3

87 10 5
                                    

Tik tik tik tik jarum jam berdetak keras menghiasi susana seunyi di ruang kelas milik Yeri. Tidak ada yang berani bercanda ketika pelajaran matematika milik Kyuhyun Sonsaengnim berlangsung, selain terkenal sebagai guru jenius kyuhyun juga terkenal galak dan paling tegaan sama murid.

Banyak murid yang sangat ingin sekali mempercepat waktu jika bisa agar terbebas dari perasaan tersiksa di dalam kelas dengan tumpukan angka yang mendenyutkan otak

Carilah himpunan dari pertidaksamaan berikut  x-3>0  begitulah yang tertulis di papan tulis

"Kim Yerim, mau dampai kapan kamu berdiri di depan hm? tanya Kyuhyun tajam.

Yeri tidak menjawab, kepalanya berdenyut pusing dan keringat dinginpun mulai bercucuran. Tak hanya itu Yeri merasakan semua isi perutnya naik hendak mendesaknya untuk keluar, kalau terus dibiarkan seperti ini lama-lama harumi benar-benar akan muntah di depan papan tulis.

Memperhatikan mimik wajah Yeri yang pucat, Kyuhhyuh berdecak pelan, dia merasa kesal dengan murid semacam Yeri.

"Sudah-sudah! kembali ke tempat dudukmu saja," gerutu kyuhyun tak sabar. Pandangannya kini beralih pada murid lain " Kamu Arin, sini maju coba kamu yang jawab soal itu." Titahnya

Fiuhhh akhirnya Yeri dapat mengehal napas lega. Dia itu memang sangat payah jika sudah berurusan dengan eksakta. Baru lihat angkanya sudah gak karuan.

"Sst gimana  yer ?"tanya Yena teman sebangku Yeri sewaktu dia sudah menyandarkan diri di kursinya.

"Parah banget," jawab Yeri sambil menjatuhkan bahu," Aku hampir mau mati berdiri di depan"

Yena terkekeh pelan. "goblok sih jadi orang,"

"Berisik, Ngaca sana!" dengus Yeri. "Gak usah di perjelas!"

Suara kyuhyun menyita perhatian Yena dan Yeri.

"Yakk bagus sekali Arin, seperti biasanya sempurna!" ucap Kyuhyun tersenyum bangga, kedua tangannya bertepuk memberi apresiasi pada Arin

Yena dan Yeri sama-sama melototkan mata, berdecak heran sekaligus kagum dengan kecepatan dan ketepatan Arin dalam menjawab soal

"Edan! Cuman lima menit," decak Yena terkagum-kagum." Ini sih Bukan manusia lagi, tapi kalkulator www."

Yeri memperhatikan Arin yang tengah berjalan ke tempat duduknya. Tak di sangka Arin balik menatap Yeri sekilas namun tanpa ekspresi, lalu mengalihkan tatapannya lagi ke arah lain. Dahi Yeri mengernyit, ia mencoba-coba menerka apa yang dipikirkan oleh gadis sinis itu saat melirik dirinya.

"Emang ya, antara genius dan gila itu bedanya cuman setipis kain beha," kata Yeri asal

Muka Yena gak banget sewaktu mendengar ucapan Yeri " bukan setipis kain beha tapi setipis kertas dodol" koreksinya

Yeri berdecak malas " terserah aku dong "

"ya-ya ya, bilang aja kamu sirik sama kepintarannya!" celetuk yena , lantas mata Yeri langsung melotot tak terima. Baginya selama pelajaran matematika, waktu berjalan begitu lambat secara prespektif, tadinya tiga jam terasa seperti tiga abad, dan selama itu yeri menahan jantungnya yang berdebar keras karna takut jika di suruhmaju ke depan. Tak lama suara bel berbunyi Yeri menganggapnya sebagai bel penyelamat.

"Baik," Kyuhyun membereskan buku dan memasukan laptonya. " Cukup untuk harini kita sudahi sampai disini saja. Jangan lupa untuk mengerjakan soal evaluasi. Selamat siang." Katanya yang kemudian berlalu keluar kelas.

Yeri menghela napas lega, tubuhnya menyandar kursi dengan sangat rileks. "akhirnya selesai juga" gumamnya sambil menguap.

"Nanti sore ada kelas dance sama kang seulgi, mau ikut?"tanya Yena
"Males, mending main basket "
"Tck yah padahal di ajar langsung sm pemilik sekolah loh"
"Yaudah kalo mau dateng aja sih sendiri, aku gak peduli dan aku gk tertarik"
"Tapi  di sana ada lia lho" ucap Yena dengan alis yang sudah naik turun
Sementara yeri memasang wajah datar ke yena

Beyond The Time [KimYerimx Hirata Shiina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang