1. Chapter 1

1.1K 162 52
                                    

Telah menjadi rahasia umum dan buah bibir di kalangan ton bahwa pesona seorang Leven dan seorang Shrewsbury yang sangat berbahaya lagi mematikan ini, sejadinya mampu menjerat jutaan hati dan berahi kaum hawa hanya agar bisa memperoleh kenikmatan bercinta yang mesra lagi menggelora dari salah seorang hot gentleman di era Victoria tersebut.

Sebut saja David Dev Lathan, earl of Leven yang begitu memikat dengan mata almond cerah dan senyum tipis seduktifnya. Parasnya yang rupawan dipersonifikasikan bak Apollo, sang dewa matahari, yang bersinar dengan kilatan penuh cinta di setiap tatapannya yang membara.

Dia begitu sopan dan lemah lembut perangainya, meskipun terkenal sebagai seorang cassanova, putra kedua dari duke of Wellington ini begitu ingin dijadikan menantu oleh para Ibu yang berharap putrinya segera menikah. Sayangnya, ini akan menjadi tahun yang suram bagi penantian mereka, pasalnya, satu minggu yang lalu, Earl of Leven yang menjadi incaran para gadis ini telah resmi mengumumkan pertunangan nya dengan putri Duke of Gloucester, Lady Cathriona Casey Aquene, sang primadona di setiap seasion.

Sebuah kabar di lembar berita si Lady penggosip, Queenna menyebutkan,

Yakinlah para pembaca yang budiman, ini akan menjadi minggu terkelam dari sejarah pasar perjodohan yang pernah ada,

Seasion di London takkan secerah dan seepik biasanya karena satu hal,

Sang petualang cinta yang agung, Earl of Leven, telah resmi mengakhiri sepak terjangnya dengan para wanita lajang, hanya untuk mengikatkan diri pada satu-satunya mawar merah berduri paling wangi yang pernah ada dalam genggaman,

Ialah Lady Cathriona, gadis cantik paling sempurna yang sanggup meluluh-lantahkan hati sang earl cassanova dengan racun pesonanya yang mematikan,

Berkabunglah untuk minggu hitam yang berduka ini, paling tidak, Lord berandal, Leonardo Ain Ainsley masih sanggup memberikan kenikmatan!

London, 11 Agustus, 1853
Lembar berita Lady Queenna

Seasion kedua di London yang sang earl lewatkan di pesta Lady Alberta malam ini menjadi penanda akhir dari masa lajangnya itu.

Mengingat kabar duka yang menjadi penanda hari patah hati nasional di minggu pagi ini, para lady dan debutan yang telah berkabung selama tujuh hari tujuh malam itu menatap sang earl nan mempesona dengan penuh antisipasi, kalau-kalau hati mereka kembali bergemuruh bahkan hilang kesadaran hanya karena tak sengaja beradu pandang dengan iris Almond terang yang mempesona lagi menggoda bak tatapan iblis yang bisa menjerumuskan keturunan Adam dan Hawa menuju kebinasaan.

Oh! Itu akan jadi malapetaka! Tak ada seorangpun dari mereka yang berani mendekat apalagi menggoda lelaki borjuis dalam balutan kemeja maroon berkerah tinggi yang dilapisi jas hitam mahal berbahan wol silk terbaik.

Di sisinya, Earl of Shrewsbury yang merupakan teman karibnya itu berbisik, "Jadi Dev," bisiknya dengan memanggil akrab nama kecil pria itu,

"Kau yakin akan berhenti bersenang senang setelah memutuskan untuk menikahi--Cathy?" godanya sedikit mengejek.

Ia yakin setelah ini, kehidupan kawan baiknya, David Dev Lathan, Earl of Leven yang melepas masa lajangnya di usia 27 tahun itu, akan menjadi terbelenggu dan membosankan oleh adanya ikatan perkawinan yang menurutnya konyol, tidak asik, dan kaku.

David lantas menoleh dan menatap pria itu tajam, "Kau pikir sedekat apa dirimu dengannya, sampai-sampai kau berani memanggil Cathriona-ku dengan nama kecilnya itu?" seru David tak senang.

Earl of Leven ( HAI Project) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang