Rich Young Mistress: Young Master Xie's Dearest Beloved Wife

451-455

Bab 451: Misi Kedua

Ekspresi Xie Limo melembut di wajah Yun Bixue yang ceria. Dia berhenti menggodanya dan membungkusnya. Menurunkan kepalanya, dia menatap lurus ke matanya dan bertanya lagi, "Katakan padaku, apakah aku terlalu mengendalikanmu?"

Dia menggelengkan kepalanya, menyeka tangannya yang kotor di tubuhnya.

Xie Limo meraih tangannya dan meletakkannya di bibirnya, menciumnya. Dia berkata dengan lembut, "Bermuka tebal."

Yun Bixue menjulurkan lidahnya. Namun, dia merasakan rasa manis yang meledak di hatinya - dia tahu bahwa Xie Limo akan tetap memanjakannya tidak peduli apa yang dia lakukan.

Mereka berdua mandi setelah makan, dan mereka berganti pakaian tidur. Yun Bixue duduk di sofa, menyeruput tehnya sambil memanggil Yun Dong. Dia menginstruksikan Yun Dong untuk berusaha lebih dekat dengan Xu Miaodan dan memenangkan kepercayaannya. Dengan terus berada di sisinya, dia pasti akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan beberapa informasi tentang wanita yang disembunyikan dalam bayang-bayang Xu Miaodan.

Setelah mendengarkan instruksi Yun Bixue, Yun Dong bertanya dengan penuh semangat, "Nona Yun, apakah ini misi kedua saya?"

Yun Bixue terkikik. "Ya saya kira."

Suara teriakan dan gembira Yun Dong terdengar dari telepon. "Saya yakinkan Anda bahwa misi ini akan sukses."

"Jangan meremehkan musuh dan selalu waspada. Bahwa Xu Miaodan bukanlah hal yang mudah. Tidak ada salahnya untuk terlalu berhati-hati. "Dengan aura yang begitu dingin, akan sulit untuk memenangkan kepercayaan Xu Miaodan.

"Jangan khawatir, Nona Yun. Saya akan menyelesaikan misi, tidak peduli betapa sulitnya itu. "

"Baik."

Sebelum tidur, Yun Bixue akhirnya menjawab teks Su Lenghan. Dia mengatur untuk bertemu dengannya pada hari berikutnya.

...

Su Lenghan tinggal di kantornya dan tidak pulang. Di masa lalu, dia berharap pulang setelah bekerja. Orang tuanya akan menunggunya setelah menyiapkan makanan saat itu. Terlepas dari seberapa terlambatnya itu, mereka selalu membiarkan lampu menyala, menghangatkan hatinya.

Ketika dia baru saja memulai hubungannya dengan Meng Xinyan, dia juga sudah mengantisipasi untuk pulang kerja lebih awal untuk bertemu dengannya. Dia akan mengajaknya kencan, dan mereka akan makan malam di restoran.

Saat ini, begitu dia berpikir untuk kembali ke vila keluarga Su, hatinya akan merasa jijik. Setiap kali dia pulang, Meng Xinyan akan membuat ulah atau membuat keributan. Dia bahkan tidak punya waktu untuk mengatur napas. Karena itu, ia menghabiskan sebagian besar waktunya tidur di kantornya.

Dia telah memegang ponselnya sepanjang hari, tetapi dia belum menerima balasan Yun Bixue. Dia tertawa mengejek dirinya sendiri. Ketika dia sudah putus asa saat itu, dia bahkan tidak membayar jumlah yang tidak signifikan dari enam ratus ribu dolar. Sekarang, meja telah berputar, dan bukan hanya itu tetapi yang dia tanyakan adalah jumlah uang yang terlalu tinggi. Kenapa dia membantunya?

Su Lenghan akan menyerah dan meninggalkan harapan di hatinya ketika dia mendengar notifikasi teleponnya. Ketika dia melihat kata-kata 'Yun Bixue,' hatinya yang berat menjadi lebih ringan, dan dia bisa merasakan dengan jelas bagaimana detak jantungnya semakin cepat.

Ketika dia melihat isi balasannya, gelombang emosi menimpa dirinya. Ketika semua orang menolak untuk membantu keluarga Su, Yun Bixue yang bersedia membantu.

Kata-kata 'terima kasih' mungkin tidak akan cukup saat ini.

Mencengkeram ponselnya dengan erat, Su Lenghan membungkuk dan meletakkan kepalanya di atas meja. Tidak ada yang harus melihat ekspresinya sekarang.