Bagian 13

4.7K 232 26
                                    

Yuki duduk tak nyaman di kursinya. Dia sendirian, di pesta mewah orang asing. Beberapa saat setelah mereka sampai di pesta ulang tahun Tuan Chayton, Stefan meninggalkannya duduk sendirian untuk menyapa beberapa orang. Lalu untuk apa laki-laki itu membawanya. Apa lagi, untuk aksesoris tentu saja. Peri kecil dalam hatinya mencibir.

Yuki menyeruput jus dalam gelasnya. Kepalanya menunduk saat tanpa sengaja pandangannya bersinggungan dengan laki-laki yang berdiri tak jauh darinya. Yuki bergerak gelisah, dimana Stefan sebenarnya. Jika tidak ingin repot seharusnya dia tidak membawa Yuki ke sini.

"Permisi?"

Yuki terlonjak kaget, membuat minuman di gelasnya sedikit tumpah di gaunnya. "Oh, maafkan aku. Aku hanya ingin menyapa." Ucap laki-laki itu, yang entah sejak kapan berdiri di samping Yuki, dia menyodorkan sapu tangan navy untuk Yuki.

"Kau baik-baik saja?"

"Ya." jawab Yuki singkat. "Terima kasih." Yuki mengembalikan sapu tangan laki-laki itu.

"Bukan masalah. Aku Reece, kau?" Reece mengulurkan tangannya. Yuki ragu, apa dia harus membalasnya? Ditatapnya Reece sekilas. Dia terlihat seperti laki-laki baik, dan Yuki tak bisa mengabaikan sopan santunya. Karena itu, dia membalas uluran tangan Reece. "Yuki."

"Oh, kau asia?"

Yuki menganggukkan kepalanya singkat. "Kau memang terlihat berbeda." Yuki menatapnya sekilas, tersenyum masam. "Semua orang mengatakan begitu."

"Maksudku, bukan seperti itu. Kau terlihat berbeda, berbeda dalam arti baik. Jadi tolong jangan tersinggung." Reece menjelaskan dengan setengah panik. Melihat senyum Yuki membuatnya takut salah bicara.

"Aku mengerti maksud mu." Balas Yuki.

"Boleh aku duduk di sini?"

Menimbang-nimbang, Yuki akhirnya menganggukkan kepalanya. Yang menjadi penghalang mereka saat ini adalah meja bulat dengan taplak berwarna putih. Yuki diam, karena ia bukan tipe yang pandai membuat percakapan. Karena itu Reece yang buka suara.

"Kau sendirian datang kemari?"

"Tidak, aku bersama seseorang." Yang sekarang entah pergi kemana. Gerutunya dalam hati.

"Sebenarnya aku juga datang bersama seseorang, berhubung dia melihat mangsa yang bagus jadilah dia meninggalkan ku." Reece mendengus. "Seharusnya dia tidak mengajak ku jika hanya akan meninggalkan ku seperti ini. Pesta ini membosankan."

"Benar, seharusnya tidak perlu mengajak jika hanya akan ditinggalkan." Yuki menyetujui. Merasa ada teman senasib.

"Kalo begitu, bagaimana jika kita kabur dari sini?" Reece melipat tangannya di atas meja, mencodongkan tubuhnya pada Yuki. "Kau juga tidak suka berada di sini kan?"

Yang Reece katakan memang benar. Meskipun ini pertama kalinya Yuki datang ke pesta mewah dengan berbagai macam makanan enak. Dia hanya terkesima sesaat, lalu merasa bosan setelahnya. Tapi pergi bersama Reece, laki-laki yang baru dikenal, itu juga bukan hal baik. Belum lagi jika sampai Stefan tahu jika ia pergi tanpa pamit, bersama laki-laki, entah apa yang akan terjadi padanya.

"Kau takut?" Reece melihat keraguan di wajah cantik itu. "Kita takkan pergi terlalu jauh. Aku tadi sempat melihat ada taman di samping gedung ini, kita hanya akan mencari udara segar."

"Tapi, bagaimana jika dia mencari ku."

"Siapa, orang yang datang bersama mu?"

"Iya."

"Siapa orangnya?"

"Stefan."

Reece sedikit tersentak saat mendengarnya. "Stefan Aldebaran?" anggukan kepala wanita itu menjawabnya. Lama Reece terdiam menatap Yuki dalam-dalam. "Kau kekasihnya?"

Maid Mine : FF version : StefkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang