part 2

2.8K 278 11
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Aku kembali kerumah sangat larut, ibuku sudah menunggu di depan pintu dengan wajah marah. Aku hanya diam sambil menunduk, aku tahu kalau aku salah. Aku tidak bisa telpon taxi karna tidak bawa uang, dan malu menelpon Hoseok karna kejadian tadi.

"Apa ini Yerin? kenapa kamu baru pulang? ini sudah jam 22:35 WKS, kamu pergi kemana?" tanya ibu padaku.

"Aku tadi pergi nonton dengan teman bu, dan aku tidak bawa uang untuk panggil taxi!"

"Apa kamu pergi sama Hoseok? kayanya dia gak mungkin biarin kamu pulang sendiri. Kamu pergi sama siapa?" tanya ibuku yang mengintimidasi, padahal aku baru saja pulang. Dan kakiku cape sekali berjalan.

"Lain kali, kamu gak boleh pergi, selain sama Hoseok, ibu gak bisa percaya sama siapapun selain sama dia ...," ujar ibuku yang memang hanya tahu, kalau temanku sedari dulu adalah Hoseok. Dan mereka kenal baik dengan seluruh keluarga.

"Kenapa kamu gak pacaran sama Hoseok saja sih? ibu jadi tidak perlu was-was kamu mau pergi kemanapun asal sama dia!" seru ibu, yang selalu mengulang kalimat yang sama.

Semua orang mengira, aku dan Hoseok adalah pasangan kekasih. Tapi mereka tidak tahu, kalau kami ini sahabat sangat dekat, dan saling melengkapi. Cinta? mungkin itu adalah imagine yang masih jauh dari anganku. Tapi, aku berharap jika suatu saat nanti, aku bisa mendapat pasangan sama persis dengannya.

Sangat egois, tapi untuk memulai hubungan lebih dari sahabat, masih sulit untuk disesuaikan diantara kami. Aku nyaman, dengan status kami sebagai teman dekat, tidak ada jarak, saling terbuka dan saling mengisi satu sama lain.

Keesokan harinya, aku pergi kuliah di universitas besar di kota Seoul. Tidak hanya aku, tapi Hoseok juga kuliah ditempat yang sama. Tapi aku belum bertemu dengannya, aku mencari-cari ditempat favoritenya, yakni perpustakaan dan taman kampus. Tapi aku tidak menemukannya, aku merindukannya. Yang ku temui malah pemandangan yang sama sekali tidak ingin kulihat.

"Kent, apa yang kamu lakukan?"

"Ngapain kamu kegudang? pergi sana!" ujar Kent, yang kudapati sedang bersama dengan seorang wanita.

"Aku bilang cepat pergi, kamu mau kita putus ya?" perintah Kent kembali, seketika membuatku berfikir buruk tentang pemandangan ini.

"Kent kamu ngapain dengan perempuan, ditempat sepi begini? apa kamu selingkuh?" tanyaku yang seketika sesak karna pemandangan ini.

"Aku saudaranya Kent, emang salah ya? kalau aku sama Kent digudang berdua?" ujar wanita itu, yang membuatku sedikit tenang.

"Udah sana pergi, nanti malam jangan lupa kita akan kencan. Pakai pakaian sexy, ya ...," ajak Kent padaku. Aku mengangguk dan pergi meninggalkan mereka. Hanya berjarak 10 meter aku melangkah, terdengar suara gaduh dibelakangku.

BRUUUKK

"KEPARAAAT...,"

Teriak seseorang yang sangat kukenal suaranya. Aku menoleh dan berlari kebelakang mencari sumber suara. Dan aku terkejud melihat pemandangan ini, Hoseok memukuli Kent.

"Hoseok, apa yang kamu lakukan?"

"Diam Yerin, biar aku beri pelajaran untuk pria jalang ini ...!" seru Hoseok yang membuatku tidak mengerti apa yang terjadi, dan aku segera melerai pertengkaran keduanya. Kent mengalami luka dibibirnya, sehingga mengeluarkan darah segar.

"Hoseok apa kamu gila? kenapa kamu memukul Kent? dia itu pacarku!"

Aku melihat Hoseok yang seketika tidak jadi bicara, dia tampak menahan ucapannya dan langsung menarik napas panjang dan pergi begitu saja, tanpa minta maaf dan menjelaskan sesuatu.

