9

23 4 5
                                    

"Memaksakan sesuatu yang tidak mungkin itu sangatlah sulit"

- Kevin Adytama Mahendra -

Bel pun berbunyi tanda berakhirnya jam pelajaran. Yang mengharuskan siswa-siswi untuk pulang ke rumah masing-masing beristirahat. Begktupun dengan Adel dan kedua sahabatnya, mereka segera membereskan alat-alat tulis mereka dan memasukkannya ke tas masing-masing. Setelah itu, melangkahkan langkah mereka menuju parkiran.

" Eh kita nginap dirumah lo ya del" kata Anggun yng diangguki oleh Adel.

"oke"

"Kita mampir diminimarket dulu, yakali ga bawa apa-apa ke rumah lo" kata Azizah menyarankan.

"Alah sok lo" Anggun mendelik sinis ke Azizah.

"Udah-udah, mending buruan " kata Adel sambil membuka mobilnya.

Dengan menggunakan mobil kesayangan Adel, ia pun membelah jalanan raya yang macet, sebab jam sekarang jamnya orang kantoran diibukota indonesia tersebut ingin beristirahat dengan pulang ke rumah masing-masing.

Tak terasa, mereka pun sampai di minimarket yang berjarak kurang lebih 3 kilo dari rumah Adel. Mereka pun turun dari mobil bersamaan, Adel berjalan mendahului kedua sahabatnya memasuki minimarket lalu disusul oleh kedua sahabatnya.

"Yang bayar siapa? " tanya Azizah sambil melihat belanjaan mereka.

"Ya lo lah" ujar Adel dan Anggun bersamaan.

Azizah pun membulatkan matanya, "kok gue sih?".

"Lah, lo kan yang ngajak kita" ujar Anggun santai.

"Kampret" Azizah mendelik kesal. Tapi, mau tidak mau ia harus membayar semua belanjaannya.

Mereka pun keluar dari minimarket itu dan Adel pun segera mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.

*****

Kevin, dengan gaya khas coolnya. Dengan memakai kaos oblong dibaluti jaket dan juga celana jeans. Ia pun bergegas turun dan segera menemui kedua sahabatnya yang sudah menunggu ia sedari tadi.

Dengan menggunakan motor kesayangannya, ia pun segera melajukan motornya dengan lecepatan sedang.

Hanya 15 menit, ia pun sampai dimana tempat ia bertemu dengan kedua sahabatnya.

"Akhirnya datang juga lo"ujar Geral.

Yang dibalas hanya dengan deheman dari Kevin, "Hm".

"Vin, gue denger-denger Sinar bakal balik minggu depan" ujar Rehan tiba-tiba.

"Urusannya sama gue apa? "tanya Kevin dengan nada datar.

"Yah, ga kenapa-kenapa sih cuma ngasih tau" ujarnya sambil menggaruk kepalanya bingung.

"Udahlah bro, gausah dipikirin" ujar Geral santai.

"Sok lo njir" Rehan mendelik sinis ke Geral.

"Yeuw, ngapa lo" tanya Geral dengan menatap Rehan.

"Kayaknya gue tertarik sama Azizah deh"ujar Geral sambil menopang dagunya ke meja.

"Gue juga. Gue tertarik sama Anggun" ujar Geral sambil mengikuti gaya Rehan.

"Wah kagak salah nih? Gue liat-liat Anggun kagak suka sama lo, buahahaha"ujar Rehan meremehkan Geral.

"Gue bakal bikin dia kagak galak lagi sama gue" ujar Geral dengan smirknya.

"Jyjyk gue dengernya njir" ujar Rehan sambil menahan ketawa yang siap keluar dimulutnya.

"Eh betewe, gimana sih Adel?" tanya Geral ke arah Kevin yang sedari tadi hanya memainkan ponselnya tanpa terganggu dengan obrolan Geral dan Rehan.

Kevin tak menyahut, seolah yang diajak bicara orang lain bukan dia.

"Yeilah dikacangin njir" ujar Geral kesal.

"Paham ajalah gimana sikapnya sahabat loh yang satu itu" ujar Rehan.

Tiba-tiba dari arah pintu masuk cafe yang ditempati Kevin dan kedua sahabatnya. Ada Ghali yang masuk dengan tangan yang dimasukkan ke saku celananya.

Ia langsung menduduki meja Kevin dan kedua sahabatnya dan duduk dikursi samping Kevin. Kevin belum menyadari bahwa ada seseorang disampingnya. Geral dan Rehan yang melihat itu hanya diam, mereka menunggu apa yang akan keluar dari mulut Ghali.

"Woy bro" ujar Ghali menepuk pundak Kevin.

Kevin yang ditepuk pundaknya, ia pun menolehkan kepalanya. Masih dengan wajah datarnya berbeda dengan Ghali yang menunjukan mimik wajahnya dengan smirk.


****

Gimana sama partnya?
Maaf ya sedikit, minggu depan insha allah updatnya banyak😊

Selamat malam - adeliakarma

Selamat tidur dan saya pribadi mengucapkan minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir batin 😊- adeliakarma



About usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang