncuulll.... !!! Yoooo nextttt
Jangan lupa vote, komen, and join me..... !!🤗💪👍😇😇😍😍💓
YOU ARE READING
YAYAYA KUYA
ContoGue tau hidup ini susah banget, ya namanya hidup itu menurut gue hanya sebuah iklan yang lewat saja. Gue gak peduli sama hidup gue apalagi hidup orang lain, yang pasti gue paling benci kalau gue ikut campur sama hidup orang lain. Nama Gue Kuya, gue...
