Escape

1.1K 117 10
                                    

Tin tin

Dalam kebingungannya, Chanyeol menatap mobil yang tiba-tiba saja berhenti tidak jauh dari posisinya dan Sehun.

"Saem, cepat masuk."

Ia hanya bisa melongo melihat tiga anak muridnya yang berada di mobil hitam itu. Baekhyun, Kyungsoo, dan Jongin di balik kemudi.

"Kim Jongin! Kenapa kau menyetir?" tidak ada satupun diantara tiga anak itu yang telah legal.

"Tidak ada waktu, Saem. Cepat."

Seolah tersadar akibat teriakan nyaring Baekhyun, Chanyeol segera membawa Sehun di punggungnya.

Tepat saat pintu tertutup, dari arah gang gelap tadi muncul beberapa orang berbadan kekar yang terlihat marah.

Sekali lagi, terkejut dengan orang-orang yang cukup familiar itu. Dialihkannya tatapan pada Sehun yang berada diantara dirinya dan Kyungsoo di kursi belakang.

Apa yang sudah kau lakukan, Sehun?

"Kalian bertiga, bisa jelaskan ini?" ia menatap Kyungsoo menuntut jawab. Anak itu yang paling dekat, lagipula sejak ia masuk tadi baik Jongin maupun Baekhyun tidak ada yang menatapnya.

Kyungsoo menarik napas dalam.

"Kami curiga dengan apa yang Sehun lakukan hingga membuatnya babak belur di pagi hari. Jadi kami mengikutinya."

"Aku tidak menyangka Sehun sangat hebat dalam berkelahi." Jongin yang sedari tadi diam membuka suaranya.

"Gerakannya seperti aktor di film laga." Baekhyun menoleh ke belakang, menunjukan kepalan tangannya ke udara.

"Jangan ke sini." Chanyeol cepat-cepat meminta Jongin membalikkan mobilnya saat menyadari kemana anak itu melajukan mobilnya.

"Tapi Sehun terluka."

"Akan sangat berbahaya jika kita membawanya ke sana. Orang-orang tadi pasti akan menemukannya dengan mudah." Meski berisiko menunda pengobatan Sehun yang tidak sadarkan diri, Chanyeol tidak bisa mengambil risiko lebih untuk Sehun kembali tertangkap.

"Lalu kita harus ke mana?"

"Rumahku saja. Orangtuaku sedang tidak ada."

Sejenak Chanyeol berpikir, menimang usulan Baekhyun. Apakah aman? Tapi tidak ada pilihan lain.

.

.

Chanyeol menatap sendu Sehun yang masih memejamkan mata. Luka-lukanya sudah diobati, hanya seadanya.

"Saem, kita harus membawa Sehun ke rumah sakit. Luka-lukanya harus diperiksa lebih lanjut. Bisa jadi ada luka dalam."

Chanyeol tertegun, tersadar dengan kalimat Kyungsoo yang ada benarnya. Sangat benar malah. Tapi tidak bisa. Saat ini anak buah mafia sialan itu pasti sudah tersebar di seluruh rumah sakit.

"Saem?"

Ditatapnya satu-persatu Kyungsoo, Jongin hingga Baekhyun yang sedari tadi diam. Mereka semua mengkhawatirkan Sehun.

Otaknya berusaha berpikir cepat.

Sampai satu nama yang mau tidak mau harus ia hubungi.

"Kalian jaga Sehun sebentar."

Tanpa mengindahkan pertanyaan-pertanyaan di belakangnya, Chanyeol berlalu dengan ponsel yang menempel di telinga.

"Ada apa? Merindukanku?"

"Noona, bisa bantu aku?"

Terdengar suara tawa pelan dari sana, "Kapan kau menghubungiku selain untuk minta bantuan? Omong-omong, apa yang kau butuhkan saat ini?"

TEMPO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang