Mess

1K 130 10
                                    

Aku tidak melupakan ff ini. Sungguh.
Maaf lama.. setengah tahun yaa :(((

...

Rumah keluarga Choi dirampok. Semua penghuninya dinyatakan tewas, termasuk Youjung.

Chanyeol tidak henti-hentinya gelisah. Pasalnya ia tahu siapa dalang di balik semuanya.

Kacau, benar-benar kacau. Kenapa bosnya melakukan ini? Sehun pasti akan semakin sulit untuk ia gapai.

Katakan padanya, ini hanya peringatan kecil. Segera bawa dia kembali atau sesuatu yang lebih memberikan akan terjadi.

Chanyeol mengusap rambutnya kasar. Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena dirinya juga diawasi.

Baik Bos.

Chanyeol mengirimkan balasan dengan berat hati.

Ini tidak akan mudah.

.

.

"Untuk apa kau ke sini?"

Chanyeol menatap sendu Sehun yang terlihat berantakan. Sehun pasti menangis semalaman, kantung matanya tebal sekali. Meski begitu kemarahan tetap terpancar dari tatapan tajamnya.

"Melayat untuk muridku. Apalagi?" Masing-masing mereka mengucapkannya dengan suara pelan. Di rumah duka itu banyak sekali orang.

Beberapa saat mereka hanya saling diam, sampai Chanyeol memutuskan untuk pergi. Tidak mau mengganggu suasana berkabung, karena Sehun benar-benar mencegatnya di pintu masuk.

"Katakan padaku kau tidak melakukannya, kumohon."

Langkah Chanyeol terhenti. Dari sisi wajah Sehun, ia bisa melihat yang lebih muda menitikkan air mata.

"Percaya pada hatimu. Kau tahu bagaimana aku."

Masih dengan tatapan tajamnya, Sehun mendekat, sedikit berjinjit, berbisik, "Pembunuh. Aku kecewa padamu, Park Chanyeol."

Chanyeol tertegun melihat kepergian Sehun. Tidak. Bukan ini yang ia inginkan. Kenapa Sehun bicara seperti itu?

"Chanyeol Saem?"

"Eoh? Kyungsoo?" Chanyeol memaksakan senyum tipisnya pada si murid nomor satu. Keadaannya tidak jauh beda dari Sehun, hanya saja masih ada keramahan di wajah kalem itu.

"Anda tidak masuk?"

Sejenak ia tergagap, sampai kemudian masuk ke dalam gedung bersama Kyungsoo. Mengabaikan tatapan tajam Sehun yang seolah bisa melubangi punggungnya.

"Sehun sangat terpukul atas kejadian ini. Selama ini dia selalu menjaga Youjung. Maafkan mulut pedasnya, Saem."

Chanyeol mengangkat alis, apa Kyungsoo mendengar percakapannya dengan Sehun?

"Ah, aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan. Tapi sedari berita itu kami ketahui, Sehun selalu melantur. Mengatakan ini itu dengan asal. Yang tidak kenal pasti akan sakit hati."

Chanyeol menatap Kyungsoo penuh selidik, penjelasannya terdengar meragukan, dari intonasi suara sampai sikapnya yang enggan menatap.

"Tidak masalah. Aku mengerti."

Tidak ada salahnya untuk curiga, bukan?

.

.

Sehun berubah. Ia menjadi sangat dingin, terutama pada Chanyeol.

Tidak pernah memberi tanggapan apapun atas apa yang Chanyeol lakukan, menganggapnya hanya sebagai hembusan angin yang datang sekilas saat mereka dipertemukan dalam jarak pandang mata.

TEMPO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang