New Day

53 11 1
                                    


Udara musim semi yang hangat membuat seorang gadis yang tengah bergelung dalam selimut itu enggan membuka matanya. Meskipun jam weker di nakas samping tempat tidurnya telah tiga kali meraung-raung membangunkan siempunya yang hanya menggeliat kecil dan dengan mata terpejam mematikan benda tak bersalah itu.

Ponsel gadis itu bergetar dibawah bantalnya, membuat si gadis merasa terganggu dan mau tidak mau merogoh benda tipis itu dan menggesekkan jemarinya asal. Membuka sebuah pesan masuk yang terasa aneh baginya.

Good morning

Seperti itulah isi pesannya, kening Jiyeon mengerut menatap si ponsel yang masih berpendar terang. Tertulis jelas bahwa si pengirim adalah laki-laki yang bertanggung jawab atas kerusakan ipodnya. Park Chanyeol.

Gadis itu melonjak kaget, menyibak selimutnya asal ketika menyadari sudah pukul berapa saat itu. dengan buru-buru ia menyambar handuk yang tergantung manis di dekat lemari pakaiannya. Gadis itu lalu menghilang di balik pintu kamar mandi.

Sepuluh menit, gadis itu hanya perlu sepuluh menit untuk siap berangkat latihan. Ia tahu, pukul delapan tiga puluh adalah lima belas menit lagi. Jarak yang harus ditempuhnya membutuhkan waktu dua puluh menit waktu normal. Gadis itu memutar otaknya, segera mencari ide untuk memberi alasan yang masuk akal atas keterlambatannya kepada sang pelatih.

"Baiklah Park Jiyeon, kau harus berkata bahwa air di flatmu mati, dan kau harus menumpang kamar mandi tetanggamu yang punya anak 6 orang dan kau antri di urutan terakhir. Selesai." Gadis itu memulai ritual "bicara dengan diri sendiri"-nya.

Jiyeon menyambar ponselnya, memasukkan benda itu dalam ransel dan bergegas menuju tempat latihan. Gadis itu bahkan berlari menuju halte, tepat ketika ia sampai di halte bus yang akan membawanya ke tempat latihan datang. Gadis itu beruntung.

Tidak. Dia sama sekali tidak beruntung. Ketika ia menerobos masuk, lagi-lagi seorang laki-laki menabraknya. Membuatnya jatuh tersungkur. Gadis itu tanpa berkomentar apapun langsung bangkit dan masuk ke dalam bus, tanpa menatap ataupun marah-marah kepada orang yang menabraknya.

Chanyeol merasa bodoh, bus itu akan berjalan kembali. Dia menabrak Park Jiyeon lagi, tapi gadis itu sama sekali tidak merespon. Park Chanyeol berbalik pada bus yang pintunya akan tertutup itu, namja itu memutuskan naik bus itu lagi. Sama sekali tidak berpikir bahwa ia harus ke sekolah.

Chanyeol berjalan pelan di dalam bus, mencari-cari sosok gadis yang terjatuh karena dirinya tadi. dan mata lebarnya menemukan gadis itu berada di bangku kedua dari belakang. Gadis itu tampak meringis memegangi telapak tangannya. Chanyeol mendekati gadis itu dan duduk di bangku kosong sebelahnya.

Jiyeon menoleh, menatap heran pada laki-laki di sampingnya.

"Park Chanyeol-ssi?"

"Apa kau baik-baik saja?"

Mereka berdua mengucapkannya bersamaan. Jiyeon menunduk malu, Chanyeol sendiri memilih memalingkan wajahnya.

"Maafkan aku," Chanyeol memberanikan diri menatap gadis di sampingnya.

Jiyeon mengangkat wajahnya.

"Ne?" tanya gadis itu tidak mengerti.

"Aku yang membuatmu jatuh, maafkan aku." Chanyeol menatap mata Jiyeon dengan penuh penyesalan.

Park Jiyeon tersenyum tipis,

"Aku juga ceroboh." Balasnya pelan.

Chanyeol merogoh sesuatu dari tasnya,

"Boleh kulihat telapak tanganmu?" Chanyeol meraih telapak tangan Jiyeon yang terluka.

"Sangat sakit?" Chanyeol sibuk mengamati luka gores di telapak tangan Jiyeon.

Half Moon LightWhere stories live. Discover now