"Hoseok, kamu mau kemana? kenapa kamu gak minta maaf sama Kent? apa kamu sekarang mau berubah jadi tukang pukul?"

Namun, Hoseok hanya diam dan menatapku. Sepertinya dia sangat marah, tapi dia memendamnya, aku melihat keraguan itu sangat jelas. Hoseok kemudian menyentuh kedua pipiku dan melempar senyum padaku.

"Maaf Yerin, aku tadi sudah salah. Kamu jangan benci aku, aku hanya gak bisa kontrol emosi saja!" tegasnya yang membuatku semakin bingung.

"Maksud kamu apa? jangan buat aku bingung!"

"Maaf Yerin, aku harus pergi ... nanti setelah jam kuliah, aku antar pulang!" seru Hoseok yang pergi begitu saja meninggalkan aku sendiri. Hatiku bertanya-tanya, ada apa? kenapa Hoseok sangat marah? dan kenapa sampai memukul Kent? pasti dia punya alasan. Tapi anehnya, kenapa
Hoseok tidak jujur padaku?. Seme jak aku pacaran dengan Kent, Hoseok sering sekali menyimpan rahasia padaku, dia sering tidak jujur dan menghindar. Kenapa? aku merasa Hoseok berubah, atau aku yang tidak tahu tentang isi hatinya.

Entahlah, akhir-akhir ini, aku sering berpikir Hoseok banyak menyimpan rahasia padaku. Selama kami berteman, Hoseok hanya menyimpan rahasia tentang gadis yang dikaguminya dan gadis yang membuatnya tidak bisa menyukai gadis lain. Selain itu, dia tidak pernah menutupi apapun dariku. Tapi, setelah aku punya cinta pertama, yakni Kent. Dia berubah, dia memiliki banyak rahasia yang sengaja ditutupi dariku. Aku merindukan Hoseok yang dulu, ataukah aku yang sudah mengabaikan nya karna Kent?.

Selepas jam kuliah, Hosek sesuai janji mengantarku pulang. Sepanjang dimobil dia selalu melempar senyum padaku, seperti tidak terjadi apapun. Padahal aku berharap dia mau memberikan alasan, kenapa sampai memukul Kent tadi. Aku merasa kesal, dan masih membuang muka darinya.

"Maaf ya, Yerin. Supaya kamu gak marah, bagaimana kalau aku traktir makan ice cream kesukaanmu?" tawar Hoseok padaku. Tapi aku hanya diam, karna kesal.

"Kamu diam, aku anggap itu jawaban setuju ... makanlah ice cream kesukaanmu sebanyak yang kau mau!" seru Hoseok bersemangat.

"Aku tidak mau makan ice cream, ayo kita pulang saja. Kita bisa makan ice cream kapan-kapan ...,"

"Sekarang saja Yerin, aku takut kalau aku tidak bisa mengajakmu makan ice cream lagi!" seru Hoseok sambil tersenyum. Menurutku ucapannya sangat aneh, dan membuatku mengerutkan dahi.

"Maksudnya apa? kenapa kamu tidak bisa mengajakku makan ice cream lagi?"

"Aaaghhh, tadi aku hanya asal bicara saja kok ... sudah sampai, ayo turun!" seru Hoseok yang mengalihkan pembicaraan, dan turun dari mobil. Dia membukakan pintu mobil untukku. Ada yang aneh dari perkataan Hoseok barusan, seperti dia akan pergi jauh dan, aku harap itu hanya ketakutanku saja.

"Ayo masuk ...," ajak Hoseok sambil tersenyum lebar padaku, dia meraih tanganku dan membawaku masuk ketoko ice cream. Dia memang seperti sunshine, aku yang awalnya marah, kini ceria kembali karnanya. Hoseok salalu tahu, cara untuk membuatku bahagia. Aku tidak ingin kehilangan dia, meskipun aku sedikit egois, aku sangat nyaman didekatnya. Aku berharap, meskipun 10 sampai 50 tahun lagi, aku tetap sedekat ini dengannya. Aku menyayangi seorang Jung Hoseok. Aku ingin tetap didekatnya, walaupun nanti kita menua. Tidak ada teman terbaik seperti dia didunia ini.

Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY HOPE ~  [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang